Chapter 05 🔞

60.1K 1.2K 143
                                    

Kalian dapet vote ke berepa? Kasih tau dikomentar dong
Dan aku minta kalian  buat kasih komentar disetiap paragraf yang menurut kalian menarik.
Hanya satu komentar aja, lebih juga gak papa.
Ingat menghargai orang itu gak sulit kok.

Happy Reading







Aku menelan ludah susah payah. Memantapkan diri apakah aku harus melakukan ide gilaku ini atau tidak. Setelah menghela nafas beberapa kali akhirnya aku memantapkan diri untuk melakukan aksiku.

Aku mencari pakaianku yang menarik. Setelah mencari pada akhirnya aku memilih tank top lagi sebagai pakaian yang akan kugunakan untuk melancarkan aksiku. Aku menatapa braku bergantian dengan tank topku. Bimbang, apa aku harus menggunakan tank top atau tidak.

"Hahhh!!" akhirnya kumasukkan kembali bra ku karena pintu kamarku sudah diketuk beberapa kali dari luar. Dadaku bergemuruh melakukan aksi gila ini.
Ku tarik turun tank top yang ku gunakan hingga menampakkan belahan dadaku dengan jelas.

"Apa?" kataku begitu membuka pintu. Aku bisa melihat dengan jelas Jaemin sedikit terkejut dengan apa yang kugunakan ini. Tapi tertutup dengan wajah datarnya itu.

"Emm—itu. Apa aku membuat kesalahan?" tanya Jaemin.

"Tidak"

"Kenapa kau melewatiku begitu saja? Dan kenapa kau tidak turun untuk membuat makanan?" aku lupa jika ini sudah masuk waktu makan malam.

"Aku akan masak sekarang."

"Apa kau sudah ingin tidur?"

"Kenapa?"

"Tidak. Hanya bertanya."

"Tidak."

Aku mempout bibirku. Kenapa dia tidak tertarik melihatku? Dan malah memelihat kearah lain. Jujur saja aku sedang malas memasak, jadi aku hanya membuatkan ramyeon untuk makan malam Jaemin.

Aku terus menarik turun tank topku dan menarik keatas celana pendek yang kukenakan. Menampilkan paha putihku. Apa benar dia itu setidak normal itu, kenapa dia hanya diam saja.

"Kau memasak apa?"

"Ramyeon"

"Aku tidak mau makan ramyeon."

"Kenapa? Aku sedang tidak ingin memasak." aku memelas.

"Lupakan. Aku akan kekamar. Besok pagi saja makannya." dia kembali ke kamarnya. Bagaimana bisa dia melakukan itu? Dia benar-benar tidak normal. Apa ini yang dimaksudkan oleh Jeno? Meskipun aku berusaha keras tidak akan berhasil. Tidak! Aku tidak akan kalah dari Jeno. Kumatikan kompor lalu kumatikan lampu bawah dan berlari menuju kamarku. Kuambil beberapa buku untuk belajar dengan Jaemin cara ini pasti akan berhasil. Lee Jeno siap-siap kalah kau!

"Ada apa? Kubilang aku tidak lapar."

"Bukan! Aku hanya ingin bertanya sesuatu yang tidak ku mengerti padamu. Boleh aku masuk untuk belajar bersama?" kunaik turunkan alisku.

"Hm" katanya lalu masuk. Kututup pintu kamarnya lalu duduk disampingnya.

"Ck!" Jaemin melepas jaket yang digunakan olehnya lalu dia gunakan untuk menutupi pahaku yang terekspos. Aku merasa menjadi wanita yang tidak benar. Maaf Jaemin tapi ini untuk kesembuhanmu.

 Havana-Na Jaemin √ HANYA TERSEDIA VERSI EBOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang