Terjebak Hantu Mesum

1. Hantu Kiwi

(1)

BAB 1 Hantu Kiwi

👻👻👻

"Abang, bangun, Bang."

Suara lembut nan manja itu terus mengusik tidurku.

Aneh. 

Seingetku, aku belum menikah.

Terus, kenapa ada suara wanita yang terasa begitu dekat di telinga.

"Manrobbuka!"

Astagfirullahaladzim.

Impulsif, tubuhku terlonjak bangun. Kelabakan. 

Aku mengerjap-ngerjapkan mata, mengamati sekitar sembari mengumpulkan nyawa yang belum kembali semua.

Loh.

Inikan kamarku.

Tapi, kok …?

Hiyaaaaaaa!

Sekali lagi aku terlonjak. Tapi kali ini langsung kicep. Tidak tahu harus gimana. Soalnya, entah muncul dari mana, seorang wanita tiba-tiba muncul. Tepat di depan hidungku. TEPAT DI DEPAN HIDUNGKU. Satu mili lagi saja hidung kami pasti akan bersentuhan.

Aku menahan napas.

Apa ini, Miska?

Apa lagi ada acara prank?

Aku melirik dengan ekor mata, mencari-cari keberadaan kamera.

"Ka–kamu siapa?" Sial. Punggungku mentok ke hulu ranjang.

"Aku?" Wanita itu menunjuk hidungnya sendiri. "Aku adalah wanita tercantik di muka bumi ini. Hihihihihi."

Dih, narsis!

Cantik, sih, tapi nggak terrrrr-cantik sebumi juga keleus.

"Oh! Bisa mundur dikit nggak?" Posisi ini membuatku tidak nyaman. Takutnya khilaf, belum siap buat jadi bapak muda soalnya. 

Wanita itu menarik tubuhnya. Tidak bisa aku pungkiri. Dia memang cantik. Matanya besar seperti karakter manhwa. Bibir mungilnya tampak ranum. Semburat merah muda membuat kedua pipinya terlihat menggemaskan. Pinggangnya kecil ramping. Rambutnya terlihat lembut dan panjang.

"Dih, terpesona," celetuknya.

Kepedean, Samsat!

Kagum dikit doang jugak.

"Sorry, tapi kamu siapa?" Aku menyugar rambut, tiba-tiba merasa gerah tapi juga agak merinding tanpa alasan.

"Oh, kenalin, aku Kiwi. Hantu yang bertugas menagih dan menawarkan kontrak buat Abang."

"Hah, kontrak? Kayaknya ini kali pertama kita ketemu, deh." Dan lagi apa tadi katanya, hantu? Dih! Yang bener ajeh.

"Abang!!! Aku peringatkan yaaa. Kalau Abang nggak mau memenuhi kontrak, konsekuensinya bakal Abang tanggung sendiri, oke!"

Dia ngancam? Wkwk.

Dia nggak tau aku juara bertahan tinju bebas ilegal.

"Oh!" Aku tersenyum remeh.

Emang dia bisa apa dengan badannya yang mungil itu. Tingginya ajah cuma seketek, kok.

Makhluk yang mengaku bernama Kiwi itu menatapku dengan tajam. Lalu tiba-tiba, muncul kabut memenuhi ruangan. Udara mendadak dingin.

Loh?

Looooooh?

Wooooooh!!

Apaaaa ini?

Aku menggerakkan tubuhku seperti uget-uget. Pasalnya, entah gimana, tiba-tiba aku sudah terbaring di tanah, cosplay jadi pocong.[]