1. Menikah?

19.8K 829 3
                                        

Suasana pagi di kediaman keluarga Ransquif sang anak gadis Kara sudah siap dengan dengan balutan seragam sekolahnya dan akan pergi ke sekolah.

Ini hari Kara kembali ke sekolah setelah libur semester 5 kemarin. Sekarang dirinya kelas 12 SMA memasuki semester 6.

Kara keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga menuju dapur di mana sang mama pagi ini sudah ada di dapur alias memasak.

Menghampiri sang mama dan memeluknya dari belakang serta mencium pipi sebelah kirinya yang membuat sang mama kaget.

"Pagi ma," sapa Kara memamerkan senyum hangatnya pagi ini.

Sang mama berbalik menghadap Kara. "Pagi sayang, kamu ngagetin mama tau, mama kira siapa tadi yang nemplok." Fina sang mama Kara membalas senyuman Kara sembari sebelah tanganya mengusap kepala Kara dengan sayang.

Kara menyengir memamerkan deretan gigi putih nan rapinya, "Hehehe maaf ya ma."

Fina membalas dengan senyuman. "Udah kamu tunggu aja di meja makan, mama mau nyiapin makananya udah matang tinggal di taruh di mangkuk."

Kara menggelengkan kepalanya menolak titah sang mama. "Ga deh ma. Kara mau bantuin mama aja."

"Terserah deh."

Kara membantu sang mama memindahkan masakan yang sudah di taruh di mangkuk besar ke arah meja dan sang mama membawa alat-alat untuk makan.

Di sela menata meja makan sang papa atau kepala keluarga Ransquif datang menyapa anak dan sang istri.

Graham menyapa anak dan istrinya. "Pagi kesayangan papa."

"Pagi juga pa," balas Kara.

"Pagi mas," balas Fina juga.

"Kara udah siap mau sekolah semester baru kelas dua belas?" tanya Graham melihat Kara sudah siap pagi ini dengan seragam sekolahnya.

"Siap dong pa," ucap Kara. "Soalnya udah kangen banget mau ke sekolah dan ketemu Sania."

"Emang kamu engga betah gitu liburan?"

"Betah sih pa, tapi kalau sama Sani pasti seru sayangnya Sani liburan sendiri." Kara memasang wajah cemberutnya teringat dengan sahabatnya yang tak pernah ketemu waktu liburan.

"Nanti kamu ajak Sani main ke rumah atau ga jalan kemana gitu biar mengobati rasa rindu." Fina menyarankan ide untuk anaknya mengajak sahabat satu-satunya itu jalan bersama.

"Iya ma," balasnya sambil tersenyum ceria.

"Sudah ayo sarapan," ajak Fina untuk segera memulai sarapan pagi mereka.

Mereka sarapan dalam keadaan hening hanya ada dentingan sendok, garpu dengan piring.

Graham yang sudah menyelesaikan sarapanya menyeletuk, "Sudah Ra?"

"Sudah pa," jawab Kara.

"Ya sudah ayo berangkat nanti telat masuk ke sekolah." Graham berdiri dari duduknya untuk berpamitan kepada sang istri. "Assalamualaikum ma, Papa sama Kara berangkat dulu." Graham menyodorkan tangannya untuk di salimi. Fina pun menyambut uluran tangan Graham dan menciumnya.

My Little Wife - TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang