🔥Chapter 9🔥

112 7 0
                                    

Ig: @putriauliaa_06
Wa: 083893642369

***

Yumie POV

Malam ini ingin rasanyaku keluar untuk sekedar merefreshing otakku setelah belajar di akademi tadi, tapi kali ini aku hanya ingin pergi seorang diri, tidak dengan Naoki ataupun Keikara.

"Hey Yumie kau mau pergi ke mana? rapih sekali," ucap Keikara yang kepo.

"Aku ingin jalan-jalan sebentar, tapi hanya sendiri kalian tidak boleh ikut!" larang Yumie dengan segera.

"Kenapa begitu?" tanya Naoki.

"Aku hanya ingin sendiri saja."

Aku segera bergegas keluar dan meninggalkan mereka berdua.
Perlahanku berjalan walau aku tak punya tujuan untuk mendatangi tempat apa, aku benar-benar tak tahu.
Orang-orang yang merasa tidak pernah melihat dan mengenalku memberikan tatapan tajamnya yang tak bisa diartikan, aku sedikit takut dan jengah, takut-takut aku dimacam-macami.

Wajahku sudah merunduk menatap kakiku yang sedang melangkah, tiba-tiba saja seseorang datang dan mendorongku hingga terjatuh, kemudian orang itu berkata.

"Heii kau itu siapa?"

"Iya benar, sepertinya bukan dari Konoha," ucap seseorang yang lainnya.

"Atau kau seorang penyusup yang menyamar?"

"Bisa jadi itu."

Aku tak bisa mengelak sedikitpun, aku hanya bisa merunduk dan menangis menahan rasa sakit hatiku.
Sekeras ini kah dunia Shinobi?
Di desa asliku, aku tidak pernah diperlakukan seperti ini meskipun tak saling kenal, tapi mengapa di sini justru sebaliknya?

"Hiks hiks a-aku bukan seora..."

Bughh

Ucapku terpotong ketika mendapati tendangan dari seseorang.

"Ampun hiks ampun, cuk-cukup," isak tangisku pecah sepecah-pecahnya.

"Ada apa ini?!" teriak seorang lelaki namun tak dapat ku lihat wajahnya karena terhalang oleh ramainya orang, dan tiba-tiba saja penglihatanku menjadi gelap.

Yumie POV End

Author POV

Seorang lelaki tengah berjalan-jalan untuk sekedar menghibur dirinya.
Sepanjang perjalanan, orang-orang banyak yang menyapanya dengan ramah, bahkan kebanyakan yang menyapanya adalah seorang gadis.

Namun di suatu kedai terlihat gerombolan orang yang cukup ramai, membuat laki-laki itu merasa ingin tahu.
Dia berjalan semakin dekat, di dengarnya suara tangisan seorang perempuan dan bentakkan dari gerombolan orang itu.

"Hiks hiks a-aku bukan seora..."

Bughh

Dilihatnya orang-orang itu menendangi seorang perempuan yang sedang menangis.

"Ampun hiks ampun, cuk-cukup," isak tangisnya pecah sepecah-pecahnya.

Dengan segara lelaki itu berlari menerobos segerombolan orang di depannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different Dimensions √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang