Salah satu bentuk cinta adalah menunggu – Kyung Rayeol
.
.
.Happy reading
Seorang wanita cantik dengan baju merah muda yang sangat sensuai dengan wajah imutnya sedang duduk manis disebuah halte, halte bus yang tak jauh dari pusat kota. Rambut hitamnya yang panjang itu sengaja digerainya karena wanita itu memang lebih suka menggerai rambutnya.Mata bulatnya terus saja menoleh ke kanan dan kekiri. Dia seperti sedang menunggu bus datang.
Tak jarang ia terlihat gelisah, namun tetap menunggu di bangku halte yang berukuran panjang itu. Kakinya membentuk pola-pola abstrak yang tak beraturan pada jalan di halte itu. Sesekali matanya melirik kekanan dan ke kiri, lagi dan lagi.
Tapi, lagi-lagi wajahnya berubah sendu. Sesekali ia bahkan menghembuskan nafasnya dengan kasar.
Dap... Dap... Dap...
Terdengar derap langkah menuju kearahnya. Dengan semangat yang membara, wanita itu berdiri dengan senyum lebarnya.
Namun, seperkian detik kemudian senyum manis nan lebar itu pudar. Pudar karena, derap langkah tadi yang dikiranya milik seseorang yang ditunggunya selama 1 jam itu ternyata milik kekasih dari gadis berseragam sekolah yang duduk tak jauh darinya tadi.
"Oh, sayang. Kau terlambat 3 menit," ujar gadis berseragam sekolah itu.
Dengan terpaksa, wanita itu kembali mendudukkan diri di bangku halte yang panjang itu.
"Maafkan aku! Jangan marah. Aku terlambat karena membelikanmu sesuatu," ujar lelaki tadi dengan nafasnya yang terdengar tak beraturan.
"Ta-ra," ucapnya seraya memperlihatkan setangkai bunga mawar yang sedari tadi ia sembunyikan di balik tas sekolahnya.
Manisnya. Aku iri –batin wanita tadi ketika melihat sepasang kekasih itu.
Derap langkah kaki seseorang yang terdengar seperti sedang berlari mendekat pada wanita yang terduduk lemas itu.
"Ngos... Ngos... Ngos... Ma–af," ucap pemilik langkah itu.
Dengan semangat yang sudah menghilang sejak tadi, wanita itu kini mendongkak menatap mata yang sedang merasa bersalah itu.
"Rae, ma-afkan aku," tambah pria itu penuh sesal.
Wanita yang dipanggil Rae itupun berdiri dengan wajah kesalnya, "Sudahlah! Jangan terus meminta maaf. Karena esok kau akan tetap mengulanginya," ucap wanita itu dengan nada kesalnya.
Pria itu tersenyum, "Rae sayang," regeknya.
"Bukankah dia–" bisik gadis berseragam tadi.
Inilah yang kubenci sejak menjalin kasih dengan seorang idol kenamaan, kemanapun kami pergi, kami harus selalu melihat keadaan disekitar.
Menjengkelkan.
To be continued...
©TaeJun0110
17 September 2017Salam cinta, Rae
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You, But I Love You
Teen FictionJika seseorang berhenti peduli, bukan karena dia sudah tak Cinta lagi, mungkin saja karena kini dia sudah sadar bahwa selama ini kepeduliannya tak pernah dihargai -Kyung Rayeol.