Selamat siang,
Deasy hadir hari ini dengan sedikit pengumuman. Untuk novel Loving Ben yang merupakan versi utuh dari bab berjudul The Geek I Love akan ada pre-order yang dimulai hari Senin nanti. Pre-order ini hanya akan berlangsung sekali, jadi tidak akan ada versi cetak lagi, dan kalau kalian ingin membeli di luar waktu Pre-order maka kalian hanya akan mendapatkan versi e-book yang ada di Google Play.
Nah, berikut adalah infonya:
Harga selama PO murah banget, yaitu Rp. 60.000/eksemplar, belum ongkir. Jadi, jangan kehabisan ya.
Novel Self publish ini dibantu oleh Kak Winnyraca, jadi kalian bisa hubungi dia di nomor tersebut di atas. Nomor itu khusus WhatsApp ya.
Tapi kalau kalian terbiasa dilayani oleh olshop2, maka hanya ada 5 olshop yang ikut ambil bagian di pre-order ini, yaitu:
Monika Angelin: WA: 0857 1108 0885 (Jakarta)
Asih Cintabuku bookshop: WA 0877 0087 2164 (Bekasi)
Rani Sale Novel: WA 0821 3540 7000 (Surabaya)
Rumahbuku Bundarasya; WA 0815 7262 8557 (Bandung)
Lavanya Loves Books; WA 0899-0651-597 (Bandung)Oke, itu informasinya, ya. Sekarang, selamat membaca.
*****
Aku menghela napas dan menutup telepon. Aku yakin saat ini Liam sedang mengamuk karena aku memutuskan hubungan kami, tapi aku sudah tidak tahan. Bukan tidak tahan terhadap Liam, tapi tidak tahan dengan perasaan yang kupunya kepada Kevin. Aku tidak ingin terus merasa bersalah karena mendua hati. Seperti menanggung beban di punggungku yang terlalu ringkih, dan harus berjalan terus meski langkahku terseok. Tahu, kan, perasaan seperti itu?
Lagi pula, Kevin tidak pantas mendapatkan seorang perempuan yang tak setia. Dia terlalu baik, sederhana, dan lembut. Pria sepertinya tidak layak menjadi selingkuhan.
Kutaruh ponselku di atas meja, tetapi benda sialan itu malah berbunyi. Nomor seseorang yang paling tidak kuinginkan untuk bicara saat ini muncul di layarnya. Ibuku. Sedikit segan, kuterima juga telepon itu. "Halo, Ibu?"
"Mandy, kurasa kau tidak lupa pesta Thanksgiving besok malam, kan?" Ciri khas ibuku, tanpa halo atau balasan yang sopan untuk sapaan baginya.
Aku menghela napas. Pesta yang pasti akan dipenuhi dengan sosialita sombong yang sejenis dengan Liam. Aku benci mendatanginya. "Ingat, Bu."
"Bagus! Aku sudah mengirimkan gaun baru untukmu, jangan lupa memakainya."
"Iya."
"Aku juga sudah mengirimkan tuksedo yang cocok dengan gaun itu untuk Liam, dan dia sudah memberikan pesan yang manis tadi sore untuk berterima kasih. Kuharap kau mampu menyesuaikan diri dengannya, Mandy. Dia berasal dari kelas atas, dan aku tidak ingin kau mempermalukan dirimu dengan bersikap kurang elegan. Mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hidden Desires
RomanceHei gals... Di sini aku bawa kumpulan cerita seksi yang beda sama sekali dengan genre yang kupilih selama ini. Sama seperti orang lain, aku juga punya sisi berbeda. Sisi di mana seluruh hasrat terpendam begitu rindu untuk dicurahkan. Tapi karena kum...