Reuni

13 2 0
                                    

Tema: CLBK
Editor: Lilyana_caroline
Class: Dreamlights_

*

Nita duduk seorang diri di antara teman-teman semasa SMA-nya yang berpencar. Seseorang lantas duduk di sampingnya.

“Enggak gabung sama yang lain?”

Nita menoleh. Matanya bertemu pandang dengan seorang lelaki yang tidak pernah ia sangka-sangka akan bertemu di reuni tahun kelima mereka lulus.

“Lo masih suka menyendiri?” goda lelaki itu.

Nita menghela napas. Ia agak malas merespons pertanyaan itu. “Gue nggak sendirian.”

Lelaki itu tersenyum licik. “Oh, iya. Lebih tepatnya lagi sama gue.”

Nita mengerling. Rasanya ia ingin kabur saja.

“Lo kerja apa sekarang?” Pertanyaan itu sebenarnya umum.

Teman-temannya juga sering bertanya begitu, tapi Nita terlalu malas meladeninya.

“Ngapain lo nanyain itu?”

Salah satu alis mata lelaki itu bergerak naik. “Barangkali ada lowongan. Ada posisi yang kosong di tempat lo?”

Nita bungkam.

“Biar gue tebak ....” Matanya menatap Nita intens. “Lo ... sekarang jadi penulis?”

Nita kembali menoleh. Ia agak terharu lelaki itu masih mengingat cita-citanya.

“Bukan,” sahut Nita.

“Gue pikir lo suka menulis.”

Seketika itu Nita menggeleng.

“Enggak lagi,” kata Nita.

Lelaki itu mengernyitkan dahinya. “Kenapa?”

Ada desir di hati Nita ketika lelaki itu bertanya begitu.

“Karena sumber inspirasi gue tiba-tiba mengacaukannya,” jawab Nita dengan tatapannya yang menusuk.

Lelaki itu balas tersenyum tipis.
“Bagaimana dengan sekarang? Apa lo bisa memulainya lagi?”

Nita terkesiap dengan pertanyaan itu. Alih-alih terkejut, dia tertawa sengau.
“Enggak usah mulai, deh, Tian.”

Lelaki itu kembali tersenyum. “Lo masih ingat nama gue? Kirain lupa.”

“Gue enggak akan lupa siapa lo.”

“Berarti lo juga ingat kita pernah jadian?”

Nita mendadak kikuk. Mereka memang pernah bersama meskipun sebentar.

“Lupa.” Nita bangkit. Tian berdiri dengan sigap menangkap pergelangan tangannya. Seketika itu, Nita menoleh dan berusaha menarik diri.

“Enggak usah pura-pura. Muka lo merah.”

“Tiaaan!” jerit Nita, gemas.

“Kalau lo benar-benar lupa, gimana kalau gue ingatin lagi?”

Nita sukses terdiam. Senyumnya tidak bisa dikontrol sekarang.

*

Tugas Dream LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang