"Hah~ hah~ hah~"
Suara helaan nafas berat terus terdengar. Orang tersebut terus berlari tak tentu arah didalam sebuah taman. Taman tersebut penuh dengan pepohonan yang rimbun dan juga tinggi.
Orang tersebut terus berlari sambil sesekali melihat kearah belakang.
"Dasar orang gila. Kenapa dia terus mengejarku?" Gumam orang itu.
"Park Yeoju, jangan lari,"
Deg!
Jantung gadis bernama Park Yeoju itu semakin berdegup kencang begitu namanya disebut. Ketakutan semakin menjalar keseluruh tubuhnya.
"Tidak! Jangan sampai dia menangkapku," Gumam gadis itu.
Yeoju terus berlari semakin masuk kedalam taman tersebut. Entah kenapa taman ini terasa sangat luas. Dia tidak menemukan jalan keluar ataupun ujung taman ini.
"Yeoju-ah!"
Yeoju semakin mempercepat laju larinya. Dia berusaha untuk tidak tertangkap walaupun tubuhnya sudah semakin lelah. Bajunya juga sudah kotor.
Bruk!
"Argh!"
Malangnya, gadis itu terjatuh karena tersandung sebuah akar. Gadis itu semakin ketakutan karena mendengar suara orang tersebut yang semakin dekat. Mau tidak mau Minyoung harus kembali berlari agar tidak tertangkap.
Yeoju lalu melihat seorang lelaki paruh baya yang sedang berdiri didekat sebuah pohon kecil. Gadis itu pun mendekatinya.
"Paman! Paman tolong aku!" Mohon Yeoju. Lelaki paruh baya itu menatap Yeoju dengan bingung.
"Ada apa, nona?"
"Disana ada lelaki yang terus mengejarku. Aku mohon tolong aku. Suruh lelaki itu pergi meninggalkankum, paman," Pinta Yeoju. Gadis itu benar-benar sangat ketakutan. Seluruh tubuhnya bergetar. Ia bahkan mengabaikan luka yang berada di lutut dan juga siku nya.
Tidak lama kemudian, seorang lelaki berlari semakin dekat kearah mereka. Jika diperhatikan dengan benar, wajah lelaki itu sangat tampan. Benar-benar bukan wajah lelaki jahat.
"Paman, itu dia orangnya. Aku mohon tolong aku, paman," Kata Yeoju. Gadis itu bersembunyi kebelakang tubuh lelaki paruh baya itu.
"San-ah," Panggil lelaki paruh baya itu yang membuat Yeoju terkejut. Bagaimana bisa paman ini mengenal lelaki itu?
"Paman!" Panggil lelaki bernama San itu. San menghentikan larinya tidak jauh dari lelaki paruh baya itu dan Yeoju berdiri.
"Kau mencari gadis ini?" Tanya lelaki paruh baya itu.
"Iya,"
Deg!
Ap—apa?
Paman ini....
Yeoju melangkahkan kakinya kebelakang secara perlahan. Sepertinya dia salah orang untuk mencari bantuan.
"Jangan mengejarnya seperti itu. Kau membuatnya takut," Ucap lelaki paruh baya tersebut.
"Maafkan aku, paman, hehehe,"
Yeoju semakin ketakutan saat mendengar tawa lelaki itu. Sedetik kemudian Yeoju berlari meninggalkan kedua orang itu.
"Ternyata paman itu mengenal lelaki menyeramkan itu. Ya Tuhan,"
Yeoju terus berlari. Sampai akhirnya dia menemukan sebuah gubuk kecil. Dengan segera dia berlari kearah gubuk tersebut dan masuk kedalamnya.
Brak!
Dengan cepat pintu gubuk tersebut ditutupnya. Yeoju lalu duduk dibalik pintu tersebut. Berusaha menahan pintu tersebut yang siapa tahu dibuka oleh lelaki bernama San tadi.
"Yeoju-ya, kau dimana?" Panggil San
Yeoju membekap mulutnya dengan erat. Berusaha menahan pekikan keluar dari mulutnya.
'Jangan kesini. Aku mohon jangan kesini' Mohon Yeoju dalam hati. Gadis itu memejamkan matanya dengan erat.
"Yeoju-ya!"
Ketakutan semakin Yeoju rasakan saat suara San berada didekat gubuk ini. Yeoju menghirup udara dengan cepat. Dia merasa kehilangan oksigen selama berlari tadi.
Lalu Yeoju tidak mendengar suara San dari luar gubuk. Yeoju tetap bertahan di posisinya lumayan lama. Memastikan kalau San benar-benar tidak ada disana.
Dengan perlahan Yeoju berdiri dari duduknya dan membuka pintu gubuk tersebut. Kepalanya menoleh kesekeliling guna mencari keberadaan San.
"Lelaki itu sudah pergi," Gumam Yeoju. Yeoju pun berjalan keluar dari gubuk tersebut.
"Yeoju-ya!"
Dengan cepat Yeoju menoleh ke sumber suara. Seketika matanya membulat saat melihat San berada dihadapannya.
"TIDAK!!"
Ini berdasarkan mimpi ku beneran btw teman-teman wkwkwkwk ini mimpi lama sih sebenernya dan sempet aku bikin cerita gini, terus pas baca lagi langsung tiba-tiba keinget sama mimpi itu:')
Kindly to review and click the star button guys :)