Sakura berdiri tegak di depan mading, sesekali ia berjinjit untuk melihat setiap nama yang tak terjangkau oleh penglihatannya.
“Ck asw.”
Tak lama kemudian Sakura merasakan seseorang berdiri tepat dibelakangnya, ia melirik sekilas saat sebelah tangan orang itu terulur kearah papan mading dengan tubuh yang sengaja menghimpit dirinya.
“Liat apa?”
Sakura merasakan nafas dari mulut yang sengaja didekatkan orang itu pada telinga kanannya.
“Pembagian kelompok study tour.”
“Hn, terus?” Orang itu bertanya lagi, Sakura memutar bola matanya bosan.
“Sasuke, lo tau kan gua gak bisa liatnya, kertasnya setinggi tiang bendera!”
Sasuke, lelaki itu hanya terkekeh mendengar jawaban kesal gadis dihadapannya. Ia jadi semakin ingin menggodanya.
“Alay lo, makanya minum susu.”
“Apa hubungannya coba?”
Sakura berbalik, dan menyandarkan punggungnya pada papan mading. Ia menatap Sasuke dengan heran.
‘Aih, jantung gua dugem anjirr!’
“Ya, biar lo gak jinjit pas liat pengumuman di mading.”
“Semvak!”
Sasuke menyeringai melihat Sakura yang mempoutkan bibirnya seolah menampakkan wajah kesalnya yang terlihat berbeda dimata Sasuke.
‘Hn, gak berubah.’
“Lo sekelompok sama gua.” Sasuke tiba-tiba menyahut kala mereka terdiam cukup lama, Sakura merasa senang dan sedih bersamaan.
“Sama siapa aja?”
“Naruto, Karin, sama Gaara.”
Sakura nampak berpikir. Mereka adalah teman sekelas Sakura yang di disatukan dalam sebuah kelompok study tour. Naruto, ia mengenalnya karena lelaki itu sahabat Sasuke. Kalau Karin, dia sepupu Naruto yang baru pindah semester lalu, dan Gaara itu ketua kelas mereka di kelas 2-1.
“Oh.”
“Mau kemana?”
Sasuke menggenggam tangan Sakura yang akan beranjak pergi.
“Pulang.”
“Biar gua antar.”
“Gak perlu, gua pulang sendiri.”
“Jangan pulang sendiri, ntar lo di culik om-om pedofil.”
Sakura mengernyit mendengar Sasuke yang seakan menahan langkahnya, lelaki itu semakin menggenggam erat tangannya.
“Gak usah khawatir, gua bisa jaga diri.”
“Gua tau, tapi tetep aja bahaya.”
“Tapi gua pengen pulang sen-di-ri.”
“Jangan keras kepala, lo tetep pulang sama gua.”
Sakura menghela nafas, Ia memang keras kepala tapi Sasuke sendiri juga sama keras kepalanya.
“Gak mau ish.”
“Gua gak butuh penolakan.”
Sasuke menatap Sakura tajam, berusaha untuk mengintimidasi gadis dihadapannya yang dengan berani melawannya. Tak mau ambil pusing, Sasuke menarik paksa tangan Sakura untuk mengikuti langkahnya.
“Lepasin!”
“Lo gak dengar hah? Lepasin gua.”
“Lo kenapa sih?”
Sasuke menghentikan langkahnya, ia berbalik dan memegang kedua bahu Sakura.
“Lo yang kenapa?” Sakura sedikit membentak lalu berkata sangat lirih.
“Lo itu— Kenapa sih lo selalu maksa gua buat nurutin semua yang lo mau? Kita ini kan udah putus.”
“Lah terus?” Sasuke menjawab seadanya.
“Ya, kita ini kan cuma mantan.”
“Lalu?” Sakura merengut mendengar ucapan Sasuke, Ia merasa dipermainkan oleh lelaki itu.
“Ya harusnya lo sadar status kita sekarang.”
“Bodo amat.”
Sakura mendelik, sedangkan Sasuke kembali melanjutkan langkahnya dengan masih menggenggam tangan Sakura agar gadis itu mengikuti langkahnya menuju parkiran sekolah.
Bodo amat ma status, lo tetep milik gua. —Sasuke.
Gua tau lo ganteng, tapi biarin gua move on lah gblk. —Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLIMPSE OF US ☑
RomanceNaruto © Masashi kishimoto Glimpse Of Us © Akaknim Dasar netijen! Sakura kesal, ia paling tidak suka dijadikan bahan gosip ini itu. Bahkan sebelum pacaran dengan Sasuke pun, ia sering digosipkan dengan banyak teman lelakinya seperti Naruto, Sai, Gaa...