chapter 3™✓

27 5 1
                                    

Akhir yang gadis itu tunggu-tunggu pun tergapai, merebahkan dirinya di atas kasur kesayangannya, barang yang ia terpaksa beli tadi hanya menghempaskannya begitu saja.

"Itu apaan?"-Tanya Anara–Adek Amell, yang gemar Nongkrong di kamarnya itu.

"Hodie, Punya lo Latte gue tosca."-Jawab singkat Amell melirik Anara yang sibuk meratakan masker di wajahnya sebelum terhambur merogoh paper bag yang Amell bawah.

"Wahh!! Cantik banget!!"-Girang Anara, dengan iseng melirik Harganya di balik sana. " 500?"-Ucap Anara meyakinkan.

"Diskon, 350k.. Jadi gue beli dua"-Jawab Amell bohong dan bangkit dari rebahannya dan berjalan masuk ke arah sudut ruangan, tak lain adalah kamar mandi.

Beberapa selang kemudian, Gadis itu sudah Selesai dengan Baju yang sudah melekat di Tubuhnya. Saat melihat ruangannya dengan teliti, ia tak melihat Anara disana.

Amell pun beralih dengan meja riasnya dan memakai beberapa Skincare rutinnya di sana secara berurutan. Setelah selesai dengan wajahnya, ia kembali bergulat dengan buku-buku di depannya.

Kebiasaan Amell saat belajar selain mengikuti mata pelajaran di sekolah, ia memakai kacamata. Ditakutin Amell rabun dan terpaksa ia memakai kacamata selamanya. Ughh sangat terlihat Kuno. Pikirnya.

"Lo tidur noh, gak capek tuh mata. Melek mulu"-Sindir Putra–Kakak Amell. Yang memasuki kamarnya dengan nampan berisi Susu hangat dan beberapa helai roti tawar.

"Tumben, kesambet apaan lo?"-Ucap Amell kemudian melempar tatapan Selidik ke arah Putra, Baru saja ia rasa Putra membawakan cemilan sebelum tidurnya itu, biasa juga Anara sekalian Nongkrong di kamarnya.

Putra Kakak Amell sudah mulai kuliah di salahsatu Univ ter-fav di Kotanya dengan Jurusan Kedokteran dan Anara sendiri Siswi SMP Bumantara yang sudah tahun terakhir. Sedangkan Amell sendiri adalah Siswi SMA IPA 1 tingkat 2 di Bintara

"Anara udah tidur, Jadi Mamah yang nyuruh gue"-Jawab Putra dan Amell hanya mengangguk sekilas.

"Tadi, temen lo nyamperin kesini"

"Duo Orgil itu lagi, Windi ama Sam?"-Tebak Amell malas. Orang gila itu selalu saja bertamu di rumahNya tanpa Rasa malu.

Keno juga sering bertamu gaje di rumahnya sebelum ia resmi pacaran dengan Temannya Angell.. Setelah itu dia mulai jarang padahal Keno sendiri adalah sepupunya Amell.

"He'em, yang specialnya dia ngebawa aktor yang tinggal di ujung Lorong"

Mendengar ucapan Putra, Amell yang posisinya tengah menyeruput Susu hangatnya terpaksa tersemprot ke meja belajarnya.

"Jorok banget sih lo!"-Tegur Putra menyodorkan Tissu ke Amell.

"Mar-Marcell juga ikut?"-Sahut Amell kembali.

"Wahh, lo punya indera ke-6 yak? Belum gue sebut dah tau"-Ucap Putra yang bergelidik ngeri Ke arah Amell.

"Basi lo!, dia anak baru disekolah gue!"

"Oh"-Jawab Putra singkat Lalu pergi meninggalkan Amell sendirian disana, saat menoleh ke arah pintu kamarnya.

"PUTRAA!! KALAU KELUAR TUTUP PINTUNYA NAPA!!!"-Ucap Amell kesal.

•••

Saat Amell menyusuri Koridor sekolah dengan percaya diri yang sudah di padati dengan siswa-siswi Bintara, Sesekali ada tatapan tak bersahabat ia dapati dan Tatapan kagum ke arahnya, bagaimana tidak sudah cantik, baik, pintar, kaya lagi. Perfect!

C E L L Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang