stuck in my head // 1.4

112 49 30
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





3 bulan telah berlalu sejak kejadian Jeje diantar pulang oleh Haechan kehidupannya tetap berjalan seperti biasa, hanya saja ia semakin dekat dan akrab dengan Haechan.

Jika boleh saja Jeje jujur, ia sudah terlanjur suka kepada Haechan. Tapi setiap ia memikirkan Haechan ia selalu teringat dengan peringatan yang diberikan Jaemin. Ia masih penasaran kenapa kembarannya itu terus-terusan melarang dirinya untuk terlalu dekat dengan Haechan.

Hari ini kelasnya didatangi oleh beberapa anak koor yang ingin menagih tiket perlombaan nanti. Ia melihat Haechan yang sedang berbincang dengan salah satu temannya.

Jeje malu bukan main saat dirinya ketahuan menatap Haechan secara terang-terangan, ia pun mengalihkan pandangannya tapi sebelum itu ia melihat Haechan yang tertawa kecil ke arahnya.

Karena dipaksa oleh sepasang kekasih menyebalkan yang siapa lagi kalau bukan Anna dan Jaemin, kini ia terdampar lagi dengan kumpulan orang yang berteriak sambil melantangkan tim kesukaannya masing-masing.

Jeje hanya mengikuti ritme yang diberikan oleh capo di depannya ini dengan malas. Ia melirik sinis ke Anna yang hanya fokus melihat Jaemin yang serius dengan drum yang ia mainkan.

Jeje mengalihkan pandangannya dan menemukan Haechan yang berkeringat dengan slogan di tangannya. Ia sangat menyukai kharisma Haechan saat ia sedang memimpin teman-temannya untuk menyemangati tim yang sedang bermain.

"Suaranya kurang kenceng!" teriak Haechan saat suara temannya terdengar mulai melemah. Ia sedikit khawatir dengan keadaan tenggorokan Haechan, pasti terasa sakit.

Acara tribun hari ini usai dengan kemenangan yang diraih oleh sekolahnya. Kini ia berada di luar area tribun untuk menunggu Jaemin tiba dengan motornya. Namun di hadapannya kini bukanlah Jaemin melainkan Haechan dengan kacamata yang sialnya malah terlihat lebih tampan dari biasanya.

"Jaemin dimana, Chan?" tanya Jeje.

"Dia udah pulang duluan sama Anna, biasa mereka mau pacaran dulu," jawab Haechan. Jeje mendengus kesal karena Jaemin lebih memilih pulang dengan pacarnya dibandingkan adiknya sendiri.

"Terus gue pulang sama siapa?" rengek Jeje kepada Haechan.

Sambil terkekeh pelan, "Ya sama gue lah, siapa lagi?"

Kemudian Haechan menggenggam tangan Jeje menuntunnya ke arah parkiran.

[1] stuck in my headTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang