Dikala hujan malam itu
Dalam heningku menangis
Meraung dengan keras
Menjerit tak bersuara
Aku benar-benar terluka
Aku tak tahu harus bagaimana
Aku tak tau harus mengadu pada siapa
Aku bagaikan orang yang paling menderita di dunia ini
Aku seakan-akan menjadi orang paling lemah
Aku seakan menjadi orang paling memilukan di alam semesta
Tetesan air hujan seakan mendukung aku yang terluka
Seakan mendukung untuk aku menangis
Mereka tak tahu bahkan tak pernah tahu
Mereka tak pernah paham akan masalah yang selalu ku pendam
Masalah itu selalu menjadi beban bagiku mereka tak tahu itu
Kadang tangisan itu tak pernah
sedikitpun mengundang empati
Bukannya aku mau untuk dikasihani
Tapi mengapa tangisan itu bahkan malah dijadikan bahan perbincangan
Mengapa tak ada seorang pun yang menganggapku berarti
Bahkan mereka malah menuduhku orang yang sok suci
Tuhan mengapa mereka menganggap air mata ini palsu
Bahkan mereka tak pernah paham akan masalahku
Tuhan aku ingin sejenak saja mereka percaya
Sekali saja mereka tak menganggap air mata ini hanya dusta
Aku tahu mereka tak pernah merasakannya
Rasa pilu yang selalu tinggal dalam benakku
Dalam hatiku yang selalu saja menjadi beban
Hidupku terasa sulit untuk dijalani
Warna-warni yang dulu menghiasi
Kini hanya tersisa warna abu-abu
Yang menghiasi hidupku
Tapi akan teramat sulit jika hanya berdiam diri
Tanpa melakukan hal yang berarti
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Kata
PoetryHanya untaian kata yang ingin bercerita Mengungkapkan rasa melalui huruf yang ku rangkai menjadi sebuah untaian kata