4

62 24 23
                                    

Cinta tak pernah salah, yang salah adalah waktu dan keadaan yang memaksa kedua insan yang saling mencinta untuk tak peduli satu sama lain – Kyung Rayeol
.
.
.

Happy reading

Author P.O.V

Karena terlalu pusing akan gosip yang beredar, Rayeol tak pulang ke rumah melainkan apartement* pribadinya yang ia beli tiga bulan lalu.

*Apartement adalah sebuah jenis tempat tinggal yang mencakup hanya sebagian dari satu bangunan. Tapi sering lengkap dengan segala fasilitas yang memadai tergantung harga.

Apartemen itu tak diketahui oleh siapapun termasuk bundanya. Dengan alasan, agar memiliki waktu sendiri.

Dan, saat seperti inilah waktu yang pas untuk seorang Rayeol menghabisi waktu sendiri tanpa diganggu oleh orang lain.

Kini Rayeol sedang menekan tombol privat kode pada pintu apartemen miliknya.

Tak...

Disaat yang sama, seorang wanita cantik dengan pakaian modis dan make-up natural keluar dari pintu sebelah sambil membawa sebuah koper berukuran sedang.

Keduanya saling tatap tanpa ada yang hendak menegur terlebih dahulu.

"Oh?! Jisoo?" Rayeol lebih dulu bersuara, "kau mau berangkat syuting lagi?" tanya Rayeol ramah.

Wanita cantik itu hanya mengulas senyum paksa pada Rayeol lalu berkata, "Iya," jawabnya singkat.

Rayeol kesal akan hal itu, "Kalau begitu aku masuk?!" ujar Rayeol sesegera mungkin masuk ke apartemen nya dan sesegera mungkin pula menguncinya.

***

"Seperti biasa, si angkuh itu kembali sombong," ujar Rayeol kesal.

Dilepasnya sepatu kantor yang dikenakannya lalu menggantinya dengan sendal santai bermotif hello kitty* berwarna merah jambu yang ada di rak sepatu yang berada tak jauh dari pintu masuk apartemen miliknya itu.

*Hello kitty, salah satu kartun populer dengan pemeran utama kucing berwarna merah jambu.

Rayeol menghembuskan nafas lega. Setelah sekian lama ia kembali ke tempat yang membuatnya tenang dan merasa damai.

"Sebulan tak pulang membuat rumah ini menjadi tumpukan debu," ujarnya berbicara sendiri seraya menjelajahi isi rumah pribadinya itu.

Rayeol pun melangkah ke sebuah kamar. Kamar itu berukuran cukup besar untuk seseorang yang tinggal sendiri. Banyak foto yang diabadikan yang terbingkai indah di dinding kamar itu. Bahkan, dari masuk ke apartemen inipun orang akan tahu jika Rayeol seorang pencinta seni terutama lukisan dan foto.

"Ah kasur tercintaku," ujar Rayeol seraya menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk miliknya.

Hacuh...

Rayeol bersin karena debu yang tak sengaja terbang karena ulahnya sendiri.

"Aish, sialan!" umpatnya.

Dengan terpaksa, Rayeol menduduki dirinya dan membersihkan kamar tercintanya itu.

*****

I Hate You, But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang