KELUARGA BARU

25 7 1
                                    

.
.
Selamat datang di ceritaku yang pertama di tempat ini..
Semoga kalian suka...
Mohon di maklumi atas typonya....

Happy read 📖.....

*****

Di senja yang sedu,sebuah keluarga kini tengah berkumpul di depan pintu salah satu ruang yang ada di rumah sakit, dengan perasaan yang berkecamuk antara bahagia, takut dan panik.

Tepat di depan pintu UGD mereka menunggu dalam keadaan kepala yang terus saja menunduk, sederet kursi telah penuh sebab di isi oleh empat anak kecil yang di duga adalah keluarga dari si pasien.

Beberapa di antara mereka ada yang menangis, terditur pulas sebab terlalu lama menunggu, atau ada juga yang hanya diam menunggu dengan mata yang nampak berkaca kaca.

Di sisi lain seorang pria tengah mondar mandir seraya mengotak atik layar ponselnya, mencari nomor televon seseorang untuk di hubungi.

" Assalamu'alaikum bu, bagai mana kabar ibu....? , oh.. Alhamdulillah... Linda sekarang masih dalam tahap proses bu, kalau ibu bisa....saya mohon ibu segera datang kemari, nampaknya linda tengah membutuhkan ibu di saat saat ini.... "

" yy...... Semua sudah saya urus.... Ibu tenang saja, tidak... Kami semua berada di rumah sakit..., yy.. Y sudah kalau begitu saya tutup dulu y bu, "

" y terimakasih... Wa'alaikumsallam"

Ya... Kurang lebihnya begitulah obrolan antara pria itu dengan seseorang yang berada di ujung sambungan televon, yang di duga wanita itu adalah ibu dari sang pria.
Sesaat setelah itu ia kembali beranjak menuju meja bagian adminitrasi.

*****

Waktu terus berputar, berjam jam lamanya mereka menunggu namun tak ada sedikitpun kabar yang mereka dapat tentang kondisi pasien.

Suasana semakin terrasa hening di isi dengan tangisan tangisan kecil anak anak yang tengah hawatir menunggu kelahiran adik mereka.

Y.... Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi keluarga mereka, sebab tak lama lagi mereka akan menyambut keluarga mungil baru, kehadiran keluarga ke-8 ini di harap akan semakin membawa kebahagiaan dan kesejah teraan di dalam keluarga sederhana mereka.

Dua jam kembali berlalu dan waktu yang di tunggu tunggu kini telah tiba..
Pintu berpagar besi yang bertandakan ruang UGD itu mulai terbuka perlahan, seorang pria berjas putih lengkap dengan stetoskop yg melilit lehernya juga sarungtangan bedah mulai nampak dari balik pintu.

Namun sayangnya, terbukanya pintu besi itu tak membawa kabar apapun...
Maksudnya...?

Nampaknya pintu terbuka hanya sebab dokter harus mengambil beberapa alat alat kerja tambahan, bahkan selepas dokter keluar dari ruang UGD ia bahkan tak memberi sedikutpun kabar tentang kondisi pasien.

" Dok.....bagaimana kondisi istri saya dok...?, istri saya dan bayinya baik baik saja kan dok...? " . Tanya seorang pria, tergopoh gopoh menanti jawaban dari sang dokter.

" Maaf pak, untuk saat ini bapak harus lebih bersabar, ini masih tahap proses, maaf waktu saya tidak banyak.... Saya permisi....."

jawab sang dokter tergesah gesah, selepasnya ia kembali berlari menuju ruang lain untuk membawa beberapa alat serta memerintahkan beberapa perawat untuk ikut turun tangan.

Nampaknya kondisi pasien sedang tidak baik, dokterpun segera kembali berlari menuju ruang UGD tanpa menggubris keluarga pasien yang tengah berteriak resah memanggil sang dokter.

Di sisi yang berlawanan, keluarga pasien semakin resah. Bagai mana tidak.....semenjak tiga jam lalu operasi tak kunjung usai, selain itu tiada satupun dokter ataupun perawat yang keluar dari ruang UGD untuk memberi tahukan kondisi sang pasien.

" Ayah....!!!" Tiba tiba saja suara seorang gadis mengejutkan seorang pria yang tengah menunggu di depan pintu UGD.

Gadis itu mulai berlari mendekat ke arah seorang pria berkacamata, yg di duga ia adalah ayah dari sang gadis.

" tatiya....!? " seru sang ayah terkejut.

Y.....dia adalah Aluky Katya , atau yang lebih tepatnya Tatiya...
Dia adalah si pemeran utama dalam cerita ini.

Seperti yang kalian ketahui, tatiya adalah anak sulung dari 5 bersaudara, dan tak lama lagi ia akan menjadi anak sulung dari 6 bersaudara, sebab hari ini hari kelahiran adiknya.

Hari ini adalah hari yang menggembirakan dan menyedihkan baginya.

Menggembirakan sebab ilsebentar lagi ia akan mendapatkan adik kecil baru, namun di samping itu ia juga sangat lelah jika harus menjaga banyak adik.

Tambah adik berarti bertambahlah tugas hariannya.

Y....itulah nasib anak sulung.

" ayah, ini uangnya..."

" oh....y trimakasih y nak " ucapnya berterimakasih, seraya mengelus pundak kepala anak gadisnya.

" y sama sama yah " jawab tatiya, di sertai sennyuman manis khas miliknya,

" Kemari dan duduklah dulu, kau pasti sangat lelah setelah pergi bersepedah dari rumah ke rumah sakit....:) " ajak sang ayah seraya menepuk punggung kursi di sampingnya, mengisyaratkan kepada anaknya agar segera duduk dan beristirahat.

Tanpa menjawab apapun gadis manis berusia 14 thn itu mulai pergi beranjak mendekati kursi yang telah di siapkan oleh ayahnya.

" Em....nak, boleh ayah bertanya..? "

" kenapa ayah harus meminta izin dulu kepadaku, aku ini anak ayah..., tentu saja boleh..., ayah berhak menanyakan apapun kepadaku...y bukan. ? " jawabnya lemah lembut.

" Hhh.....yy....terimakasih, kau memang purti ayah yang baik....:) " hibur ayah sedikit terkekeh mendengar pendapata dari sang putri tercintanya.

Lagi lagi gadis ini hanya diam tak merespon, seraya mengembangkan senyummannya.

" memangnya ayah mau tanya apa ....? " tanya tatiya kembali.

" ayah mau tanya..., kamu dapat uangnya dari mana nak, kok lebih....? Padahalkan uang simpanan ayah cuma 900 ribu ? " tanya sang ayah heran, seraya memandang purtinya lekat penuh tanda tannya.

" Hhhh...."
" Ayah, tadi di jalan aku ketemu sama teman ibu, teman ibu tahu kalau hari ini ibu sedang lahiran, jadi dia memberiku uang ini untuk di berikan kepada ibu, " jelas tatiya berbohong.

Sesungguhnya, uang itu lebih, sebab tatiya telah memecah tabungannya, ia tahu bahwa uang ayahnya itu kurang dan ia tak ingin sampai harus meminjam uang lagi dan menambah hutang keluargannya.

" oh...hhhh, yyy , y alhamdulillah kalau begitu, oh y kamu sudah berterima kasih sama teman ibu ? " tambah sang ayah sedikit terkekeh setelah mendengar cerita dari putrinya.

" hh.... Udah kok yah " jawab tatiya tersenyum tipis.

*****

Suasana semakin hening dan sepi, gelap malam telah menyelimuti langit kota Lamongan, bintang dan bulan mulai nampak perlahan timbul di balik awan awan hitam.

Lampu jalanan mulai menyala berderetan, di sambut dengan suara lantunan adzan yang merdu menghentikan segala aktifitas, beberapa gerombolan jama'ah masjid shalat magrib mulai nampak memadati trotoar jalan, dengan tujuan hendak pergi ke masjid.

Begitupula dengan keluarga kecil tatiya yang saat ini tengah bersiap untuk ikut serta melaksanakan shalat magrib secara berjama'ah di masjid setempat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUA MUKA DALAM SATU RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang