Rumah

24 4 0
                                    


Perumpamaannya begini,

Kemarin kamu mengetuk pintu rumahku dengan salam dan senyuman,
mengajak ku makan di rumahku sambil bercerita Indah tentang masa depan.

Tetapi ... saat makanan kita belum habis,
tiba-tiba kau Keluar rumah tanpa memberikan tanda atau bahkan Pamit.
Tidak juga mengatakan bahwa kau Tidak kembali.
Sisah makanan di piringmu menandakan bahwa kau akan kembali lagi dan menghabiskan makanannya.
Entah Kapan itu, tapi itu mengatakan kau akan kembali.

Esoknya terdengar kabar bahwa kau tengah makan bersama lelaki lain dirumahnya,
Sambil bercerita yang kita ceritakan kemarin,
yah bercerita tentang masa depan

Aku tidak membuang makanan dipiringmu yang kemarin,
Karena aku tidak berani membuang makanan dan masih Sangat berharap kau menghabiskan makananmu.
Walaupun aku tahu, kau tak mungkin memakan itu lagi.
Setidaknya makanan dipiringmu itu adalah gambaran perasaanku,
yang masih tersisah di hatiku dan tak berani untuk ku buang.

Dan hari ini aku tau, Jauh sebelum kau mengetuk pintu rumahku dan mengajak makan,
Ternyata ada makanan yang kau sisahkan juga di rumah laki-laki lain sebelum aku.

Sungguh kau mempermainkan makanan.
Dan yang perlu Kamu tahu,
pintu rumah orang kau buat tak bisa terbuka lagi.
Karena kau lupa menutup dan memberikan salam perpisahan


Mangku P. Maret 2020

RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang