1. Part Ara

4 0 0
                                    

"Kak Sara, ada apa? "

Kak Sara. Dia adalah kakak kelasku. Dia adalah lelaki tampan yang selama ini aku impi-impikan. Selain tampan dia juga multitalenta. Tak heran jika banyak kaum hawa yang mendamba-dambakannya. Termasuk aku hehee... Sudah lama aku menjadi penggemar rahasianya. Ngga seperti para kaum hawa pada umumnya yang selalu mencari perhatian di depan Kak Sara. Malah aku bersikap biasa aja ketika berpas-pasan dengan dia. Padahal bisa aja sih kalo aku mau mencuri perhatian dari Kak Sara. Karena aku di sekolah dikenal sebagai primadona kelas. Katanya sihh wkwkw....

"Emmm.. Aku mau ngomong nih. Boleh"
"Apa kak? "
"Sebenernya aku udah lama mendem perasaanku ke kamu"
"Maksudnya? "
"Ya gitu. Dari awal kamu masuk di sekolah ini, aku udah terobsebsi tuh sama kamu"
"Kak Sara ngmong apaan sih? "
"Masak kamu ga paham? "
"Apa? "
"Mau dengerin yang paling serius ngga? "
"Apaan? "
"Kamu.. "
"Iya"
"Mau ngga? "
"Apa? "
"Jadi bagian dari hidupku? "
"Maksudnya? "
Sambil setengah jongkok, kak bara membawa sekuntum bunga
"kamu mau jadi pacar aku?, kalo mau ambil. Kalo ngga silahkan pergi"
Aku bingung harus jawab apa, ini beneran apa cuma lelucon sihhhh...
"Ara.. Aku memang ngga tau gimana perasaanmu ke aku. Yang pasti aku uda ga bisa lagi mendem perasaanku sendiri. Aku laki-laki, aku harus bisa dapetin apa yang aku ingin. Tapi kalo yang kuingin itu bukan hakku, aku pasti akan melepaskannya"
"Kak Sara, perasaanku juga sama. Selama ini aku juga menjadi pengagum rahasiamu. Tapi.. "
"Tapi apa? "
"Banyak cewek-cewek yang lebih cantik dari aku yang deket sama kakak"
"Terus apa hubungannya? Aku sama sekali ngga pernah nglirik satu pun dari mereka. Cuma kamu yang selama ini aku perhatikan. Aku ga mau kalo sampai ada cowok lain lebih dulu mendapat cintamu dari pada aku. Terus, gimana? Mau ga? "
"Eeemmm... Iya aku mau"

"Heiii... Bengong aja pacarku ini"
"

Ihh kak Sara, hobi banget kalo di suruh ngagetin"
"Abisnya bengong mulu sih dari tadi"
"Emm... Kak Sara inget ga pertama nembak aku?"
"Iya inget, kenapa"
"ga papa cuma tanya hehe"
"Kebiasaan banget sihhh", sambil mengacak rambutku
"Kak saraa... "
"Apa sayangg.... "
"Ihh apaan sih"
"Apa hayooo"
"Tuh kan jadi berantakan rambutku"
"Sini aku benerin. Emmm sayang, cantik banget sih. Aku jadi candu nih, pengennya liat wajah kamu yang imut ini", sambil mencubit hidung mancungku seperti biasanya huhhh....
"Kak Sara kalo kayak gini terus aku ngambek nih!!! "
"Coba aja. Aku mau liat nih, gimana sih ekspresi ngambeknya? Pastinya tambah imut kan"
"Kak Sara", aku memeluk tubuh gagahnya
"Sayang, ada apa sih"
"Setelah lulus SMA, kakak jadi nglanjutin kuliah di luar kota"
"Iya sayang, emangnya kenapa? Kamu uda bilang ga akan keberatan kan? Kamu juga janji bakal jaga hubungan ini terus kan? "
"Iya kak"
"Terus kenapa kamu masih aja terus tanya masalah itu? "
"Aku takut, kakak kegoda sama cewek selain aku"
"Ngga bakal ada yang bisa menggoda aku, selain kamu", bibirnya menyentuh keningku. Seperti biasa. Ciuman itu menjadi obat penenang ketika aku marah, sedih, maupun gelisah
"Kakak harus janji. Kakak ga boleh aneh-aneh disana"
"Aku janji, aku ga bakal ngehianatin kamu deh"

Pelukanselalu menghangatkanku. Aku takut jika pelukan itu berpindah ketubuh wanita lain. Aku tak akan rela jika lelakiku sampai berpindah ke lain hati.

Kak Sara. Dia lelakiku, seseorang yang bisa meluluhkan hatiku. Mungkin saat waktunya tiba, aku tak akan bisa setiap hari memandang wajahnya nan tampan, senyumnya nan manis, sikapnya yang lembut. Setelah lulus, dia akan melanjutkan kuliahnya di luar kota. Sakit banget euyyy bakal di dinggal, meskipun dia pasti kembali sih. Tapi mana mungkin aku bisa menahan rindu. Di sisi lain aku juga ga akan mungkin melarangnya untuk kuliah di luar kota. Toh aku baru pacarnya, belum hakku untuk nglarang apa yang dia inginkan. Aku cuma bisa mensuport dia, aga kelak apa yang dia cita-citakan selama ini bisa terwujud.

Jadi fotografer. Itu memang cita-citanya sedari kecil. Dia senantiasa menekuni hobinya itu. Sebenernya aku ga suka sih sama hobinya itu. Apa lagi banyak cewek-cewek cantik dan seksi-seksi yang menjadi modelnya. Tak sekali dua kali, banya cewek yang sengaja menggodanya. Dikatakan cemburu, iya! Aku memang cemburu. Biarin aku di kata posesif! Wajar seorang wanita cemburu kalo laki-lakinya di goda wanita lain. Meskipun Kak Sara sama sekali ngga ngaruh sama rayuan-rayuan kelas kakap modelnya itu. Tapi rasa sakit hatiku tetap mendalam.

"Sayang, jalan yuk ke situ", mata Sara fokus ke danau di sebrang jalan. Biasa lah, dia kan fotografer. Jadi tiap ada pemandangan bagus matanya langsung melek semua tuh
"Boleh"
"Kak Sara aku mau beli rambut nenek yang disana dulu ya. Kakak nunggu disini aja"
"Beneran kamu mau beli sendiri"
"Iya, kakak disini aja dulu"

Rambut nenek, sejenis seperti gula-gula manisnya. Tapi manisan aku sih eakkss.. . Dari kecil aku sangat suka manisan itu. Semenjak ada seorang pria kecil yang memberiku sih. Dia tetanggaku waktu kecil. Baik banget orangnya, sangat perhatian. Sebelas dua belas lah sama si Sara. Tiap pulang maupun berangkat sekolah pasti ajak aku barengan, dia juga sering tuh beliin aku rambut nenek. Tapi sayang, ga lama aku tetanggaan sama dia. Cuma sekitar satu bulanan. Karena ayahnya harus pindah tugas ke luar kota. Itu yang membuat dia jarang berteman sama anak-anak yang lain. Karena dia takut kehilangan semua temennya ketika dia pindah. Di sekolah maupun di rumah dia cuma punya satu temen, aku. Kita menghabiskan waktu bermain selama 1 bulan sebelum dia pindah. Emmm... Sekarang apa mungkin ya dia masih inget sama aku?? Seperti apa ya sekarang kira-kira wajahnya? Pasti tambah tampan seperti Kak Sara

Brukkkkkk
"Aduhhh... Kalo jalan liat-liat dong", aku melamun sampai-sampai gasengaja nabrak wanita. Dia sangat cantik dengan proporsi tubuhnya yang ideal
"Maaf-maaf aku ga sengaja"
"Sayang ada apa? "
"Aku ga sengaja nab", belum selesai aku bicara
"Sara... ", suwara lirih wanita yang entah itu siapa
"Kamu"
"Kak Sara kenal? "
"Ngga, ayo pergi"
"Kak Sara kenapa? "
"Ga papa. Ayo"
"Sara, kamu udah lupa sama aku? Aku bener-bener minta maaf Sara. aku bener-bener ga maksud "
"Apa urusannya? "
"Siapa kak?"
"Ga penting"
"Sara, siapa wanita ini? "
"Dia wanitaku"
"Apa? Aku semudah itu kamu lupakan saja kenangan yang pernah kita buat? "
"Aku, kamu sekarang bukan siapa-siapa. Posisimu dulu telah digantikan oleh wanita cantik yang ada di sampingku ini"
"Beraninya kamu..... "
"Aaaa... "
"Jangan sekali-kali kamu berani menyentuh wanitaku!!! Paham? "
"Tapi"
"Ara, ayo"
"Iii... Iyaa"
"Saraaaa.... "

Hampir saja tangan mulus wanita itu jatuh ke pipi comelku, upsss... Untung aja Sara cekatan untuk menghalangi wanita itu mengotori pipiku.
Tapi, siapa wanita itu. Apa mungkin mantan kekasih Sara? Cantik sihh, tapi lebih cantikan aku huhuhuuu... . Kira-kira apa alasan mereka sampai bertikai sepert ini. Aku belum puas kalo hanya mengangan-angan. Aku harus memastikan sendiri, sebenarnya siapa wanita itu
"Siapa? "
"Ga penting"
"Penting! "
"Sayang, kenapa malah ngambek"
"Siapa? ", ngga ta kenapa buliran demi buliran air mataku terjatuh
"Dia, mantan kekasihku dulu. dia cinta pertamaku waktu kecil hingga kelas satu SMA aku baru mengutarakan perasaanku. Tapi rasa perlahan luntur setelah mengetahuk penghianatannya. Dia memacariku hanya karna materi. Selain itu dia mempunyai laki-laki lain. Bahkan sampai tidur bersama di hotel. Setelah tersebar fotonya yang bersetubuh dengan laki-laki lain itu dia langsung di keluarkan dari sekolah. Dan aku juga ga nyangka dia bisa kayak gitu. Aku gatau harus bicara apa lagi. Intinya aku ga mau ngenal dia lagi"
"Ohh.. jadi gitu ya"
"Iya sayang"
"Sebagai gantinya sebelum ujian sekolah dimulai, lusa aku mau ajak kamu jalan-jalan ke pantai. Mau"
"Mauuuu"
"Imut banget sihhh"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AksAraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang