#Halu.
"Mari berpisah saja.Kurasa itu yang terbaik untuk kita berdua,kan?."
.
.
.
.
.
Hari itu,ketika hari bahagiaku tiba.Arkan,teman lamaku membuatku resmi menjadi apa yang mereka sebut sebagai "pacar".Terkesan dramatis sekali,itu benar karena aku ingin yang membacanya bisa merasakan,rasanya di nyatakan cinta oleh seseorang.Biar kuberitahu,rasanya seperti setiap belahan dunia ini wajib bahagia karena hari itu merupakan hari bahagiamu,hari dimana kamu bisa melihat seseorang yang tampak tulus menyatakan perasaannya padamu.
Aku tidak bisa mengatakan setiap pernyataan cinta akan terasa seperti ini,tapi yang aku tahu hal ini merupakan sebuah goal tersendiri bagi anak anak remaja sekarang ini.Mereka yang haus akan perhatian dari lawan jenis,mereka yang menantikan sosok pangeran atau putri yang mereka impikan datang,mereka yang melepaskan segalanya demi mendapatkan sebuah 'hubungan'.
Selamat bagi kalian yang tidak mengalami hal hal seperti ini,karena selain menyenangkan kalian harus berhadapan dengan berbagai konflik.Tidak semua,tapi mayoritas begitu.
Hari itu,teman lamaku membuatku menjadi pacarnya.Aku tidak ingin membuat hal ini menjadi rumit dan berakhir dengan sangat cepat,jadi kami sepakat untuk tetap berkomunikasi bahkan ketika konflik terbesar sekalipun.
Aku Dinda,gadis yang tidak seperti 'gadis' lainnya.Ketika yang lainnya berkutat dengan yang namanya perawatan diri,organisasi,serta hal menyenangkan yang remaja lainnya lakukan,aku lebih memilih berteman dengan kutu satu ini dan berkutat dengan game yang ia mainkan.
Kami tidak memiliki rasa satu sama lain,atau itulah yang awalnya kupikirkan.Sejak dia menyatakan perasaannya waktu itu,kurasa ada beberapa hal yang baru aku ketahui tentang dia.Atau apa benar aku memang tidak mengenalnya dari awal?.Arkan yang kukenal ketika kecil dan sekarang tidak banyak berubah,ah kecuali tinggi nya.
Kelakuannya masih sama saja menjengkelkan dan merepotkanku,tapi itu yang membuatku ingin menjaganya.Sebenarnya dia lebih seperti adik bagiku,aku tidak pernah memandangnya sebagai laki laki.Bisa dikatakan dia bukan terlalu tipeku,mungkin karena aku sudah terlalu nyaman dengannya.
Kami pergi pada kencan pertama kita ketika beberapa hari ia menembakku.Kami pergi ke wahana permainan,disana kami benar benar bersenang senang.Namun,ada perasaan aneh yang sebenarnya muncul dari awal aku berpacaran dengannya.Tidak seperti pada umumnya aku tidak merasa deg deg an sama sekali,aku merasa nyaman...apa itu wajar? Aku tak tahu sama sekali.
Yang aku ingat hubungan kami benar benar lancar,kami jarang mendapat konflik diantara kami karena ia bisa memahamiku dan aku bisa memahaminya.Kami pergi ke SMP yang sama karena ketika SD kita berpisah.Lalu,SMA dan kuliah pun kami tetap 1 sekolah.
"Eh Din,kamu pacaran yah sama Arkan?."
"Din,Arkan itu siapamu sih...kenalin dong."
"Dinda ~ Benar yah kamu sama Arkan ? Aku kan sudah bilang kalau aku suka sama dia ! Keterlaluan."
Kata kata seperti itu sering diucapkan oleh orang orang disekitarku,mereka mendekatiku untuk mendekati Arkan.Memang benar aku dan Arkan tidak pernah membeberkan bahwa kami berpacaran tapi,kalian tahulah gossip gampang sekali menyebar.
Hal itu membuatku tidak bisa mempercayai satu orang pun dan membuatku kehilangan teman teman yang aku anggap perlahan menghilang.Aku memang tidak pernah membicarakan hal ini pada Arkan,karena aku takut ia tidak mengerti hal ini dan lagipula aku tidak ingin pusing pusing memikirkan orang yang tidak ingin benar benar berteman denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drowned On The Love ★
RomansBerkisah tentang Arkan dan Dinda,sepasang teman masa kecil yang memilih untuk pacaran di masa masa senior mereka di SMA.Apa yang akan terjadi? Silahkan baca ~ Sc cover : Pinterest ★ = Selesai :)