Hujan lagi-lagi datang, lagu sendu seolah membawa perasaan kalutku tentang dirimu kembali, bersama secuil kenangan ketika di antara kita tak pernah ada rasa. Bukan salahmu, aku yang munculkan rasa itu. Sekarang rasanya hujan selalu menjadi ajangku untuk menemukan mu yang dulu untuk kembali aku ingat, setidaknya aku bisa senang sesaat bukan?
Yang aku ingat adalah ketika kamu begitu penasaran dengan nama apa yang aku pakai untuk menamaimu di kontakku, lalu ketika kamu begitu peduli ketika aku sedih. Saat itu, kamu menarik bangku ke depanku masih dengan sikap cuekmu tapi kamu bertanya "Kenapa?" dan kamu tahu? itu sedikit tenangkanku hingga aku mulai bercerita. Aku rindu itu.
Tapi, kini sudah lain cerita.
Kamu tahu? Kemarin aku telah ungkapkan padamu, aku ingin berhenti mengagumimu, aku lelah terus menyukaimu dalam sunyiku. Kamu tak tahu yang aku ceritakan adalah dirimu bukan? Tapi, aku selalu berharap kau sebenarnya tahu. Tak apa kau tahu, karena semuanya sudah terlanjur berubah. Kamu dengan sikap dinginmu dan aku dengan perasaan yang selalu aku pendam. Dan kamu tahu setelah itu? Aku rasa kamu semakin menjauh, lebih jauh dari sebelumnya, lebih dingin dari sebelumnya. Apa kamu tak mau aku hentikan rasa ini? Ah tentu bukan kan? Kau menyukai orang lain dan orang itu yang kamu tunggu bukan aku. Sudahlah aku ucap semoga bahagia, aku disini akan menikmatinya, menikmati setiap bahagia yang kamu punya sembari berjalan maju meninggalkan perasaan itu hingga tanpa celah untuk bisa aku kembali kesana.

KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA
Poesie"Hanya disini aku mengungkapkan semua perasaan yang berhasil aku dengar lewat suara hati yang tersimpan diam-diam"