Bab 1

5 0 0
                                    

Seorang pemuda berbadan kecil dan tidak terlalu tinggi dengan kacamata bulat sedang berjalan di kampusnya, dilihat dari penampilan nya dia bukanlah seorang yang nerd. Style nya selalu menjadi pusat perhatian dan ia memiliki wajah yang jauh dari kesan keras dan tegas. Pemuda itu memiliki pipi yang sedikit bulat, matanya yang terlihat besar karena kacamatanya, bibir yang berwarna pink alami serta kulit yang putih. Nama pemuda itu adalah Ardian Diori.

"Sebenarnya kau itu ingin menghadiri rapat atau ingin fashion show?," ucap salah satu teman Ardian sembari menggelengkan kepala nya

Ardian hanya tersenyum menunjukkan deretan giginya, sesaat kemudian Ardian masuk kedalam ruangan rapat dan rapat pun dimulai.

.

.

"Ketua ospek? Apakah itu terdengar sebagai sesuatu yang baik? Aku akan dibenci banyak orang," monolog Ardian dengan wajah yang lesu. Hasil rapat tadi adalah pria manis itu menjadi ketua ospek tahun ini dan menurutnya itu akan merusak reputasinya, sudah cukup tahun lalu ia menjadi sasaran ketidaksukaan orang-orang disekitarnya karena ia merupakan anggota dari tim ospek dan kali ini dirinya menjadi ketua kita lihat saja bagaimana nanti.

Ardian terus berjalan dengan wajah lesunya dan sesekali menghela nafasnya kasar tanpa ia sadari sedari tadi teman-temannya memanggilnya. Karena kesal tak dihiraukan oleh arsy teman-temannya pun mendekatinya dan langsung merangkul pundaknya.

"YAKK!!! Kalian ingin membuatku mati muda? Sialan!," marah Ardian pada teman-temannya

"habis kau dari tadi kami panggil tak menyahut," kesal salah satu dari mereka "lagipula apa seberat itu menjadi ketua ospek? Nikmati saja toh bukan untuk waktu yang lama," lanjutnya

"sudahlah jangan terlalu difikirkan perihal kau menjadi ketua ospek, dan benar yang Timmy katakan nikmati saja," sahut yang lain.

"tentu ini berat dan harus ku fikirkan karena ini menyangkut reputasiku kau tau kan tahun lalu seperti apa? Dan aku tak mau itu terulang, lagi pula BAGAIMANA CARAKU MENIKMATINYA TIMMY, RADIAN BAGAIMANA?!," ucap Ardian pada kedua orang disampingnya dengan menaikkan suaranya pada kalimat terakhir yang ia ucapkan, timmy dan radian pun hanya terdiam

"hah.....tamatlah aku," ucap Ardian putus asa...........

Ardian pov

Ini memuakkan bagaimana bisa aku menjadi ketua ospek tahun ini? Ini sangat-sangat bodoh...bagaimana aku bisa menghadapi hari-hari ku nanti? Ini semua membuat kepalaku pusing seperinya menidurkan tubuhku diatas kasur terasa baik.

"AAA INI GILAAA!!!," aku berteriak seperti orang gila di dalam kamarku sampai seseorang mengetuk pintu

"Sayang kamu kenapa nak? Apa ada sesuatu?," ternyata itu ibu ku "boleh mama masuk sayang?,"

"masuk saja ma aku tak mengunci pintu," kemudian masuklah seorang wanita yang sudah melahirkanku

Kemudian aku terduduk dan ku lihat mama membawa beberapa kue dan segelas teh beraroma chamomile, ia sangat faham jika anaknya tengah stress menghadapi hidup.

"apa ada yang kau fikirkan, sampai berteriak seperti itu?," tanya mama

"hahh...aku ditunjuk sebagai ketua ospek tahun ini ma dan sama seperti tahun lalu reputasi ku akan hancur karena ini...huaaa tidak adil," keluhku pada mama terlihat ia menunjukkan senyuman yang membuatku tenang

"kau harus bisa mengembannya sayang...kamu sudah diberi tanggung jawab dan itu berarti semua orang percaya padamu, jangan kau dengarkan apa kata orang karena belum tentu mereka bisa melakukannya percayalah pada dirimu sendiri...mama selalu yakin bahwa anak mama pasti bisa melakukannya," inilah yang membuatku selalu kagum dengan ibuku. Disaat aku terpuruk seperti ini ibu ku lah yang membawa ku bangkit. Aku hanya mengangguk meng-iyakan lalu aku memeluk erat ibu ku.

Rewrite The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang