Time Pause [2]

2.1K 256 81
                                    

Harry Potter © J. K. Rowling

Time Pause
© MsLoonyanna

.

Warning!

Twoshot, Tahun ke-5

[First published on Facebook,
21 June 2020]

[Then on Wattpad, 23 July 2020
Happy 31st birthday, Daniel Radcliffe!]

[Then on FFn, 31 July 2020
Happy 40th birthday, Harry Potter!]

• Fluffy Romance - Comedy •

.

Sorry for the typos and all mistakes (if I did). Happy Reading!
.
.

"Jadi, bagaimana tadi?" Draco menatap Time Pause-alat penghenti waktu sementara-di tangannya dengan teliti. Dari apa yang ia curi dengar (karena mendengar langsung penjelasan si Kembar Weasley tentu akan membuat harga dirinya merosot ke tanah), ia cukup mengibaskan benda itu di depan target dan boom! Waktu akan terhenti selama lima menit! Well, bukan waktu secara keseluruhan dari semua orang, tetapi lebih tepatnya adalah waktu "sang target" dan beberapa orang yang berada dalam area jangkauan tertentu di sekitarnya.

"Hm, bagaimana kalau aku coba dulu? Tapi ... pada siapa?" Draco masih sibuk berpikir ketika Blaise Zabini tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Oi, mate! Sedang apa?"

Cepat-cepat Draco menyembunyikan Time Pause itu ke dalam saku jubahnya. Tidak, ia tidak mau jika teman-temannya sampai tahu bahwa ia membeli salah satu produk si Kembar Weasley. Mau dikemanakan harga dirinya yang bahkan lebih tinggi dari langit? Ia pasti akan menjadi bulan-bulanan teman seasrama. Terlebih Blaise dan Theo bisa dibilang Duo Penggosip yang sangat sulit menahan mulut, meskipun itu menyangkut aib sahabatnya sendiri. Hal tersebut menjadi alasan mengapa keduanya sangat sering dihadiahi sentilan pedih di bibir oleh Draco.

Belum sempat menjawab, pintu kamar asrama kembali terbuka dan menampilkan sosok Theodore Nott dengan wajah berseri-serinya. "Halo, para fans-ku!" Draco refleks mendengkus mendengarnya.

"Theo, kemarilah dan gunakan hidungmu dengan benar." Blaise memberi instruksi yang langsung disambut gembira oleh sang pemuda bermanik hijau botol itu. Sebuah siulan menggoda pun seketika keluar dari bibirnya.

"Woah, Drake! Kau mau kencan, ya? Wangi sekali! Siapa targetmu kali ini? Jangan bilang Pansy?" Theo dan Blaise kompak terkikik seperti gadis.

"Yang benar saja?" Draco membuat ekspresi jijik, berpura-pura muntah. Kalau boleh jujur, ia sudah kepalang muak dengan gadis berambut hitam pendek itu. Bagaimana tidak? Mereka hanya berpacaran selama kurang lebih tiga bulan di tahun ketiga, tetapi sampai sekarang, sampai di tahun kelima pun Pansy Parkinson masih saja bersikap seolah-olah ada hubungan dengannya. Menyebalkan! Karena hal itu, Draco jadi kesulitan mendekati gadis lain tanpa adanya amukan "kelelawar tua"-julukan khusus Blaise untuk Pansy.

"Kalau begitu, siapa? Ayo cerita! Bukankah kita teman?" Blaise menaik-turunkan alis lebatnya, sementara Draco menyeringai misterius.

"Err, yeah, kita teman. Oleh karena itu ...." Perlahan satu tangannya beralih ke dalam saku jubah dan hanya berselang beberapa detik kemudian, Theo maupun Blaise tiba-tiba berhenti mengoceh-juga berhenti bergerak. Melihat hal tersebut, seringai di wajah Draco kian melebar.

Time PauseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang