MFIP.15

681 74 7
                                    


____mfip____

"Oppa pulanggg."

"Oppaaa." Sana terus merengek minta pulang pada kakak ke tiga nya itu tapi hasil nya nihil oppa nya itu tidak mengizinkan sana pulang. Di dalam ruangan sana hanya ada sehun dan sana.

"Oppa sana udah sehat udah bisa berdiri sendiri kok." Sana bangun dari ranjang rumah sakit.

"Tuh oppa bisa lihat sana kan." Sana memutar mutarkan tubunya supaya sehun percaya bawah dia itu sudah sehat.

"Udah Sana nanti pusing." Sehun memegang pundak sana supaya gadis itu berhenti berputar.

"Aduh kepala sana pusing." Kepalanya pusing karna berputar tadi.

"Nih minum dulu." Sana menerima gelas yang berisi air itu untuk ia minum.

"Oppa percaya kan sana udah sehat?. Seminggu lagi sana ada ujian. oppa mau sana nggak lulus karna nilai sana jelek?."

"Oke oke tapi besok. Besok sana boleh pulang." mau tidak mau sehun  mengalah karna dia tau adik perempuan nya ini sedikit keras kepala.

"Kenapa nggak hari ini aja sih? Kita pulang sekarang ya oppa?." Sana bosan karna sudah hampir seminggu dia terus di kurung di dalam ruangan yang berbau obat obatan. Kakak-kakak nya tidak mengizinkan nya untuk jalan sedikit pun saat dia ingin pergi ke kamar mandi pun dia di gendong oleh salah satu kakak nya lalu menunggu nya selesai di depan pintu kamar mandi. Sunggu semua kakak nya menyebalkan tapi sana sangat menyayangi nya.

"Pulang besok atau nggak usah pulang sekalian. Mau?." Sana mencabikkan bibir nya kesal.

"Baik baik sana pulang besok!." Sehun tersenyum puas.

"Sekarang lebih baik sana istirahat supaya besok pulang." Sehun membaringkan sana di ranjang rumah sakit.

"10 menit lagi oppa ada oprasi jadi sana di sini sendirian sebentar nggak papa kan. Myungsoo hyeong sebentar lagi akan ke sini." Sana mengangguk.

"Iya nggak papa oppa." Sehun mencium kening adik nya setelah itu sehun keluar dari kamar inap sana. Dan sisalah sana sendiri di ruangan berbau obat obatan.

"Eomma apa sana bisa bertahan lebih lama lagi." Sana menatap foto ibunya yang berada di tangan nya.

"Tapi sana udah nggak kuat lagi. Di sini sakit sekali rasanya. Tapi sana udah janji pada appa dan oppa untuk terus bertahan." Ucap nya liri dengan salah satu tangannya berada di area dada letak jantung nya berdetak.

"Jadi sana harus bagaimana eomma harus menyerah atau bertahan demi appa dan oppa tapi jantung ini terus menerus membuat sana sakit. Apa sana harus menyerah saja agar rasa sakit ini hilang lalu bagaimana dengan orang yang sana sayangi." Sana mengusap air matanya yang sudah jatu membasahi wajah nya.

Di balik pintu ruang inap sana myungsoo berdiri mendengar kan semua perkataan sana tadi. Hati nya sakit mengetahui adik nya yang saat ini menangis menumpahkan rasa sakit yang di derita nya.

 Hati nya sakit mengetahui adik nya yang saat ini menangis menumpahkan rasa sakit yang di derita nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu jika sana menyerah bagaimana kelanjutan hidup oppa, hidup seperti tidak punya arah tujuan. Jadi jangan menyerah karna sana adalah arah dan tujuan oppa untuk tetap bertahan di dunia ini." Myungsoo mengusap air matanya yang sendari tadi sudah menetes saat mendengar ucapan adik bungsu nya itu tadi.

Myungsoo membuka pintu ruang inap sana matanya melihat adik nya yang sudah terlelap. Ia mendekat ke arah ranjang yang sana tempati mengusap air mata yang masi membekas di area wajah sang adik lalu mencium bibir sang adik sekilas.

"Jangan menyerah karna itu sangat menyakitkan untuk oppa." 





@@@
Tbc.

Maaf kalau ceritanya gk nyambung. sampai jumpa lagi di chapter berikut nya.

˚✯ཻ⸙My Family Is Protective˚✯ཻ⸙ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang