"Sesunggunya Semua yang Allah tetapkan adalah sebuah kebaikan yang nyata bagi hamba hambanya"

🌸🌸

Seorang cowo menggunakan baju SMA dengan menenteng sebuah tas punggung yang ia gantung di bahu sebelah kanan, sedangkan yang satunya ia biarkan menjuntai sedang berjalan di lorong sekolah sekolah. Cowo tampan yang bernama DIEGO HENRO DIRGANTRA yang di perhatikan setiap gerak geriknya oleh para cewe yang di lewatinya.

Bagaimana tidak? Gayanya yang sangat keren dengan rambut yang di baluti dengan pomatage tipis, anting hitam menggantung di telinga kanan nya sedangkan yang kiri ia biarkan kosong tanpa berpenghuni.

"Diego.." teriak seseorang membuat langkah nya terhenti dan tanpa melihat siapa yang memanggil ia sudah dapat mengetahui siap yang memanggilnya.

"Hmm?" Jawab sangat singkat kepada sahabat nya David. Ia Bersama dengan ketiga sahabatnya yang lain Donny, Tio dan Bagas yang merupakan teman gang motor nya yang ia ketuai nama geng elang.

"Diego, anak geng warrior ngajak tawuran tu" ucap Tio.

"Terima aja Diego, tangan gue udah gatel mau hajar tu geng terong" sambung Bagas.

"Iya kita terima, kita buktikan kehebatan geng kita" sambung David yang berdiri di samping Diego.

Diego tersenyum tipis mendengar semangat dari keempat sahabatnya itu dan berkata "oke, lo katakan pada mereka kita bermain di belakang sekolah" ucapnya dingin lalu pergi begitu saja di susul oleh keempat sahabatnya.

Saat mereka semua sudah sampai di depan kelas semua yang berbelok kecuali dieogo yang berjalan terus menuju arah belakang sekolah, sudah menjadi kebiasaan nya ketika guru belum masuk ia lebih baik menyendiri di belakang daripada harus masuk ke kelas yang para cewenya terus saja menggodanya.

Ia melamun dengan duduk di atas tembok sekolah yang tidak terlalu tinggi, ia mengingat kenangan bersama keisya. Cinta pertamanya yang meninggal 2 tahun lalu yang membuatnya dingin dan menutup hati untuk cewe lain. Keisya meninggal karena kecelakaan yang mambuat diego menyalahkan dirinya sendiri "sya
gue sangat merindukan lo, kenapa lo tinggalin gue begitu cepat?" Ucapnya hatinya sedih namun tidak menangis kerena airmata sudah terlalu kering.

Lamunan nya terpecah ketika mendengar seorang mengaji yang suaranya berasal dari mushollah sekolah yang tak jauh dari tempat ia duduk sekarang. Suara yang sangat merdu dan lembut membuat diego merasa tenang dan penasaran suara siapa yang mengaji? Dengan cepat ia menuju mushollah dan sesampainya di sana pandangan nya mendapati seorang gadis berjilbab segitiga panjang sedang duduk di teras musholla sembari memakai sepatu.

Diego tidak dapat melihat wajah gadis itu kerena wajah gadis itu menunduk kerena memakai sepatu. "Azzahra..." teriak seseorang yang dari arah kanan membuat gadis bernama Azzahra itu menoleh kearah kanan mambuat Diego tidak dapat melihat wajahnya karena diego berdiri di sisi kirinya. Gadis itu pergi bersama seorang wanita yang memanggilnya.

Diego ingin mengejarnya namun "Diegoo sebentar lagi ibu sinta datang, ayo ke kelas nanti lo di hukum.." pekik David yang berdiri di belakang nya. Diego hanya mengangguk dan perlahan berjalan beriringan dengan David dan dia masih bertanya-tanya siapakah gadis itu hingga membuat nya tertarik.

🌸🌸

Seorang gadis berhijab segitiga panjang dengan menggunakan baju kurung putih di lengkapi dengan rok berwarna abu-abu berjalan beriringan bersama seorang guru perempuan kearah kelas yang akan ia tempati. Murid pindahan dari pesantren yang merupakan anak dari pemilik pesantren itu.

Sekarang gadis dan guru itu sudah berada di kelas, semua orang memperhatikan gadis yang merupakan murid yang penampilan nya terasa asing bagi sekolah yang cukup berkelas ini. Bagaimana tidak penampilan yang terlalu tertutup bagi mereka yang selalu berpakaian modis.

"Selamat pagi semua?" Sapa sang guru.

"Selamat pagi bu" jawab semuanya serentak.

"Siapa itu buu" tanya salah seorang murid.

"Kalian kedatangan teman baru, ayo perkenalkan diri mu nak" titah sang guru.

Gadis itu mengangguk pelan dan maju beberapa langkah di samping sang guru "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabbaraktuh, perkenalkan nama saya AZZAHRA FATIMAH HUSEIN Saya pindahan dari pesantren Al-Zahri" gadis bernama azzahra itu memperkenalkan dirinya.

"Ibu harap kalian bisa berteman baik dengan nya, sebelum dia duduk ada yang ingin bertanya?" Ucap sang guru.

"Ibu kenapa seragam nya lain dari kita bu?" Tanya salsha yang tak terima dengan seragam yang di kenakan oleh Azzahra.

"Bagini ya salsa, orang tua dari azzahra meminta izin kepada kepala sekolah agar memperbolehkan dia mengenakan pakaian yang ia pakai di pesantren nya" jawab si guru.

"Tapi buu.." salsa mencoba tidak terima namun di tahan oleh bu sinta. "Sudah jangan protes! Nah azzahra sekarang kamu boleh duduk di meja yang kosong di belakang.

Azzahra hanya mengangguk dan berjalan menuju meja kosong itu, tidak lama Diego dan David masuk dan "keisya!! gadis itu sangat mirip dengan keisya"
Batin diego betapa terkejutnya Diego mengetahui gadis yang di mushollah tadi berada di kelasnya.

"Diego,David... dari mana aja kalian! Kenapa terlambat masuk?" Tanya bu sinta.

"Maaf bu tadi kami ke kamar mandi" jawab David memberi alasan agar tidak di hukum oleh Bu sinta.

"Ya sudah kalau gitu sekarang kalian duduk" titah bu sinta.

Diego berjalan menuju meja nya yang kebetulan bersampingan dengan gadis berhijab itu. Gadis itu sekarang sedang mengeluarkan buku dan berbagai alat tulis dari tas nya. Pelajaran pun di mulai, saat pelajaran berlangsung diego terus saja memandangi azzahra yang sedang serius memandangi gadis yang sangat mirip dengan cinta pertamanya.

Hidung nya yang mancung, wajah putih bersih dengan mata yang berwarna kebiruan sangat persis dengan keisya yang merupakan blasteran Indo-Turki. "Dia sangat mirip, keisya.... apa kah ini dia?" Batin dieogo.

🌸🌸

Jam istirahat pun berbunyi semua murid sudah keluar dari kelas kecuali Azzahra,Diego, keempat sahabatnya dan beberapa murid yang lebih memilih makan bekalnya di dalam kelas. Diego mendatangi meja Azzahra "nama lo siapa?" Tanya diego sembari mengulurkan tangan nya.

Azzahra tidak membalas uluran tangan Diego dia hanya menyatukan kedua telapak tangan nya di dada "nama saya Azzahra, afwan bukan muhrim" jawabnya sambil menunduk. Diego tersenyum tipis seperti biasanya menatap gadis yang wajahnya sangat mirip dengan Keisya. Semua murid cewe termasuk Salsha heran melihat diego yang biasanya dingin dan cuek dengan perempuan bisa begitu akrab dengan gadis baru itu. "Sekarang lo milik gue" ucap diego keras membuat semua orang yang ada di kelas terkejut begitu juga dengan azzahra.

"M-maksudnya apa? Saya tidak mengerti?" Tanya Azzahra polos.

"Iya... intinya lo adalah milik gue dan lo nggak boleh nolak karena gue enggak suka di bantah!" Ucap diego lalu pergi keluar kelas menuju kantin di ikuti oleh keempat sahabatnya.

"Udah lo terima aja..." ucap David lalu pergi menyusul keempat yang lainnya.

Azzahra hanya bisa terduduk dan diam mencerna semua kata kata yang di maksud oleh Cowo yang bahkan tidak ia ketahui namanya siapa.

(Bersambung)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kuasa Cinta MuWhere stories live. Discover now