[[ Ahn seongmin X YOU ]] / 1

180 16 0
                                    

CHOI Y/N

CHOI Y/N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




AHN SEONGMIN

AHN SEONGMIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Kak, Seongmin mau itu."

"Kak, Seongmin kangen mama, kangen papa,"

"Kak, ini apa kak?"

"Kak tolong kerjakan-ah, tidak usah. Seongmin harus bisa berusaha mengerjakan soal soal ini!"

Melihat semangat adikku, Seongmin membuat ku terharu.

Seongmin yang baru berusia 13 tahun dan menginjakkan kakinya di kelas 7 SMP, terkenal dengan murid yang amat pandai dan rajin.

Sedangkan aku?

Opposite banget. Aku yang berusia 17 tahun yang masih menginjakkan kaki di kelas 10 SMA hanya bisa tersenyum pasrah. Bahkan aku di kelas 9 SMP saja bersekolah selama 2 tahun.

Aku telat sekolah. Sering sekali ketinggalan banyak pelajaran. Dan parahnya, nilai ku standar, bahkan ada yang di bawah rata-rata.

Aku malu sama teman sebaya. Rasanya malu banget.

Pasalnya, kedua orang tua ku sudah meninggal dua tahun yang lalu. Membuat aku yang masih bersekolah harus bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Salut banget buat adik Seongmin. Meskipun sekarang ia berstatus sebagai anak yatim-piatu, dia tetap aja bahagia. Nggak kayak kakaknya yang suka nangis di pojokan.

"Kakak Y/N!" Aku kenal banget sama suara itu.

Kakak macam apa aku kalau nggak kenal suara adik sendiri?

"Kak, Seongmin dapat nilai 100 untuk tugas matematika," aku tersenyum penuh rasa bahagia. Sembari mengelus surai hitamnya, aku hanya bisa berkata,

"Anak pintar,"

"Lalu, bagaimana nilai tugas kak Y/N sekarang?" Aku langsung bungkam mendengar semua kata yang Seongmin katakan barusan.

Badanku seakan membeku.

Jujur saja. Aku yang memang sekarang mendapatkan tugas matematika, hanya bisa memperoleh nilai 80.

Malu banget sama adik ku yang mendapatkan nilai 100. Harusnya aku bisa lebih baik lagi daripada adik ku. Bukan begitu?

Aku rasa. Lebih baik jujur dari pada berbohong.

Aku mengangkat lembar soal ku yang memang dari tadi aku pegang. Aku perlihatkan kearah Seongmin yang tengah melihat ku dengan antusias.

"Nilai 80, kakak mendapatkan nilai 80. Maaf..." Ucap ku lirih. Aku mengatakan ini didepan Seongmin saja sudah merasa malu, bagaimana kalau teman Seongmin yang lainnya juga ikut mendengar?

Seongmin menyunggingkan senyum semanis mungkin ke arah ku. Seakan nggak punya rasa malu terhadap kakaknya yang seperti orang bodoh begini.

"Dari semua yang Seongmin lihat. Ini soalnya terlalu rumit, Seongmin aja nggak paham. Pantas aja kakak mendapatkan nilai 80. Tidak apa apa kak, nilai seperti ini mendingan, bagus malah." Ucapnya tak berbisik, tapi dengan lantang.

Temannya yang mendengar perkataan Seongmin saja mulai bergosip. Aku malu, benar benar malu.

Tapi Seongmin tetap saja tersenyum kepadaku. Merasa bodo amat dengan temannya yang sekarang sudah membicarakan tentang diriku.

"Kakak jangan hiraukan mereka. Seongmin bangga punya kakak seperti kak Y/N."

🌸

"Kakak?"

Y/N menoleh ke sumber suara yang tengah memanggilnya. Ternyata pemilik suara tersebut tak lain adalah adiknya sendiri.

"Kakak lagi ngapain?" Seongmin yang melihat kakaknya yang tengah sibuk memandang buku pelajaran, dengan tangan yang seakan menari di atas kertas lantas bertanya.

"Belajar dik, kamu nggak belajar?" Y/N lantas terheran heran. Melihat kulit wajah Seongmin yang kini lebih putih dari sebelumnya membuat ia merasa khawatir.

"Seongmin mau istirahat dulu kakak. Besok kan hari Minggu. Seongmin capek atuh, di sekolah belajar, di rumah belajar, apalagi ditambah les. Seongmin mau istirahat."

Wajar saja jika kelelahan. Setahu Y/N adik semata wayangnya itu hanya memandang buku kurang lebih 24 jam.

Sedangkan dirinya? Paling lama 10 jam untuk memandang buku.

"Iya, kamu istirahat sana." Ujar nya dengan senyum dan elusan lembut di kepala sang adik.

Seongmin mengangguk, lantas tersenyum dan beranjak dari sana. Y/N Kira Seongmin akan menuju ke kamar tidur nya dan berbaring di ranjang empuk miliknya.

Ternyata tidak. Seongmin lantas menghempaskan tubuhnya di ranjang miliknya yang tak jauh dari meja belajarnya. Ia lantas terheran. "Kenapa tidak tidur di kamar mu sendiri?"

"Seongmin ingin disini dulu, nemenin kakak." Mata adiknya terpejam seketika.

Hembusan nafas sang adik mulai terdengar. Ia pasti kelelahan.

Y/N tersenyum. Lantas menuju tempat dimana Seongmin tidur. Belum sempat ia mengulurkan tangannya dan mencium kening sang adik.

Tiba tiba ada suara seperti seorang yang memanggil nama adiknya di luar sana.

Y/N lantas memeriksa.

Apa yang ia lihat?

Tidak ada.

🌸

22.00

Tepat pukul sepuluh malam. Seongmin dan Y/N yang kini sedang tertidur pulas di atas ranjang milik Y/N Hanya bisa menikmati keindahan alam mimpi masing-masing.

Tak berselang lama.

Mata Y/N terbuka secara perlahan. Ia terbangun dari alam mimpinya.

Pupil matanya langsung tertuju pada adiknya yang kini sedang duduk dihadapannya sembari melihat ke arah jam dinding dengan tatapan kosong.

Y/N mengerutkan keningnya. Heran. "Seongmin?" Ia memanggil nama sang adik. Tetapi tak ada jawaban.

Lantas tangannya terulur untuk memegang pundak adiknya. Belum sempat tangannya memegang pundak sang adik.

Tiba tiba Seongmin ambruk kebelakang begitu saja.

Y/N lantas panik, "SEONGMIN!" teriaknya memanggil nama sang adik.

Ia menyentuh dahi adiknya. Panas, panas sekali. Bahkan sekarang keringat dingin mulai membasahi adiknya.

Apa yang terjadi kepada adikku?

Voment!!

CRAVITY X YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang