Pacan - 30

9.7K 1.1K 219
                                    

2 mounths later

Sudah dua bulan Jungkook bersama anak anak hidup dengan Taehyung di Newzealand. Mereka semakin hari semakin dekat satu sama lain. Taehyung selaku yang bertanggung jawab bekerja begitu keras sebagai sopir bus, karena ijazah hanya sampai SMA, Taehyung tak bisa berharap banyak.

Sementara Jungkook bekerja disebuah gallery sebagai pelukis. Dia sudah banyak menghasilkan karya yang bermakna mendalam. Kegemarannya pada menggambar bisa ia gunakan sekarang sebagai pelukis maupun menggambar karikatur.

Dan sikembar jelas, mereka bersekolah. Mereka sudah bisa beradaptasi, mengakrabkan diri dengan anak anak sekitar juga semakin dekat dengan Taehyung.

Ketika Taehyung dan Jungkook bekerja, mereka berdua hanya akan dirumah seperti pesan Jungkook. Pulang sekolah, ganti baju, makan dan bermain dirumah. Jungkook belum mengizinkan sikembar main karena mereka tinggal ditepi jalan dan Jungkook tidak ingin keduannya kenapa napa.

Seperti hari ini, sikembar sudah pulang. Mereka pulang diantar bus sekolah. Setelah sampai, Anna dan Arthur berjalan menuju rumah mereka dan segera masuk kedalam. Ternyata disana ada Taehyung yang menyambut mereka dengan senyuman.

"Om? Kok sudah pulang?" Taehyung hanya mengusak kepala keduanya dan pergi kekamar diikuti sikembar. "Om butuh istirahat sebentar."

"Apa om sakit?" Tanya Anna cemas.

"Tidak Anna, om baik baik saja." Arthur berinisiatif menyentuh kening Taehyung. "Ah! Panas! Om nggak baik baik aja! Om sakit!" Pekik Arthur dan langsung membuat Anna sedih.

"Apa kita telpon bunda aja Thur?"

"Jangan! Jangan membuat bunda kawatir! Om baik baik aja kok." Anna dan Arthur bertatapan. "Om butuh apa? Anna ambilin, apa om mau dikompres?"

"Iya boleh tuh Anna! Biar panas om turun!"

"Anak anak-"

"Ayo Thur!" Mereka berdua berlari keluar untuk berganti baju dulu dan mengambilkan kompresan. Taehyung hanya bisa tersenyum dan menatap langit langit.

Ia merogoh sakunya, puluhan pesan dari Kevin ia abaikan. Ia benar benar ingin egois kali ini. Dia tidak ingin Kevin ada diantaranya dan Jungkook juga sikembar. Ia ingin sepenuhnya memiliki Jungkook untuknya sendiri.

Kau memiliki hidup indah selama ini Kevin, kau merampas apa yang kupunya. Sebaiknya kau membusuk dipenjara atau mati tanpa bertemu atau berhubungan dengan Jungkook. Aku tidak ingin kau membayang bayangi Jungkook lagi. Tidak akan kubiarkan. Jungkook milikku, hanya milikku.

"Om! Ini kompresannya!" Taehyung segera menghapus semua pesannya dan menaruh ponselnya. "Terimakasih anak anak. Sekarang lebih baik kalian makan dulu sana."

"Om udah makan?"

"Om udah makan, kalian makan dulu. Kalian pasti lapar, iya kan?" Keduanya mengangguk, Anna menaruh kompresan didahi Taehyung dan Arthur menyamankan posisi Taehyung.

"Kami makan dulu ya om, nanti kami jagain om." Anna dan Arthur segera berlari keruang makan untuk segera makan. Sementara Taehyung kembali mengecek ponselnya yang kembali mendapat pesan, isinya seperti biasa ungkapan rindu. Ia kembali menghapusnya dan memilih mematikan ponselnya.

Sementara itu, Jungkook di gallery tengah melukis sesuatu. Ia melukisnya sembari menatap kosong lukisannya. Lukisan yang menggambarkan seorang laki laki yang dioenuhi coretan berbagai warna. Lukisan yang terlihat sangat suram, perlahan Jungkook mulai menitikan air mata.

"Sekuat apapun aku mencoba, tapi aku tak bisa sedikitpun melupakanmu mas." Jungkook mengigit bibirnya. "Sekuat apapun kucoba mencintai Mas Taehyung, tapi aku belum bisa. Setiap melihat Anna dan Arthur aku teringat akan dirimu mas, akan kebersamaan kita. Aku harus apa? Aku ingin kau ada disisiku lagi mas."

PACAN  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang