MASA SMA
(Ini hanya sepenggal kisah biasa tidak menarik, karena ini pertama aku nulis akan di baca oleh tokoh-tokoh yang ada di dalamnya, dan menumpahkan segala perasaan ku didalam cerita ini)Part 1 (PERKENALAN)
Pada masa nya, pada saat nya, pada akhirnya semuanya berlalu begitu cepat..
Saat pagi tahun 2017 masih seperti biasa
Aku sekolah di sekolah negeri aliyah (Man 1 labura).
Dengan terburu buru ku gaskan kerta ku sudah pukul 6:45 aku masih belum sampai juga.. Dengan segala ke fokuskan yang sudah seperti pembalap beragensi saja..
Bukan karena aku suka balap juga yaa tapi sekolah ku ini sangat tertib 07:00
sudah akan tutup gerbang, apel pagi juga bakal dimulai, ketua OSIM dan wakil nya bakalan ngoceh di depan kantor dengan mig nya, (Darma dan taufik adalah ketua dan wakil OSIM disekolah ku, Taufik sekelas ku 11mipa² dan darma di 11 mipa¹)
walaupun kadang dalam hati ngoceh sama ketua dan wakil OSIM yang suka tepat waktu enggak bisa lewat dikit, kan seharusnya orang itu ngerti seenggak nya kan kita seangkatannya woyy ngerti lah dikit 😅
Itu cuma ngomong dalam hati engga bener² tapi sebenarnya OSIM waktu itu orang nya baik banget, disiplin,bahkan baik nya mereka tepat waktu dan selalu mengarah kan apel pagi dengan lancar, oke...
kembali dengan aku yg udah fokus balapan dengan waktu..
Namaku Jen fahira siregar (jen)
Aku murid biasa aja, tidak terlalu menonjol, paling berisik jika ketawa, paling berantusias, dan sangat peduli dengan teman-teman ku walaupun tidak terlalu kelihatan peduli nya karena di dalam diri ku ada yang tidak terlihat tapi aku terang-terangan bisa melihat, ada yang bisa ku sentuh dan ada yg tidak bisa ku sentuh, ada yang bisa ku rasakan tapi tidak bisa ku bagi dengan teman teman ku, pernah ku utarakan dengan salah satu tokoh di cerita ini,
karena pada saat itu aku merasa tertekan dengan segala sesuatu yang ku lihat, dari kecil bisa melihat sesuatu yg tidak bisa dilihat orang secara langsung tentu saja menjadi beban, aku juga sudah terbiasa dengan keadaan itu tapi pada tahun ini ada yang berbeda dari tahun lalu dan berikut nya ada tragedi yang aku sendiri akan menyelesaikan nya..
Akhirnya nya dengan segala kehati-hatian dan kecepatan full aku sampai disekolah. Begitu ku parkirkan kerta ku, bel berbunyi tetttttttttt.
Di ambang pintu kelas ku kutemui satu orang yang akan berperan di cerita ku ini, yaa maksudnya berperan itu salah satu tokoh di cerita ini..
Tokoh 02
Nama nya Devi Permata sari (vot)
Devi ini terkenal dimana², dia punya koneksi atau pun jaringan teman disekolah ini, maupun disekolah lain. Selain cantik, Devi sedikit tidak terkontrol dengan ucapan nya , Devi baik..
Muka dengan bedak, bibir merah, rambut ikat banyak dengan dibalut jilbab, baju rok sangat rapi, kuku sedikit memanjang, jari manis dibalut cincin berkilau, devi sangat memperhatikan penampilan nya wajar saja banyak laki-laki yang dekat dengan nya, dia juga sangat pintar berkomunikasi dengan kebanyakan orang, dia populer disekolah dalam kalangan cantik 😁
Udah cukup yaa perkenalan Devi nya..
Devi : terlambat lagi
Aku : iyaa dev ,belum pake sepatu kan masukkan tas ku dulu?
Devi: sini, tunggu aku pake sepatu ya
Aku : iyaa
(Siap grak, woy, tunggu, yang apel pada pagi hari ini kelas 12 MIPA 2)
Suara dari berbagai juru sudut sekolah, OSIM dengan mig nya, murid dengan kesibukan nya masing-masing.
Aku dan Devi berjalan ke lapangan...
Devi : ada gosib raa
Aku : gosib apa
Devi : tadi pagi aku engga makan 🤣
Aku : dasar gila
Devi : bawa bekal makan engga kau?
Aku : engga 😁, minta anggi aja nanti, aku juga belum makan 🤣
Devi : udah datang belum dia yaa?
Aku : engga tau, kau liat
Devi : belum
Aku : aihh
Devi : sekolah nya itu dia, laparan aku 😅
Aku : baris lah kita dulu
Di dalam barisan bukan nya mendengar kan ceramah ,aku dan Devi ngobrol soal nasi nya anggi, orang nya pada saat itu mungkin terlambat sekolah, tiba tiba Devi melihat kebelakang dan ku ikutin arah pandang nya ternyata anggi yang berlari-lari kecil.
Tokoh ke ketiga(03) ini namanya..
Anggi masdaliyah Ritonga (Ria Ricis)
Anggi ini sangat dekat dengan kakak kelas dan adik kelas, anggi humoris, anggi ramah, anggi juga cantik tapi dia selalu tertutup dengan laki laki bukan dia tidak mau berteman dengan laki laki tapi sangat menjaga jarak, anggi ini pribadi nya sangat membahagiaan dalam arti dia sangat menjaga mertabat prempuan, diantara tokoh dalam cerita ini, anggi ini paling rajin sholat, anggi suka menasehati teman, bekal makanan nya paling enak di antara kami, anggi juga sabar orang nyaa, dia pebalap loh!!kalau naik kereta, selain pandai membuka pembicaraan dia juga pandai dalam menari, itulah sosok anggi..
Anggi : udah lama baris woy
Dengan tergesa-gesa, dia mengucapkan kalimat pendek itu, jilbab yang panjang, dan masker di dekat leher nya, hensok tangan yang menyelimuti tangan dan jari² nya, anak jilbab yang selalu dipakai nya, dan rok sedikit terseret dengan sepatu sedikit nampak, dia begitu amat sangat tertutup,
Devi : baru aja baris , bawa bontot(bekal makann) kau gik?
Anggi : bawa
Aku : haha (dengan sepontan aku tertawa)
Anggi : kenapa kau?
Aku : si Devi belum sarapan, dari tadi kami cerita kan bontot(bekal makan) mu😅
Anggi : dasar
Devi : hahah
Asik dengan obrolan kami tiba tiba ketua OSIM membubarkan barisan,
Sesampainya di kelas, guru belum datang dan kami masih sibuk dengan tas dan kursi kami,
tepat samping kursi ku tokoh ke empat(04) cerita ini..
Namanya Nur habibi Munthe (bi)
Dia teman curhat sekalian teman sabangku, dia baik dan sangat bersahabat, dia senang menabung dan sedikit Boros juga seperti aku, kami banyak kesamaan, sedikit bawel dan suka merajuk, cengeng orang nyaa, punya lesung pipi sedikit dekat bibir nyaa, dulu aku senang ke rumah nya, tidur dirumah nya, emak nya baikk banget, kaya anak gadis gitu, seru kalau main kerumah nya itu, senang banget kalau udah dirumah nya rame, anak² rame disekitar rumah nya...
Di pagi itu setiap hari bagi ku adalah kewajiban untuk bersekolah, untuk anak seumur kami yang paling dikejar adalah nilai, sebenarnya aku kurang setuju dengan ituu, tapi metode sekolah memang seperti itu, tidak semuanya menyenangkan, tidak semua dapat di utarakan,
Aku bukan murid yang pintar dan berbakat bisa dibilang aku siswa rata-rata yang sampai tamat pun tidak menonjol kan kepintaran ku,
Waktu tahun 2017...
tahun ke dua aku di MAN menjadi murid
Di sekolah yang lumayan terkenal di daerah ku, dengan peraturan yang ketat dan sekolah paling lama pulang di antara sekolah lain nya,
Bahkan aku sering mengeluh karena keadaan rumah ku dengan sekolah sangat jauh hampir 45 menit lama nya menempuh perjalanan, hingga di repotkan dengan musim yang selalu berganti... Pada musim hujan aku akan di repotkan dengan baju dabel dan mantel hujan, dan setiap kali ada ekstrakurikuler pulang terlambat, aku bisa menunggu kemacetan seperti di jakarta macetnya, beda nya di jakarta banyak mobil-mobil mewah, angkutan umum dan kendaraan lain nya,, sedangkan kemacetan ku ternak warga sejenis lembu (sapi) yang pulang ke kandangnya dengan bergerombol, ditengah jalan..
Tapi itu udah ku laluin setahun sebelumnya..
tidak terkejut dan itu adalah resiko dari keinginan ku bersekolah jauh dari rumah..
Disekolah ku ini pada saat pagi ada kultum (ceramah singkat) dan masuk tadarus 30 menit dengan 4 mata pelajaran, istirahat 3 mata pelajaran, sholat berjamaah, 3 mata pelajaran ,Kadang-kadang ada baris setelah pulang itu berlaku jika ada pengumuman penting..
Aku duduk di kursi dan meja paling pertama tepat di hadapan guru, di belakang ku ada tokoh ke keliam (05)cerita ini..
Namanya Risma susiana (buk cima)
Dia baik, pengertian dan dia paling imut diantar kami, dia sama dengan Devi dia sangat memperhatikan penampilan nya, dengan lipstik yang merah merona, dan dengan balutan jilbab rapi, Walaupun agak cerewet, masakan emak nya enak loh, tulisan nya paling rapi dan dia paling rajin nulis diantar kami,dan kisah percintaan nya sangat romantis ku akui itu....
Tepat di sebelah Risma ada tokoh ke(06)..
Namanya Jesi alifia (jesmon)
dia paling tinggi di antara kami, kaya gitar sepanyol bodi, dia paling pintar di antar kami juga, dia baik dan bersahabat, tapi agak tertutup,lumayan lucu dan suka ngambek..
Terdengar suara Devi yang cempreng,
Devi : maaaa bawa bontot (bekal Makan) enggak?
Risma : bawa nihh
Ku paling kan kepala ku kebelakang dengan berseru
Asikkkk sarapaann nihh..
Berkumpul lah di sebuah meja paling belakang yang dihuni anggi dan Devi,
(Devi, Risma, anggi, aku, dan bibi,Jesi )
Suap demi suap bergantian kami cicip bekal yg ada di mejaa, dengan gosip ringan tentang pacar nya Risma, pacarnya Risma sangat romantis dia kakak kelas kami disekolah, kelas ips² kalau engga salah ingat waktu itu,
Risma : kemarin pacar ku pesta, aku diundang langsung sama emak nya, engga mungkin aku engga datang kann?
Dirumah nya aku engga tau harus ngapain rame saudara nya, makan berdua ,dia yang ambil kan aku makan, berdua satu piring,
Kami semuanya pun senyum² melihat Risma udah dekat sama emak pacar nya,
Tiba-tiba dengan mulut yang penuh Devi menanggapi,
Devi : jam berpa lah kau pulang maa?
Risma : tadinya aku engga boleh pulang sama emak nya tapi karena mama ku nelpon jadi aku aku diantar lah jam 10 malam..
Aku berseru dengan gaya mata berkedip ke Risma,
"Kaya nya ada yang udah serius bangett nihh "
Kami semua tersenyum antusias ikuti senang dengan Risma..
Terdengar suara kas serak, berlari entah dari mana masuk ke lokal dengan pandangan ke arah kami, sepontan kami semuanya melihat nyaa,
"Woyyy ada pr enggaaa"
Iya dia tokoh ke tujuh (07)
Muhammad aden, lumayan tinggi, dia badboy dikelas kami, sebenarnya orang nya baik, paling usil di kelas, dapat menyairkan suasana, dan banyak tingkah konyol yang dia lakukan di lokal yang buat satu lokal itu ketawa, biasa yg buat kami ketawa itu dia bergaya ala ala mengikuti anak² Rock n Roll dengan kemoceng dibentuk sesuai dikepalanya membulat dengan panjang kebelakang, dan rekan² nya membawa sapu, satunya lagi membawa peci minta sumbangan kesekliling lokal kami, walaupun ada sebagian yang memerasa terganggu dengan tingkah aden ini, tapi aku Devi, anggi, Risma, jesi, bibi malah ketawa Terpingkal-pingkal, bahkan Devi menyumbang 2000, dari cerita yang ku dengar waktu kelas 1 aden ini sangat badboy bahkan fuckboy tapi hari berlalu, tahun berganti dia berubah, kami menyebutnya fuckboy tobat, dia berlabuh pada satu dermaga dan enggan berlayar lagi, dalam arti dia berubah ketika dia sedang berpacaran dengan kakak kelas namanya hadijah kelas 12 ips¹, sedikit cerita tentang sosok pacar nya, pacar nya baik, dengan ciri has memakai Ayeliner, lumayan pintar..
Sebab itu banyak perubahan dari aden yang tahun lalu dan aden didalam cerita ini....
Dengan berlari kecil dia sampai ke meja paling pojok, terlihat mata nya meminta jawaban atas pertanyaan nya tadi,
Anggi berkata
"Engga ada den"
Mata kami tertuju pada tangan nya dengan bekal makan warna pingg tulisan
Tupperware,
Aden yang mengerti apa yang kami lihat, tanpa kami tanya lagi,dia menjawab...
"Dikasih cewekku"
Risma senyum dengan antusias dan berseru..
"Cicipin la kamii "
Di belokannya tangan nya tidak jadi memasukkan ke dalam laci mejanya..
Dibuka Risma perlahan ternyata nasi goreng dengan campuran ayam dan lengkap dengan geng nya..
Pada suapan pertama anggi berkata
"Mmmm rasa nasi goreng "
Kami pun tertawa dan mencicip sedikit demi sedikit...
Acara makan-makan ala kami pun berakhir karena masuknya guru pelajaran pertama..
Tentu saja masih pelajaran pertama aku sudah merasa mengantuk itu kebiasaan ku, bagaimana tidak mengantuk tadi malam aku berbicara terlalu banyak dengan sosok yang mengikutin sudah 2 hari ini dia sanggat menyeramkan, dengan bahu sedikit tergores, dan mata memerah tidak pernah berkedip, sebenarnya aku males menanggapi nya tapi jika tidak ku respon dia akan datang besok besok dan besok akhirnya kuputuskan mendengarkan nya hingga jam 3 dini hari dan bangun jam 5 pagi..
Sangat melelahkan..
Tiba-tiba lamunan ku terbuyar mengingat kejadian tadi malam, ketika bel istrahat berbunyi..
Teetttttttt
KAMU SEDANG MEMBACA
MASA SMA
Teen FictionPada masa nya, pada saat nya, pada akhirnya semuanya berlalu begitu cepat.. Saat pagi tahun 2017 masih seperti biasa Aku sekolah di sekolah negeri aliyah (Man 1 labura).