(6)
Kami berjalan mengendap mendekati sumber suara. Jantungku berdebar keras. Aku merasakan firasat buruk. Keheningan yang mencekam, hawa dingin yang terasa mengancam.
Lalu tiba-tiba ….
Segerombolan kelelawar dengan mata merah menyala datang ke arah kami. Mulut kelelawar-kelelawar itu terbuka lebar, memamerkan gigi-gigi runcingnya yang terlihat mengerikan.
Aku, Bang Wild, juga Acep langsung berjibaku dengan gerombolan kelelawar itu.
Aku penasaran dengan pekerjaan asli Bang Wild. Dia sangat terampil sekali menggunakan tombaknya. Dia membantuku dan Acep menumpas kelelawar-kelelawar menyeramkan ini.
Puluhan kelelawar jatuh di tanah berair, beberapa masih hidup dan menggelepar. Nyaris semua dari mereka memiliki badan yang tidak utuh lagi; entah terbelah, terpotong, atau kehilangan sayapnya.
Kami berhenti sejenak untuk meredakan rasa lelah. Menenangkan napas yang berat tersengal.
Namun, makhluk penunggu tempat ini sepertinya tak pengertian. Makhluk aneh kali ini menyerupai laba-laba raksasa, tetapi kepalanya hanya berupa tengkorak, kaki-kakinya juga berupa tulang-belulang. Besarnya laba-laba raksasa ini seukuran mobil losbak. Dan di dalam perutnya yang seperti kerangkeng itu, terdapat seorang anak kecil, meringkuk seperti kepompong terbungkus oleh jaring.
Anak itu pasti Denis.
Aku bersiap melawan si siluman laba-laba. Tak lupa membaca ayat kursi juga.
Dengan percaya diri aku menerjang duluan. Tapi tiba-tiba tubuhku terasa lengket terkena semprotan jaring laba-laba.
Ash!
Sial!
Aku lupa memperhitungkan.
Tombak Bang Wild menghantam salah satu kaki laba-laba yang ingin menginjak tubuhku. Cambuk Acep juga bertubi-tubi menyabet kaki lain dari si siluman laba-laba. Tapi semua serangan itu nggak banyak memberi pengaruh. Malah Acep juga terkena jaring laba-laba dan nyangkut di salah satu tulang.
Apa cheat-nya nggak worth it lagi, ya.
Bang Wild berjibaku sendirian melawan si siluman laba-laba. Tapi dilihat dari situasinya, tinggal nunggu waktu ajah, Bang Wild pasti tumbang juga. Soalnya nggak imbang banget power-nya.
"Woiii~ misi macam apa ini? Masa power lawannya nggak ngotak gini. Minimal kasih kita skin efik lah biar bisa ngimbangin kekuatan lawan!"
Aku berteriak putus asa campur kesal.
Secara ajaib, Kiwi muncul. Duduk di salah satu tulang dengan santai. Dengan hawa dingin begini, dia malah mengenakan crop top putih, memamerkan sebagian besar perut dan pinggang rampingnya.
"Abang mau tambahan skin? Boleh. Dua juta ajah." Kiwi memberi penawaran tanpa rasa berdosa di wajahnya.
Pengen sekali aku mengumpat. "Oke!"
Kiwi melotot. "Skan-skin, skan-skin. Bro pikir ini game, hah?"
Loh, kirain bisa beli skin.
"Abang dengerin, ya. Aku kasih spoiler dikit. Kekuatan dasar di alam ini berasal dari keyakinan di dalam hati. Semakin kalian merasa yakin dan percaya diri, maka kekuatan kalian akan semakin besar. Kayak tadi pas Abang baca ayat kursi dan kepercayaan diri Abang meningkat. Kekuatan Abang juga secara dinamis dan berkala ikut meningkat dan bisa memberi damage. Sebaliknya, semakin kalian merasa takut, maka kekuatan kalian juga akan semakin lemah. Oke! Sampai sini paham?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Hantu Mesum
Mystery / Thriller⚠ Dewasa 21+ ⚠ Aku melangkah ke kamar mandi. Air dingin mungkin dapat sedikit merelakskan pikiran yang semrawut. Menyalakan shower, aku mulai menanggalkan pakaian. Namun, kemudian, aku berteriak keras dengan mata terbelalak. Kiwi-entah datang dari m...