LOVE

1.9K 159 47
                                    

[Not Child Scene🔞]

Sudah lebih dari dua bulan Felix menetap di ruangan kotak yang hanya berisi ranjang pun lengkap dengan kamar kecil terkecuali jalan keluar, dua bulan Felix di sekap, banyak cara otak cerdasnya merancang agar dirinya bisa bebas melarikan diri kelua...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lebih dari dua bulan Felix menetap di ruangan kotak yang hanya berisi ranjang pun lengkap dengan kamar kecil terkecuali jalan keluar, dua bulan Felix di sekap, banyak cara otak cerdasnya merancang agar dirinya bisa bebas melarikan diri keluar dari sini. Namun entah kenapa ia tak ingin, bahkan tak ada satupun di benaknya fikiran untuk melarikan diri.

"Baby?." Suara bariton itu mengagetkan dirinya, seorang pria tampan dengan senyuman manis juga dimple yang menghias pipinya memasuki ruangan penyekapan Felix dengan sebuah nampan lengkap dengan makanan di genggaman nya.

"Kak Chan!!." Felix tersenyum lebar, Bang Chan mendudukan tubuhnya di samping Felix, remaja berumur 18 tahun itu memeluknya dari samping. Menghirup harum menenangkan dari tubuh penculiknya hingga ia memejamkan matanya saat lengan kekar itu mengusap puncak kepalanya pelan, Felix menikmati usapan lembut itu.

"Kau belum makan, kenapa?."

"Rindu rumah?." Felix menggeleng, mengeratkan pelukannya pada tubuh tegap nan kekar, mulutnya terbuka saat satu suapan di sodorkan kepadanya, menerima dengan baik dan mengunyahnya secara perlahan Felix bangkit dan duduk di pangkuan Bang Chan, wajahnya nampak letih kentara, bahkan kantung mata hitam semakin memperburuk penampilan nya.

"Kak Chan lelah?." Di kecupnya pelan kening si kecil sambil melempar senyum dan menggeleng, rasa lelahnya menguap lantaran senyum anak manis ini, wajah Felix bersemu menenggelamkan wajahnya di dada Bang Chan, lengan kecilnya saling meremat. Lucu sekali.

"Ayo buka mulutmu lagi." Felix membuka lagi mulutnya, Bang Chan terkekeh pelan. Felix mengunyah makanan yang masuk ke dalam mulutnya.

"Kau cantik." Felix melempar senyum, Bang Chan mengecup pelan bibir ranum itu, Felix mendengus geli. Menutup wajahnya dengan telapak tangan yang tenggelam jauh karena mengenakan kemeja milik Bang Chan.

"Aku malu." Anak ini benar benar polos, Derap langkah kaki membuat Bang Chan buru buru mendorong Felix dan menyelimuti nya.

"Jangan katakan satu katapun okay?." Felix mengangguk patuh, menutup mulutnya saat pintu kamar di gebrak menampilkan sosok dewasa dengan raut wajah marah.

"Chan!! Cepat minta tebusan pada tuan Lee!! Gila saja dia menawar 7 miliar, itu kurang!!!."

"Kakak, jangan ribut dia tertidur."

"Apa perdulimu?! Cepat berikan ponsel mu, hubungi ayahnya suruh dia menangis agar ayahnya buru buru memberikan uangnya pada kita." Kakak Bang Chan mendudukkan dirinya di sofa sambil mengurut keningnya pelan, Bang Chan mengeluarkan ponsel juga memaksa Felix untuk bangkit.

"Ayo bicara pada ayahmu."

"Tolol! Kau pakai cara lembut begitu mana paham dia."

Bugh!!!

Plakk!!!

Bang Chan meremat lengan nya, Felix tersungkur ke lantai karena pukulan juga tamparan nya, manik anak itu memandang takut ke arahnya sambil menangis kencang. Bang Chan menyamakan tinggi nya dengan Felix lalu mencengkram kasar rahangnya.

Limerence [Harem Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang