Meeting

127 4 0
                                    

Helo ^^ my first note in wattpad.

Hope you can enjoy this.. Please vote and comment.. thank you ;)

=======****========

1993

                “ Kau harus bersembunyi disini. Jangan pergi kemana – mana sampai ayah kemari.Mengerti ? ” Ucap pria paruh baya kepada anak kecil berumur 5 tahun yang terlihat begitu ketakutan. Anak kecil itu mengangguk.Kemudian lelaki paruh baya itu pergi meninggalkan anaknya sendirian disalah satu tempat bersembunyi di rumahnya.

            Sesuatu telah terjadi dirumahnya tanpa anak kecil itu ketahui.Ia begitu ketakutan mendengar suara tembakan yang berasal dari dalam rumahnya. “ Mom… Dad…Ane … Aku takut.” Anak kecil itu merengkuh kedua lututnya, menenggelamkan wajahnya diantara kedua lututnya, terisak keras. “Mom… Dad… Ane…”

                Anak kecil itu tertidur. Begitu lamanya.Tanpa menyadari bagaimana nasib keluarganya.

=>=>=>=>=>=>=>

                7 Januari2015. London, Inggris

            Seorang lelaki terbangun dari tidurnya.Keringat dingin turun dari pelipisnya.Ia terlihat lelah. “ Hah, mimpi itu lagi. ” lelaki itu kemudian turun dari ranjangnya. Menghampiri wastafel dekat kamar mandi. Mencuci mukanya.Ia memandang wajah seseorang di cermin. Wajah yang tampan, kulit putih pucat dengan alis yang tebal, hidung yang terlihat begitu sempurna.Rambut yang kecoklatan.Semuanya terlihat begitu sempurna. Bibir tipis itu menyunggingkan senyum meremehkan.

            ‘ Kenapa aku harus memiliki wajah seperti ini ? ‘

            Ponsel lelaki itu berbunyi. Ia pergi menjauh dari cermin itu, mengambil ponsel yang ia letakkan dibawah tempat tidur. Membuka flap ponselnya.

            “ Halo ? ”

          “Alex..” Kata seseorang dariseberang telephone. Alex, lelaki itu, langsung terdiam mendengar suara itu.Ia membiarkan orang tersebut berbicara.

            “ Ya, ya. Aku mengerti. Aku akan segera kesana. ” Alex menjawab penelepon tersebut. Kemudian ia menutup flap ponselnya kembali. Ia melihat kesekeliling kamarnya, mencari sesuatu. “ Ah, ternyata sudah jam 10 siang. ” ternyata yang ia car iadalah jam.

                “ Pantas ia mencariku. ”

            Kemudian ia memasuki kamar mandi. Membersihkan tubuhnya dari peluh yang melekat.

****

                Tepat pukul 11 Alex datang ketempat yang diminta oleh sang penelepon. Ia turun dari mobil sedan hitamnya yang ia parkir tepat di depan sebuah café di kawasan Baker street. Membuka kacamata hitam yang ia pakai.  Alex mengenakan Jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih dan celana hitam senada dengan jasnya.

            Pintu café terbuka dan disambut oleh pramusaji disana.

            “ Good afternoon, sir. ” Sapa pramusaji tersebut.

            Alex menampilkan senyumnya yang menawan, “ Good afternoon.” Kemudian ia melihat ke sekeliling café mencari sesosok orang yang ia cari. Pandangannya terhenti melihat seseorang yang duduk di bagian paling dalam café tersebut. Orang tersebut tidak melihatnya karena duduk memunggungi pintu masuk.Dengan segera Ale menghampiri orang tersebut.

HUG THE LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang