Sweet Cursed (1)

20 1 0
                                    

Happy Reading

Rencananya setelah kuliah paginya selesai, Arga Pradipta akan menembak gadis pujaannya yang bernama Melodi. Dia sudah lama mendekati gadis tersebut selama kurang lebih lima bulan, ia juga sudah beberapa kali mengajak Melodi makan bersama di luar. Arga begitu percaya diri bahwa Melodi akan menerima cintanya. Karena sejauh ini belum ada perempuan yang mampu menolak pesonanya.

Arga langsung bangkit begitu dosen pertamanya tersebut keluar dari kelas. Dia melajukan jalannya agar bisa sampai ke tempat di mana berjanjian dengan Melodi yaitu di restoran dekat kampusnya.

"Um, hai? Apa udah lama nunggunya?" Arga duduk di hadapan gadis berambut sebahu tersebut. Menatap gadis berlesung pipi yang bayangan wajahnya sudah menghiasi pikirannya setiap hari.

Melodi menggeleng sambil tersenyum tipis, "belum kok, tapi aku udah pesen menu buat kita berdua."

Arga mengangguk, mereka sudah cukup dekat hingga Melodi hapal betul makanan apa yang akan ia pesan bahkan tanpa ia beri tahu lebih dulu. Arga mengenal Melodi karena mereka satu organisasi di himpunan jurusan mereka. Semakin dekat karena kebetulan mereka selalu dalam satu divisi ketika ada event besar.

"Aku sebenarnya mau berbicara sesuatu sama kamu," Arga menatap lurus manik mata Melodi, meneliti setiap reaksi yang terukir pada wajah manisnya.

"Abis makan ya, Ar? Tuh makanannya udah dateng," gumam Melodi tenang. Gadis itu sama sekali tidak terusik atau pun penasaran dengan pernyataan Arga barusan.

Arga mengangguk, kemudian mulai memakan nasi goreng sosisnya. Mereka sudah beberapa kali sarapan bersama jadi tidak terasa asing lagi bagi gadis itu. Biasanya sih sambil mengobrol tentang perkembangan atau kemajuan kegiatan himpunan jurusan mereka. Arga selalu memanfaatkan hal itu untuk mendekati Melodi.

Dia melihat Melodi lahap menyantap omeletnya. Mereka berdua menyelesaikan makan dengan hening. Hingga dirasa saat yang tepat untuk menyampaikan apa maksud Arga pagi ini mengajak Melodi untuk sarapan.

"Mel, aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacarku?" ucap Arga dengan penuh percaya diri. Tidak ada alasan khusus mengapa ia memilih tempat ini untuk menembak Melodi, hanya dia sudah merasa familiar dengan tempat ini karena sudah beberapa kali datang bersama dengan gadis itu.

Mata Melodi membulat tidak percaya, "really?"

Arga mengangguk, "tentu saja, jadi apa jawabannya Melodi Annelise?"

Gadis itu terbata, "a-aku gak tahu. Aku terlalu terkejut, Ar. Aku gak pernah menyangka kalau selama ini kamu pendekatan sama aku."

Arga menatap ekspresi kebingungan tersebut, jantungnya seakan berhenti berdetak. Dia tidak pernah menerima respon seperti ini, biasanya semua perempuan yang pernah dikencani olehnya akan merasa senang hingga terharu sampai meneteskan air mata saat mereka ditembak oleh Arga. Tidak seperti ini.

"Maaf Ar, aku gak mau, aku menganggap kamu sebagai teman saja," gadis itu menggigit bibir bawahnya. Perasaan bersalah langsung melingkupi dirinya. Dia tidak enak menolak Arga, tapi dia juga harus menyampaikan fakta tersebut meski jelas itu akan menyakiti hati lelaki di hadapannya.

Arga kehabisan kata-kata. Entah perasaan mana yang lebih dominan antara patah hati atau harga dirinya yang terluka. Dia merasa sulit untuk berdiri namun dia paksakan agar segera berlalu dari hadapan gadis pujaannya tersebut.

"Fine. Aku pamit pergi," Arga berbalik hendak membayarkan makanan mereka berdua. Meski dia sudah ditolak, dia tetap akan membayarkan makanan pagi ini. Biarlah, biarlah menjadi yang terakhir kali bagi mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet CursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang