3 - Kamu, Alasanku Jatuh

27 8 8
                                    

Kata sebagian orang, bahasa inggris tidak perlu dipalajari. Maksudnya, selagi kita mengetahui arti dari kalimat-kalimat itu, sangat mudah bagi kita untuk menjawabnya.

Tapi bagi Diandra, bahasa inggris bukan sekedar kita mengetahui arti, tapi juga mengetahui tenses yang suitable untuk digunakan, aturan penyusunan kalimat, dan bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari dengan baik. Yah, walaupun Diandra tidak super jago dalam berbahasa inggris, dia tipe orang yang mau berusaha dan belajar.

Dan dia tidak mau nilai bahasa inggrisnya dibawah kkm. Buktinya, sekarang Diandra lagi nangkring cantik di wc duduk sambil membolak-balik lembar latihan bahasa inggrisnya, karena setelah ini akan ada ulangan bahasa inggris.

Diandra memandang deretan soal sambil mengernyit serius, "Bedanya past continues tenses dan past tenses apa, ya? Gue lupa," kata Diandra sambil mikir keras, "Coba chat Hannah, ah."

Diandra merogoh saku untuk mengambil ponsel, kemudian mengetik Line Chat untuk Hannah

Diandra Renata : Misi

Diandra Renata : Hannah, bedanya past continues sama past tenses apaan?

Diandra Renata : P

Diandra Renata : P

"Si cabe belum bales juga." kata Diandra menggerutu, padahal dia baru mengirim pesan sekitar tigapuluh detik yang lalu.

Diandra kembali menekuni latihan soalnua, namun suara berisik dari balik pintu toiletnya membuat Diandra kaget dan hampir terjungkal.

Brak!!

"Lo pikir lo bisa kabur?!" Teriak perempuan itu, "Balikin kunci jawaban gue, cepat!"

Diandra mengernyit dengan kaget karena di luar toilet--tepatnya di depan wastafle--ramai sekali, seperti ada percekcokan yang lebih dari dua orang. Penasaran, Diandra sedikit membuka pintu toilet untuk mengintip keadaan di liar.

Mata Diandra membulat sempurna. Disana, ada Raysalma yang jatuh terduduk di lantai, dikepung oleh Nessa dan antek-anteknya yang berdiri mengelilingi Raysalma dengan tatapan nyalang.

"Mau lo apa, sih?! Mau jadi rangking paralel lagi dan ngebiarin yang lain punya nilai jelek, gitu?!" Kata Nessa sambil berkacak pinggang, "Anak kelas unggulan kayak lo nggak pernah tau susahnya dapet nilai fisika bagus! Balikin kj gue, atau gue kunciin lo di sini!"

Raysalma mendengus sebal kemudian mencoba berdiri, namun antek-anteknya Nessa memaksa Raysalma untuk tetap duduk, "Eits, tetap duduk!"

"Angka bukan segalanya! Kj lo nggak akan bikin lo lebih baik, Nessa!" Teriak Raysalma, "Lebih baik lo ketauan sama gue dan berhenti beli kj fisika, daripada ketauan sama guru!"

Diandra menganga, tatapannya tertuju pada lembaran kunci jawaban milik Nessa yang sudah lusuh di tangan Raysalma. Duh, gue harus ngapain, ya? Nolongin Raysa, tapi babunya Nessa udah ngepung pintu Diemin aja, tapi kasian Raysa. Bingung ya Tuhan!

Diandra kembali mengintip dan memutuskan untuk menolong Raysalma kalau Nessa akan mencelakakan Raysalma. Masih gue liatin.

"Lo bakal ngasih kj itu ke guru, kan?! Lo bakal aduin gue, kan?!"

"Nggak!" Kata Raysalma marah, "Gue nggak akan ngasih ke guru, asal lo berhenti pake kj!"

Nessa tertawa sinis, kemudian menampar Raysalma tanpa aba-aba, membuat Diandra kaget dan menyesal karena sudah diam saja.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 08, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sooner Or LaterWhere stories live. Discover now