Krayon

201 33 3
                                    

Dulu uang ibu sering hilang, ibu menyimpannya di laci kamarnya, di sana juga ada uang pemberian ayah, ibu memang selalu menyediakan uang tunai untuk berjaga-jaga. Ibu saat itu masih bekerja di sebuah perusahaan impor sebagai admin karena punya dua orang anak dan jauh dari keluarga lainnya, ayah dan ibu memutuskan untuk membayar seorang untuk menjaga keduanya, umur gadis itu masih kisaran 20an, Seungcheol dan Hansol juga memanggilnya kakak.

Saat itu Seungcheol sudah mulai bersekolah sementara Hansol yang umurnya baru 5 tahun harus tetap di rumah bersama si kakak penjaga itu. Kakak itu baik karena sering membelikan Hansol dan Seungcheol jajanan anak-anak yang mereka inginkan, padahal ibunya jelas-jelas membatasi mereka memakan jajanan seperti itu.

Kakak itu seingat Hansol bernama Yunji, kulitnya putih pucat tapi senang memakai lipstick merah yang Hansol kira adalah krayon miliknya. Baik Seungheol maupun Hansol tidak pernah tahu dari mana uang yang digunakan oleh Yunji untuk membelikan kedua bocah itu makanan.
Ayah seorang manager di sebuah perusahaan makanan, karena ibu juga bekerja, seharusnya keduanya memang punya banyak uang untuk membelikan Seungcheol dan Hansol banyak cokelat, es krim, juga permen gulali kesukaan mereka.

.

.

.

Malam itu Hansol menggambar di samping Seungcheol yang sedang mengerjakan PR. setiap malam ibu memang selalu menemani Seungcheol mengerjakan PR, Seungcheol sudah terlihat pintar sejak umur 3 tahun, itulah mengapa ibu memutuskan untuk bekerja lagi, karena ibu ingin menyekolahkan anak-anaknya di sekolah terbaik di kota ini, bahkan saat kuliah nanti mereka harus kuliah di luar negeri, itu adalah cita-cita ibu.

Namun agaknya Hansol berbeda, sejak umur 3 tahun ibu sudah mengajarkannya berhitung, memberi tahu Hansol beberapa jenis warna, juga memberi tahunya cara membaca, namun Hansol tidak paham dan lebih suka berlarian ke sana kemari. Belakangan setelah berumur 5 tahun, Hansol sering duduk di dekat Seungcheol yang sedang belajar terkadang Hansol menatap buku-buku kakaknya dengan ekspresi bingung, terkadang dia menggumam tidak jelas seolah sedang membaca, tingkahnya sedikit menggangu namun tentu saja ia menggemaskan jadi ibu membiarkannya untuk tetap di sana, berharap anak itu juga akan menjadi sepintar kakaknya.

"Hansol! Dari mana kau mendapatkan buku gambar dan krayon itu?" Tanya ibu penasaran, karena seingatnya milik Seungcheol tidak seperti itu, lagi pula Seungcheol sudah kelas 2 SD, anak itu sekarang lebih suka menggunakan pensil warna ketimbang krayon.

"Kak Yunji." Jawab Hansol sambil terus mencoret-coret bukunya sembarangan. Itu adalah gambar kucing, Hansol suka sekali dengan kucing, tapi Hansol belum tahu cara mewarnai yang benar, jadi dia hanya mencoret sembarangan dengan warna apa saja yang menarik perhatiannya, Hansol bahkan tidak tahu warna apapun selain merah, karena warnanya mirip dengan lipstick Yunji.

"Yunji?"

Seungcheol menegang, dia menggenggam pensilnya erat-erat, sementara tangannya yang lain terkepal di bawah meja belajar mini miliknya.

"Kak Yujin juga membelikanku cokelat, es klim dan pelmen gulali." Lanjut Hansol yang sudah membalik lembaran bukunya. Kepalanya masih tertunduk karena terlalu fokus pada bukunya.Ibu menghela napas dan segera keluar kamar hendak mencari Yunji, Seungcheol menatap ibu sampai ibu benar-benar keluar dari kamarnya. Hari ini pak guru mengajari Seungcheol tentang mencuri, pak guru bilang saat ada orang yang mengambil apa yang bukan miliknya, itu berarti orang tersebut sudah mencuri.

Beberapa hari yang lalu Seungcheol mendengar ayah dan ibu bertengkar, ibu menuduh ayah mencuri, karena hanya ayah yang tahu kalau ibu menyimpan uang di laci, tapi menurut ayah itu sangat konyol, karena ayah tidak mungkin mencuri uang istrinya, toh ayah juga memberi uang kepada ibu, lantas untuk apa mencurinya?

Keesokan harinya Seungcheol tidak melihat kak Yunji, ibu terlihat sangat kesal dan tidak pernah pergi bekerja lagi, ibu juga mengatakan kalau Hansol jadi nakal karena Yunji, ibu tidak suka, dan kalau ada barang-barang yang hilang lagi, ibu akan langsung bertanya pada Hansol, padahal bocah itu saja tidak tahu.

Pernah suatu hari ibu kehilangan sebuah kartu yang belakangan Seungcheol ketahui bisa digunakan untuk mengambil uang di sebuah mesin, ibu benar-benar panik dan memarahi Hansol, waktu itu umurnya masih 6 tahun dan tidak mengetahui kartu apa itu. Ibu mengira Hansol mengambilnya untuk diberikan kepada Yujin karena Hansol selalu bertanya kemana Yunji dan minta Yunji untuk kembali ke rumah mereka.

Seungcheol pikir itu adalah awal dari kemarahan ibu, kemarahan yang tidak masuk akal karena Seungcheol juga mengira kalau Yunji menerima uang dari ayah dan ibu, nyatanya Yunji mencuri selagi membersihkan kamar ayah dan ibu, Yunji juga tidak memberi tahu Seungcheol dan Hansol. Yunji melakukannya selagi Seungcheol sekolah dan Hansol, entahlah, mungkin anak itu sedang bermain sendiri atau menonton kartun, karena Hansol selalu menyampaikan kegiatannya kepada Seungcheol, aneh kalau Hansol tidak memberi tahu Seungcheol kalau Yunji membuka laci dan mengambil uang ibu, tapi Hansol bilang kak Yunji memang sering membersihkan kamar orang tua mereka, yang tentu saja bukan tugas Yunji.

Tapi entah sejak kapan Hansol juga senang mencuri, mungkin anak itu iri karena Seungcheol punya permen dan cokelat kesukaannya, Hansol juga ingin memilikinya tapi ibu tidak pernah memberikannya, maka dari itu Seungcheol membiarkan anak itu, Seungcheol mengatakan pada Hansol kalau mencuri tidak baik dan Hansol hanya boleh mengambil permen milik Seungcheol, dia tidak boleh mencuri benda lain dari orang lain.

Pernah suatu hari anak itu mengendap-ngendap di dapur hendak mengambil cokelat milik Seungcheol dan ibu memergokinya, Seungcheol langsung pasang badan dan mengatakan kalau ia malas mengambilnya dan meminta tolong Hansol mengambilnya. Ibu tidak marah pada Seungcheol yang malas-malasan, ia mengatakan kalau Seungcheol pasti lelah karena belajar terus, masa bodoh, Seungcheol mengambil cokelat itu dan memberikannya ke Hansol saat ibu tidak ada.

TBC

Aku menepati janji untuk melanjutkan ini, cerita ini aku bikin seringan mungkin meskipun tetap ada konflik di dalamnya, alurnya mungkin akan sering maju mundur, jadi sebaiknya kalian engga skip part manapun biar engga bingung.

Apakah kalian sudah ada yang terbayang tentang hubungan Seungcheol-Hansol dan orang tuanya?

Hyung...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang