↬paris in the rain//minsung vers.

92 1 0
                                    

ship: minsung - minho & jisung

songs: lauv - love somebody ; lauv - paris in the rain

word count: 3,1k

*

sabtu pertama di bulan itu hujan turun lumayan deras. paling enak buat tidur sebenarnya, tapi enggak buat jisung. matanya terbuka lebar padahal badan pegal setengah mati habis latihan koreografi baru selama seminggu penuh. ia lirik jam dinding birunya. pukul 12:33. setengah satu malam lewat sedikit. mau paksa buat tidur tapi tetap gak bisa. jisung berguling ke samping, ambil handphonenya. jari tik sana-sini lalu taruh ke telinga.

"iya, sung? kenapa?" suara berat minho beri isyarat dia baru bangun tidur.

"eh? kakak lagi tidur ya tadi? ya udah gak jadi, sorry aku ganggu. aku matiin, ya," tapi jisung gak jadi karena orang di ujung yang lain malah terkekeh.

"ada apa kesayangannya minho?" senyum jisung ngembang gitu aja, klise banget padahal ucapan pacarnya barusan.

"aku gak bisa tidur, padahal capek habis latihan," jarinya main-main di selimut, bibirnya manyun sambil gembungin pipi. lucu. jisung lucu. berani taruhan, kalau minho lihat pasti udah dihabisin.

"ya udah, pake jaketnya, terus turun ya. kakak keluarin mobil,"

"mau kema-" si gembil bingung lihat sambungan diputus sepihak. tapi balik lagi ke dirinya waktu dengar suara klakson mobil minho di depan rumah. cepet banget, pikirnya.

jisung samperin minho di mobil sambil sedikit lari biar gak begitu kena hujan. tapi namanya juga hujan deras, tetap aja basah walau sedikit. waktu buka pintu mobil, jisung langsung disambut sama senyumannya minho. dia udah pegang handuk putih kecil di tangan, siap buat ngeringin rambutnya.

jisung buka hoodie yang nutupin rambut coklatnya dan minho langsung berantakin pakai handuk tadi. pelan-pelan biar yang lebih muda gak pusing, terus dilempar ke jok belakang waktu dikira cukup.

"jalan, ya." minho tarik rem tangan dan injak gas. jisung manggut-manggut aja padahal gak tau mau diajak kemana.

"kita mau kemana, kak?" yang ditanya alihin perhatiannya sebentar ke jisung.

"jalan-jalan aja, sampe kamu bosen terus tidur."

"aku laper." tawa si dominan menggema di mobil bmw x5-nya, ngalahin merdunya suara lauv yang lagi ngelantunin "love somebody" di radio.

"kita drive-thru, ya?" pipi gembil jisung menggembung waktu dia senyum lucu. minho gak tahan buat gak cubit, gemas.

sepanjang roda menghantam aspal margonda yang basah, jisung cerita tentang latihannya minggu itu. dari mulai koreografi baru sampai teman satu timnya yang kurang ajar karena sama sekali gak mau hafalin koreografi. alasannya sepele, susah. rasanya jisung mau hantam dia ke kaca studio kalau aja kewarasannya hilang dibawa udara.

"semua juga ngerasa itu susah, kak. aku juga paham itu susah, banget. coach emang sengaja ngasih yang begitu karena powernya harus ada dan biar gak monoton," si gembil masukin burgernya ke mulut, kunyah sebentar sebelum lanjut, "kompetisi tinggal dua minggu, kak. tapi dia masih sempetnya aneh-aneh. kan sebel." pipinya gembung lagi. minho lihatnya cuma bisa senyum. dengerin keluhan-keluhannya.

"coach tau soal itu?" jisung ngangguk.

"tau. soalnya tadi ada tes satu-satu gitu buat liat udah sampe mana progres kita."

"terus diapain sama coach?"

"diomelin, lah. terus disuruh stay di studio habis kita selesai, biar latihan sendiri." bibir si dominan membulat.

paris in the rain | skzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang