Dired?

30 3 5
                                    

Zahra berjalan menuju kantin bersama Kamila sahabatnya mereka berdua sudah saling kenal sejak smp tidak aneh jika mereka tahu betul sikap, sifat mereka sudah hafa satu sama Lain

Lagi dan lagi Hamizan dan Zahra bertemu lagi entah itu jodoh apa kebetulan saja yang pasti membuat seisi kantin tercengo ketika Hamizan menghampiri Zahra bahkan keenam teman teman Hamizan bingung sendiri, tidak biasanya Hamizan seperti ini

" halo, Zahra " sapa Hamizan dengan senyum mengembangnya

" walaikumsalam siapa ya? " tanya Zahra mampu membuat Kamila dan keenam teman Hamizan melongo tak percaya

" baru kali ini ada cewek yang lupa sama si fikri padahal baru aja tadi pagi dia ngenalin dirinya " bisik joko agar tidak didengar oleh Hamizan

" iya bro kena karma si bos " ujar Dian

" gue Fikri yang tadi pagi nyegat lo " ujar Hamizan terlalu jujur

Zahra berfikir sejenak dan akhirnya dia inget " oh iya aku inget, ada apa ya? "

" gue boleh minta id line lo? Atau nama instagram, whatsapp juga boleh " ujar Hamizan membuat teman temannya menepuk jidat dan mengelus dada sabar

" bos siapa sih? Ga ada cool-coolnya " ujar Dian mengelus dada

" bos lo itu mah " timpal Joko

" bos lo kali "

" bos lo "

" itu bos lo "

" pokoknya itu bos lo bukan bos gue titik " ujar Joko bersikeras

" pake koma ga bisa Jok? " tanya Dian

" bisa sih tapi gue maunya titik biar keren gitu " jawab Joko

" lo berdua bisa diam ga sih lama lama gue kawinin juga " ujar Aziz kesal

" noh si joko Ziz gue kan anak baik "

" udah diam " ujar Arkan menutup mulut Dian menggunakan tangannya

" mampos lo " ledek Joko

" mau juga lo? Sini " ujar Arkan kesal

Hamizan, Zahra dan Kamila diam sejenak memperhatikan Joko, Dian, dan Arkan mereka bertiga bahkan sudah menjadi pusat perhatian seisi kantin Sma KOMET

" abaikan mereka " ujar Hamizan kembali ke topik

" eh oke "

" jadi? gue boleh minta Id line lo? "

" hmm maaf kak aku ga punya Line apalagi ig " ujar Zahra berbohong

" kalau gitu nomer lo aja deh " ujar Hamizan menoyodorkan benda pipihnya ke Zahra

Zahra hanya diam bagaimana ini? selama ini dia berusaha tidak sekontak dengan cowok apalagi berhubungan apa yang harus dia katakan? Kamila yang melihat Zahra hanya diam menatap ponsel Hamizan dia bertindak tanpa ijin Zahra terlebih dahulu

" sini kak biar gue yang masukin nomer Zahra " ujar Kamila mengambil ponsel Hamizan dan segera mengetik nomer Zahra dengan benar tanpa salah satupun

Zahra kaget melihat nomer nya sudah tertera diponsel Hamizan bagaimana ini kalau dia benar benar mengirim pesan kepadanya harus dijawab apa? Oh good Kamila kamu sudah membuatnya sulit

" oke thanks ya kalau gitu gue pamit dah calon pacar " ujar Hamizan genit dan langsung pergi meninggalkan Zahra yang masih bingung sedangkan Kamila dia tertawa bahagia akhirnya sahabatnya bisa juga mendapatkan cowok setampan Hamizan

" ekhem ekhem ada yang peli in lop nih " ledek Kamila

" kenapa kamu kasih nomerku kedia? aku aja belum pernah ngasih nomerku ke cowok " ujar Zahra sedikit sebal

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mahar untuk ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang