HAPPY READING ALL
Flashback off
"Syah woyy nape lo galau lagi?" Dia adalah--NISRINA SAZKIA PUTRI sahabat sekaligus teman kecil visya
"Nggak kok" Ucapnya sembari tersenyum
"Heh syah gua kayak nggak kenal lo aja udah cerita aja sama gua, tentang nyokap lo lagi?" Visya hanya menggelengkan kepalanya lemas"Emang tuh nyokap lo berubah banget semenjak bokap lo nggak ada" Kesal rina sudah menggebu gebu
"Bukan bukan kok, bukan tentang nyokap gua" Ucapnya lebih pelan"Serius?" Tanyanya sekali lagi
"Iya naa gua nggak papa kok" Katanya berbohong
"Ok kalau gitu kita ke kantin aja gimana?" Bukan nya mau menolak tapi visya tidak membawa uang jajan"Gua traktir tenang aja" Visya sungguh beruntung memiliki sahabat seperti rina
"Lo mau makan apa syah?"
"Samain aja kayak lo" Bukan nya visya kek gimana gitu tapi ini dia sedang di traktir sama sahabat nya jadi otomatis malu lah kalau udah di traktir trs minta yg macam macam kan?"Oke tunggu yah"
"Nih makan makanan nya harus habis titik"Khawatir?
Tentu saja dia khawatir dengan sahabat nya ini dia sudah tau pasti kenapa setiap visya datang ke sekolah dia memiliki luka luka yg lebam? Karena dia mendapatkan cambukan yg amat teramat sakit.
Kalian bayangkan gimana rasanya di pukul hampir tiap hari dan di pukul nya bukan pake tangan melainkan pake kayu, Sakit kan? Baru di bayangkan saja sudah sakit banget gimana kalau di rasakan.
Begitu lah yg visya rasakan hampir setiap hari dia mendapatkan cambukan yang sakit nya luar biasa, Setiap apa yg visya lakukan pasti salah di mata mama dan kakak kakak nya.
Belum lagi dia mendapatkan surat pelunasan uang SPP
Sungguh malangnya kehidupan visya saat ini
Untung dia bertemu dengan rina sahabat nya itu, ternyata masih ada yg peduli dengannya
Bel pulang sekolah pun berbunyi itu yg membuat murid murid tergesa gesa keluar kelas dan ingin cepat pulang mereka rindu dengan kasur kesayangannya
"Syah mau balik sama gua nggak? Mumpung bunda gua bawa mobil" Tawarnya kepada sang sahabat
"Nggak usah lo balik duluan gua mau ke suatu tempat dulu""Yaudah kalau begitu gua antar lo ke tempat itu" Visya dengan cepat menggelengkan kepalanya
"Nggak nggak usah gua bisa pake angkot kok ke sana" Ucapnya berbohong padahal dia tidak membawa uang untuk ke tempat itu"Serius nggak papa?" Tanyanya khawatir
"Iya naa gua nggak papa kok sana gih bunda lo udah tungguin lo" Ucapnya sembari tersenyum hangat"O-oke gua duluan yah kalau ada apa apa telpon gua" Ucapnya melambaikan tangan
"Iya udah sana gih"Visya pun berjalan menyusuri besar nya kota jakarta berjalan sambil bernyanyi
Bernyanyi adalah salah satu hobi visya selain menulis
Langkah demi langkah akhirnya visya sampai di tempat yg ingin dia kunjungi yaitu TPU (TEMPAT PEMAKAMAN UMUM), yah di sini lah visya sekarang berada di dekat makam dan mengelus nisan bernama:
Aksal bramasta
Binti
Bramasta
Lahir:Bandung,24 september 1980
Wafat:Jakarta,07 oktober 2019Bohong
Bohong kalau visya tidak rindu dengan ayahnya, dia rindu sosok ayah yg menemani nya beberapa tahun lalu dan mama nya jg dia rindu mama nya yg dlu, sosok ibu yg sangat mencintai anak bungsu mereka. Sudahlah semua sudah berlalu nasi sudah menjadi bubur waktu tidak dapat di putar kembali.
Don't forget to vote and coment<3
HAPPY READING ALL🤗❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka yang terdalam
Teen Fiction(Cover by @elmaaatri) -Prolog- NAVISYA POV Di benci oleh keluarga sendiri adalah hal yg paling menyedihkan. Keluarga yg dulunya bahagia sekarang tidak lagi. Tuhan tidak adil, mengapa tuhan mengambil kebahagiaan ku. Semua orang membenci ku dan ba...