KMO Sajak Lambuk

54 15 2
                                    

*****

KMO SAJAK LAMBUK.

Berasal dari kata "sajak" yang berarti bentuk karya sastra yang penyajiannya dilakukan dalam baris-baris yang teratur dan terikat, gubahan karya sastra yang sangat mementingkan keselarasan bunyi bahasa, baik kesepadanan bunyi bahasa, kekontrasan, maupun kesamaan.

Sedangkan "lambuk" yang berarti tanah gembur, perahu. Mengambil arti dari tanah gembur yang mana tanah berada di bawah, selalu terpijak oleh jejak kaki setiap insan, dipenuhi dengan batu kerikil yang begitu tajam, yang tak seorang pun akan meliriknya. Menggambarkan bahwa setiap orang lahir dari ia yang bukan siapa-siapa.

Ia yang ikhtiar melewati jalan berkerikil tajam, yang selalu tersiram untaian kata pedas manis dan masam, lalu senja hadir dengan benih-benih kesabaran yang mana lagi-lagi harus tertimpa badai topan begitu hebat dan berakhir pada sebuah pohon kokoh, kuat dan mental baja yang dilapisi dengan tekad, keyakinan kesabaran dan ikhtiar yang maksimal. 

KMO Sajak Lambuk ini berdiri pada Bulan Juli, 2019. Di dirikan oleh salah satu penulis Laditri Karya yaitu Elvynanda Faradiella dengan 3 buku yang telah dimilikinya berjudul "Diary Senjaku", "Meretas Rahsa" dan "Lusaku Usang" serta didampingi oleh empat admin, yaitu :

Admin 1 : Ifna Fawati dengan judul buku "Diorama Buana"

Admin 2 : Krisdianti dengan judul buku "Bisikan Angin Lirih"

Admin 3 : Anisa

Admin 4 : Kartiwi.

Saat itu KMO Sajak Lambuk beranggotakan 50 orang yang mana admin membaginya kembali sesuai minat bakat masing-masing anggota sehingga terbentuk dua kelas KMO Sajak Lambuk Puisi yang beranggotakan dan KMO Sajak Lambuk Cerpen yang beranggotakan.

Namun seiring berjalannya waktu, owner KMO Sajak Lambuk memutuskan untuk membubarkan dua kelas tersebut dengan berbagai banyak pertimbangan yang mana salah satu keaktifan anggota sebagai taruhannya.

Akhirnya setelah perundingan kental antara admin dengan owner KMO Sajak Lambuk memutuskan bahwa KMO Sajak Lambuk memberi kesempatan kembali kepada para anggota yang benar-benar ingin dibimbing menjadi seorang penulis.

Karena seperti tujuan awal Sang Owner membuat KMO tersebut ingin melahirkan generasi-generasi penulis baru yang lebih berbakat dan imagic meski dengan berbagai banyak konsekuensi yang harus ditanggung oleh KMO Sajak Lambuk.

Sehingga terbentuklah KMO Bantai Naskah Sajak Lambuk yang terbagi menjadi dua grup yaitu grup puisi dan cerpen yang masing-masing beranggotakan 3 orang.

Seiring berjalannya waktu, KMO Sajak Lambuk harus menerima kekecewaan yang begitu mendalam lantaran kegagalan membangun KMO Bantai Naskah Cerpen Sajak Lambuk.

Besar harapan kami supaya KMO Bantai Naskah Puisi Sajak Lambuk dapat menuntaskan kelas tersebut dengan baik, hingga pada akhirnya yang bertahan 2 anggota yaitu Hasna Raihana dengan judul buku "Rindu di Ujung Senja" dan Ifna Fawati dengan judul buku "Diorama Buana".

Untuk saat ini program rutin KMO Sajak Lambuk ada kelas produktif. Di kelas produktif setiap peserta wajib mengerjakan tugas sesuai arahan yang tugasnya akan di post di akun SK (Sajak Lambuk).

Program yang lalu, KMO SK berhasil menerbitkan 3 buku dari penulis / member SK.

KMO Sajak Lambuk juga mengadakan seminar online satu bulan sekali dan sekarang sudah berjalan  bulan (2 seminar).

Program kedepannya masih banyak dan perlahan-lahan kita selami.

*****

KMO Sajak Lambuk ini dapat diikuti melalui Fanspage : Diary Senjaku, Instagram : @sajak.lambuk @elvynandaf_ @officialsajak.lambuk @sk.bookstore dan blog : sajaklambuk_blogspot.com/

*****

KMO Sajak LambukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang