stuck in my head // 2.4

81 27 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sabtu pagi ini nampak Jeje sudah tampil manis dan rapi dengan balutan dress santai miliknya. Dia berpenampilan rapi seperti ini dengan alasan Jaemin yang berjanji akan menemaninya piknik di suatu tempat.

Dikarenakan tempat yang jauh, terpaksa mereka sudah harus siap sepagi mungkin.
Ia mengernyit heran saat turun ke bawah dan melihat ruang tamu yang kedatangan seseorang yang sudah tidak asing lagi baginya. Nampak lelaki itu tertawa dan sesekali menjawab pertanyaan ringan yang diberikan oleh orangtuanya.

"Renjun?"

Lelaki itu pun merasa terpanggil dan menolehkan kepalanya ke arah gadis cantik yang masih berada di tangga. "Hai, Je"

"Je, hari ini Renjun ikutan piknik bareng kamu sama Jaemin ya, kasihan dia weekend ini Renjun sendirian di rumahnya," tawar ibunya Jeje.

"Boleh juga, terus Jaemin sekarang ada dimana?" tanyanya sambil melihat sekeliling dan tidak ada batang hidung Jaemin yang terlihat.

"Dia masih jemput Anna di rumahnya," balas ibunya.

Jeje hanya menganggukkan kepalanya nampak mengerti dan puas dengan jawaban yang diberikan ibunya.

Tidak butuh waktu lama, tiba juga Jaemin sambil menggandeng tangan kekasihnya, Anna. Muka Anna nampak memerah mungkin karena malu ketika Jaemin menggandeng tangannya dan dilihat langsung oleh semua penghuni yang ada di rumah pagi itu.

"Gimana kita langsung jalan aja takut macet pas di jalannya?" tawar Jaemin. Dan dibalas seruan setuju dari mereka semua.

Mereka pun langsung berpamitan kepada orangtua Jaemin dan Jeje dan meminta doa agar saat berangkat dan pulang nanti tetap selamat. Setelah itu mereka memasuki mobil dan meninggalkan kediaman tersebut.

Baru saja beberapa langkah dari pintu yang baru saja ia tutup, ibunda Jeje terpaksa harus kembali membuka pintu tersebut karena mendengar bel rumah yang berdering. Ia kira itu Jeje atau Jaemin yang ingin barangnya yang ketinggalan. Ternyata bukan, itu Haechan.

"Nak Haechan?" sapa ibunda Jeje antusias dan dibalas senyuman manis yang selalu menjadi andalan Haechan.

"Kamu mau cari Jaemin?" tanyanya.

"Iya tante," balas Haechan. Bohong, tujuan awal Haechan ke rumah Jaemin sebenarnya karena ia khawatir dengan Jeje yang ternyata sudah 5 hari lebih tidak masuk sekolah.

"Sayang banget dia baru aja pergi, datengnya juga besok siang nanti," terangnya. "Pergi sama siapa aja tante?" tanya Haechan penasaran.

"Sama Jeje dong, kasian dia minta liburan baru kali ini kesampaian"

"Oh ya, Haechan ada perlu apa sama Jaemin?" lanjutnya.

"Enggak, tante. Cuma pengen main aja. Kalo gitu saya pamit dulu ya, Tante," pamitnya.

"Hati-hati ya!"

Sabtu pagi ini Jeje merasa senang dan Haechan merasa kesal karena tidak dapat bertemu dengan Jeje.

[1] stuck in my headTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang