Haluan Rindu ꩜ MitsuSumi

473 64 95
                                    

Aku terlalu mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terlalu mencintaimu.
Aku terlalu merindukanmu.
Hingga, haluanku berkhayal.
"Kapan kau kembali, Mitsuki?"

p.s : disarankan untuk menonton trailer HR terlebih dahulu ->

• Haluan Rindu ꩜ MitsuSumi •

Angin sepoi bertiup kencang, menerbangkan surainya yang dikepang. Matahari hampir terbenam hingga langit telah berwarna oranye, hari semakin gelap.

Hari ini bertepat tanggal 25 Juli, jika satu tahun yang lalu ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu, tidak dengan tahun ini, 25 Juli sekarang bagaikan hari biasa, bahkan penuh dengan kesesakan di hatinya.

Kakinya yang dibungkus sepatu memijak tanah dengan lemas, bahkan tubuhnya lesu dibebani kesedihan. Bibirnya menekuk, matanya bahkan meredup. Kedua tangannya memeluk tubuhnya sendiri, berusaha untuk menguatkan pertahanan gadis itu.

"Sumire!" teriak seseorang di belakangnya.

Gadis violet itu hanya menghentikan langkahnya, tanpa berniat untuk menjawab bahkan melihat si empu yang memanggilnya, ia sudah tahu itu adalah Sarada.

"K-kau ... tidak berencana mengunjungi M-Mitsuki?" tanya Sarada dengan hati-hati.

"Tidak ...," lirihnya.

"Bukankah ini hari--"

"Tidak mau." Sumire kembali melenggang pergi tanpa permisi, memang tidak sopan, tetapi biarlah.

Bendungan air mata yang sudah ia tahan-tahan, berakhir pecah. Mengeluarkan buliran air mata yang sangat berharga.

Memorinya kembali memutar kenangannya dengan lelaki bersurai biru itu, lelaki yang selalu membuat jantungnya berdegup, lelaki yang gemar membuatnya tersipu malu.

Banyak hal kasih terjadi pada ikatan mereka, menumbuhkan cinta yang semakin melekat. Canda tawa dan tangisan telah menemani mereka, menanam memori yang indah.

Gadis violet itu kembali mengucurkan air mata, mengingat tangisan kesalahpahaman dirinya yang membawa mala petaka.

Saat itu, di mana ia terluka lumayan parah ketika mengerjakan misi.

"Kau sedang apa?"

Sesuatu menghantam dadanya, sangat sakit di sana. Matanya menciptakan bendungan air, yang akan pecah menuruni pelupuk matanya.

"Sumire, kau salah paham! Ini hanya--"

"Tak kusangka, kekasihmu ternyata sangat genit, Sumire. Kaulihat, kan? Dia memeluk lalu menciumku, berkata bahwa ia tidak memiliki seorang kekasih."

Kenapa kau mempercayai perkataan muslihat itu, Sumire?

"Mitsuki ...," lirih gadis ungu itu, bendungan air mata telah pecah, mengeluarkan liquid asin yang bermakna.

Haluan Rindu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang