Menunggu kamu senyum itu mustahil, ibarat menunggu ayam jantan bertelur . -- Naura Ayudia.
"PAGI SAKAL!!" Sakal yang habis mandi dengan handuk yang masih terlilit di pinggangnya pun terjengkit kaget begitu menemukan betina nyasar. Di kamarnya pula.
Gila nih cewek, gimana masuknya? batin Sakal.
"Kaget ya? Harus dong ini kan suprise." Naura cengengesan membuat Sakal ingin melempar gadis ini dari balkon kamarnya.
"Udah siang nih. Kok lo gak sekolah sih?"
"Lo ngapain di rumah gue? " tanya Sakal. Kaget. Tentu saja.
Berbahaya sekali bagi Sakal, bagaimana tidak hanya ada mereka berdua di dalam kamar. Takut terjadi hal tak diingkan Sakal buru-buru memakai seragamnya.
"Kal lo bikin gue zina mata tau! Gue kan cewek,kalo ntar lo gue serang gimana cobak?" tanya Naura polos.
"Sinting,"
Sakal risih melihat Naura pagi buta sudah bertamu. Lebih tepatnya tamu tak diundang.
"Kita sarapan bareng ya? Gue udah buatin lo sarapan nih!" Naura meletakkan kotak warna biru bertuliskan 'SakalNaura'.
Lagi-lagi Sakal mengabaikan Naura."Lo tau gak Kal--"
"Gak tau," potong Sakal.
"Ihh, gue belum selesai ngomong." kata Naura.
"Gue punya panggilan khusus buat lo 'Bee' kalo dipikir-pikir gak cocok soalnya lo galak sih jadi orang."
Cowok itu mengabaikan setiap ocehannya. Kedua matanya pun enggan memandang gadis itu. Padahal Naura sudah pergi ke salon sejak subuh tadi sampai gedor-gedor mbak-mbak yang punya salon. Naura rela membayar mahal supaya di lirik Sakal tapi sepertinya tidak akan.
"Lo kenapa diem aja sih?"
"Lo gak nanya kok gue bisa masuk di rumah lo?"
"Gue gak peduli," jawab Sakal singkat.
"Ihh,harus peduli dong. Camer bilang lo masih mandi gue di suruh nunggu tapi katanya gini 'naik aja nak ke atas ' gitu ," oceh Naura. Sakal lagi-lagi mengacanginya.
Rasanya mau mati saja mendengar suara Sakal yang ketus itu. Cowok ini. Tidak bisakah berkata manis setiap pertemuan mereka,sekali saja agar Naura senang. Sakal mengambik jaket dan kunci motornya di atas meja makan.
"Mau sampe kapan lo di situ?" tanya Sakal membuyarkan lamunan Naura yang sedang memandangnya terpesona. Tahu-tahu Sakal sudah berdiri di depannya. Kedua tangan Naura memegang ujung meja gugup. Sakal memunduk menyejajarkan pandangan mereka.
"Lo tau dateng ke kamar cowok itu bahaya. Lo gak lupa kan kalo lo tuh cewek ?" Sakal memperingatinya lalu melangkah mundur. Membuat Naura menahan napas. Gadis itu mematung.
Sakal berbalik tanpa sadar senyum kecil terbit di bibirnya.
Detik berikutnya. "SAKAL SIALAN!! JANTUNG GUE MAU COPOT!" teriakan Naura membuat Sakal berhenti sejenak lalu melangkah keluar kamarnya.
***
Sheza hendak menyapa Sakal tetapi terhalang ketika melihat Sakal sedang membonceng perempuan. Hal yang tak diduga oleh Sheza. Apalagi yang dibonceng Naura saingannya.
"Sheza," teriakan itu membuat Sheza menoleh dan menemukan Aren serta Salsa.
"Apa? Gak usah ganggu gue. Lagi gak mood beratem," Aren menghalangi jalannya. Berdiri di depan Sheza.
"Gue mau nawarin kerja sama?" tanya Aren.
"Gue yakin lo bakal tertarik,karna ini ada hubungannya sama Sakal," Aren memang cantik,cantik banget malahan. Saingan Ines di geng Gangster. Kedua gadis ini selalu bersaing ingin unggul. Aren itu cewek licik. Salah satu anggota Gangster yang memanfaatkan kecantikannya untuk memikat para cowok. Termasuk Sakal anggota baru Gangster. Gadis ini juga mengincar Samudra karna menginginkan posisi Ratu di Gangster. Tapi sayang Sam sama sekali tak tertarik dengannya. Jadi mustahil keinginannya menjadi kenyataan.
"Terima aja tawaran Aren,nantinya juga lo sendiri yang untung." kata Salsa. "Lagian si Aren lebih berpengalaman dari pada lo,"
"Gak. Gue bisa sendiri," Sheza kembali ingin menghampiri Sakal namun Aren dan Salsa menahannya saat gerombolan Samudra datang dari arah gerbang sekolah.
"Gue tau lo bisa sendiri, Za, tapi jangan kek gini. Gue punya rencana bagus buat nyingkirin tuh cewek murahan," Aren tersenyum licik. Sheza mengurungkan niatnya menghampiri Sakal ketika melihat teman-temannya menggoda Naura.
"Jadi gue harus gimana?"
Aren maju membisikkan sesuatu. Membuat Sheza kaget sekaligus cemas. " Lo yakin dengan cara ini bakal berhasil?"
"Seratus persen yakin,"
***
"Lo pacaran Kal sama Naura?" tanya Cakra penasaran.
"Emang cowok kayak Sakal bisa pacaran? Dingin gitu kayak Iyan,"
"Kampret lu Nan," tawa Cakra terdengar di belakang tubuh Sakal. "Temen apaan lo?"
Nando terkekeh. " Gue takut aja si Sakal gay, gak doyan cewek dia."
"Itu mulut lemes amat. Sembarangan nuduh orang homo. Gak liat tuh muka Sakal udah siap baku hantam," Sam menyalin tulisan Iyan dibukunya.
"Udah napa! Nih mending kerjain tugas dari Mami sampek nih tugas gak kelar hari ini bisa kena hukum kita," kata Dewa.
"Tau tuh si Nando. Untung gue sebagai temen baek. Kurang baik gimana tugas aja gue yang ngerjain lo pada tinggal nyontek. Terima beres." kata Brandon.
"Ngaku-ngaku lo Ndon. Coba ngomong lagi si Iyan gak denger tuh," suruh Dewa.
"Gak gitu Yan. Maksud bakwang tugas udah lo yang ngerjain masak iya tinggal nulis aja temen-temen kagak mau. Ntar kalo lo pindah kelas unggulan. Nasib kita gak dapet nilai bagus lagi," kata Brandon.
"Lo gak baper kan Yan? Gue tau lo gimana," kata Nando.
"Kalo gue pindah kelas apa untungnya?" begitulah jawaban sang jenius Sebastian Abraham.
***
Spam Next👋
Jangan lupa vote&komen sebanyak-banyak nya!!!!!
Salam sayang dari Naura Ayudia❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKAL [Slow update]
Romantik[Follow dulu baru bisa baca ceritanya] Sakal Bagaskara Adhiatma. Panggil saja Sakal cowok keras kepala dengan segudang masalah di sekolahnya. SMA Mandala adalah tempat dimana dia bertemu seorang cewek super protektif Naura namanya. Naura bertekat me...