Cara membuat narasi yang mengalir efektif.

18 6 0
                                    

Sebelumnya sudah pada tahu belum apa itu narasi?. Narasi adalah sebuah penjelasan secara rinci yang menjabarkan suatu kejadian, peristiwa dalam suatu cerita. Biasanya narasi ini lebih banyak daripada dialog. Jadi seberapa penting kita membuat narasi? Narasi itu sangat penting untuk cerita kita. Karena dari buku yang pernah aku baca 90% kebanyakan narasi daripada dialog. Benar bukan?. Tanpa adanya Narasi mungkin cerita yang dijabarkan kurang hidup.

Membuat narasi pun tidak usah terlalu panjang. Walaupun kalian memang pandai dalam kata-kata puitis tetapi saat kalian membuat narasi membuat pembaca jenuh membacanya. Jadi, intinya membuat narasi tidak perlu yang panjang-panjang agar pembaca tidak jenuh dalam membacanya.

Oke langsung saja. Kak gimana sih cara membuat narasi agar mengalir efektif?. Pertama gunakanlah indera kalian. Mengapa? Karena pasti sebagian orang sebelum menulis sebuah cerita pasti membayangkan tokoh seperti sebuah film bukan? Jadi, kalau kalian membuat narasi menggunakan indera yang kalian miliki maka narasi yang kalian buat akan mengalir secara sendirinya. Bayangi lah si tokoh itu sedang berada di sebuah perfilman entah itu layar lebar ataupun sinetron. Jadi gunakan indera kalian agar narasi mengalir dengan efektif secara sendirinya.

Kedua, jangan mengulang narasi yang sudah ada di dialog. Kalian tidak perlu mengulanginya lagi. Karena narasi dan dialog tugasnya saling melengkapi. Narasi bertugas untuk menyampaikan maksud yang tidak ada di dialog. Dan dialog bertugas untuk mewakili yang tidak ada di narasi. Paham kan maksudnya?, Karena narasi dan dialog adalah 2 tugas yang saling melengkapi satu sama lain. Tidak adanya narasi dalam cerita membuat pembaca akan malas membacanya begitupun juga sebaliknya.

Ketiga, hilangin kata yang menurut kalian tidak penting. Mengapa harus dihilangkan? Karena menurut saya cerita yang bertele-tele hanya membahas kalimat yang tidak penting itu salah. Karena percuma kan kalau kalian menulis kalimat yang sama sekali tidak mempunyai korelasi yang pengen kalian sampaikan. Jadi, menurut saya hilangkan kalimat yang tidak berguna. Tidak perlu kalian mengulangi kalimat yang sama sekali membuat kalimat itu bertele-tele. Because, menulis itu butuh perkara rasa. Kalau kalian baca dan membuat narasi itu secara datar, maka pembaca akan membacanya secara datar-datar saja.

Contoh narasi yang mengalir efektif:

Apa benar waktu bisa menyembuhkan luka?. Mengapa untaian kata itu seperti omong kosong bagiku? Bertahun-tahun aku melewati hidupku tanpa dirimu, tapi mengapa kamu selalu hadir?!. Begitupun juga saat aku melihat kebelakang, mengingat alasan kami kami berpisah. Kini aku percaya, waktu yang membuatku tersiksa. Aku benci waktu! Dia hanya omong kosong bagiku sama sepertimu!."

Sudah paham? Kalian bisa menggunakan kalimat "aku" Atau "Nama tokoh".

Materi ALCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang