Love The Way You Lie

× I Love The Pain ×

Love The Way You Lie
PART : 04

•••

Suara bel rumah membuat Chaesoo nyaris tersentak. Dia menatap pantulan diri di cermin sekali lagi. Berharap foundation dan bedak yang ia poles itu bisa menutup matanya yang bengkak.

Selepasnya, meraih jepitan berbentuk mawar di laci lalu menjepit rambutnya. Yah, dia sudah siap.

Melangkah ke lantai bawah, Chaesoo bisa merasakan keheningan menelannya di sepanjang rumah. Memang, pelayan yang bekerja di rumahnya total ada 4 orang, namun mereka semua sudah pulang setelah menyiapkan makan malam untuk Chaesoo. Jadi, dia sendirian.

Tidak, Chaesoo bukan penakut.

Dia tak pernah menonton film hantu, membaca buku bergenre horror, dan dia rajin ke gereja setiap akhir pekan. Karena kuberi tahu, rasa takut terhadap makhluk mistis hanya muncul disaat kau memicunya dengan hal-hal negatif. Namun jika kau percaya pada Tuhan, kau akan dilindungi rasa aman.

Ketika pintu terbuka, Mingrui terlihat didepan dengan senyum yang mengembang tampan. Tubuh lelaki tersebut dibalut sweater turtleneck hitam, didalam jaket mantel cokelat. Sementara jeans jadi bawahan. Dengan rambut ditata kebelakang, keningnya nampak.

Chaesoo terkesiap, Mingrui sangat tampan.

"Selamat malam, malaikatku."

Chaesoo mengigit bibir mendengar itu. Parasnya memerah begitu saja.

Mingrui terkekeh pelan, "Ayo."

Tangan menggenggam tangan gadisnya, mereka berjalan menuju BMW hitam mengkilap yang terpakir di depan gerbang. Mingrui membuka pintu penumpang untuk kekasihnya, Chaesoo tersenyum dan masuk ke dalam. Disusul lelaki itu yang duduk di sampingnya.

Di kursi kemudi, supir pribadi Mingrui melirik spion. "Jadi, tujuannya ke mana tuan muda?"

Mingrui menjilat bibir bawah sekilas lalu berkata, "N Grill."

Supirnya mengangguk, mobil mulai berjalan dengan kecepatan sedang.

Sementara disampingnya, Chaesoo mengerutkan kening. "Restoran Perancis itu?"

Menoleh, Mingrui tersenyum lalu mengangguk. "Yah, aku sudah memesan meja disana. Malam ini hari spesial kita, aku mau mengajakmu dinner yang romantis. Bagaimana?"

Chaesoo mencoba menahan senyum, mengalihkan pandangan lalu mengangguk malu sebagai jawaban. Pantas saja lelaki itu berpakaian rapi sekali. Lagipula dia juga sudah siap dress dan sepatu.

"Kau berdandan yah?"

Tersentak, Chaesoo berbalik dengan alis yang naik. "Um?"

"Sepertinya kau nampak lebih banyak berdandan dari biasanya." Jeda, Mingrui menggeleng. "Ah, bahkan seingatku kau tidak pernah berdandan."

"Ah, aku—" Mata gadis itu nyaris melotot panik, dia berusaha memutar otak untuk menemukan jawaban yang tepat. "Uh, b-bukankah hari ini lebih istimewa? A-aku, umm.. hanya ingin lebih baik dari biasanya."

Ada hening seperkian detik.

"Oh, begitu rupanya." Mingrui mengangguk. Dan Chaesoo menghela napas saat pacarnya nampak percaya-percaya saja. "Baguslah. Tapi jujur saja Soo, kau sudah cantik. Tak perlu berdandan ok? Nanti para lelaki yang melirikmu makin banyak. Aku cemburu."