"Buat kamu" Ucap Nathan sambil memberikan setangkai bunga Matahari
"Asli" Ucapnya lagi saat Lia menerima bunga itu
"Nanti kalo layu buang aja"
"Kok gitu?" Tanya Lia
"Buang aja"
"Kenapa?"
"Gak apa-apa, lagian kan udah layu"
Lia ragu-ragu
"Buang aja, kalo kamu pikir itu lambang cinta kamu salah"
"Terus?"
"Ke rumah kamu aja dulu, nanti aku kasih tahu" Ucap Nathan sambil mengambil bunga Matahari plastik yang dibawa Lia
"Mau dibuang?" Tanya Nathan
"Jangan!!!"
"Ya udah nih" Nathan memberikannya lagi pada Lia
"Ayo" ajak Nathan Pada Lia kemudian
Keduanya berjalan bersama-sama, keluar dari pintu gerbang sekolah.
Ketika diluar, Lia heran melihat Nathan yang tidak segera pergi mengambil sepeda motornya, padahal biasanya ia selalu datang dan pulang dengan menaiki sepeda motornya
Lia pun bertanya
"Enggak bawa motor?" Tanya Lia sambil menoleh ke arah wajah Nathan
"Enggak" Jawab Nathan sambil menunjukkan telapak tangannya yang kosong
Secara refleks Lia melihat ke arah tangan Nathan, ia menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian kembali melihat ke arah depan.
Nathan yang melihat Lia seperti kecewa akan jawabannya itu kemudian kembali berucap dengan serius.
"Tadi pagi sih bawa motor, tapi udah minta tolong sama Abi buat bawa pulang" Ucap Nathan
"Abi kamu?" Tanya Lia yang salah mengira bahwa Abi yang dimaksud adalah Ayahnya Nathan
"Hehe... enggak" Ucap Nathan sambil terkekeh kecil, "Temen aku" lanjut Nathan
"Owhhh"
Lia berjalan di depan Nathan sebagai penunjuk jalan. Lia di kanan dan Nathan di sebelah kiri, jarak Lia dengan Nathan yang di belakangnya mungkin hanya lima centimeter.
Setelah beberapa saat terdiam, Nathan kembali bersuara.
"Lia" Panggil Nathan
"Iya?" Tanya Lia sambil menoleh
"Masih enggak inget aku?"
Lia menggelengkan kepalanya
"Sebelum di SMA apa kita pernah ketemu? seinget aku kita gak satu SMP" Ucap Lia"Gak ingat ya.... Kalau emang lupa gak apa-apa" Ucap Nathan
Nathan kemudian menggandeng tangan Lia, lalu Nathan lah yang menuntun Lia ke rumahnya sendiri yang sudah ada di depan mata.
"Ehh kok kamu tau rumah aku?" Tanya Lia terheran-heran
"Ini beneran rumah kamu kan?" Tanya Nathan
"Iya bener tapi..." Ucapannya terpotong
"Ya udah sana gih masuk" Ucap Nathan
"Iya"
Tanpa sadar Lia meng-iyakan nya sambil mengangguk dan masuk ke halaman rumahnya.
Setelah ia menutup gerbang dan mengambil langkah dua kali, ia baru sadar bahwa dirinya meninggalkan tamunya diluar.
Dengan segera Lia berbalik
KAMU SEDANG MEMBACA
Like the Sun
أدب المراهقين"Kamu itu seperti Matahari dan aku adalah bunga Matahari yang selalu mengagumi dari kejauhan" _Lia "Kekasih ku nanti adalah Matahari dan aku akan setia menjadi bunga Matahari. Kemanapun ia pergi, maka pandanganku akan selalu mengarah padanya" _Nathan