3

1 1 1
                                    

Hai nama gw Amel ini kisah tentang percintaan gw, gw punya cowok namanya Bagas kita udah pacaran sekitar 2 tahun ya.. selama itu juga kita sering berantem walaupun pada akhirnya kita baikan lagi tapi untuk yang satu ini gw rasa udah fatal, simak baik-baik cerita ini.

Ditempat tongkrongan.

"Bagas" ucapku,

"Hm?" Jawab Bagas,

"Gas" panggil ku lagi,

"Hm?" Jawab bagas lagi,

"Bagas!" Panggilku kali ini agak kencang,

"Apa sih!" Jawabnya yang tak kalah kencang dariku

Lalu aku berkata "Kamu kenapa sih akhir-akhir ini jadi berubah ke aku?" Lalu dia menjawab "Berubah apanya sih?" , " Ya kamu berubah sekarang jadi cuek ke aku, kalau kita ketemu kamu malah selalu fokus ke hp dan bahkan kalau kita chattingan kamu balesnya singkat bahkan kadang kamu on tapi gak bales chat aku, kamu kenapa sih? Bosen sama aku?" Ucapku. Setelah aku berkata seperti itu aku dapat melihat dengan jelas wajah Bagas yang sepertinya sedang marah karna ucapanku barusan tapi memang kenyataannya seperti itu akhir-akhir ini dia memang menjadi cuek dan selalu mementingkan hpnya, lalu dia menjawab "Apa sih kamu? Jangan mulai deh aku lagi males buat ribut" setelah berkata seperti itu Bagas memainkan ponselnya lagi dan setelah dia mengatakan itu aku meninggalkannya bersama teman-temannya dan dapat aku dengar dengan jelas bahwa dia memanggilku tapi aku mengabaikannya karna aku benar-benar kesal padanya bagaimana bisa dia mengatakan bahwa aku yang memulai untuk ribut dengannya yang padahal jelas-jelas dialah yang memulainya dan malam itu adalah malam yang menyebalkan bagiku.

Beberapa minggu kemudian 

Ini sudah minggu ke 4 aku tidak bertemu dengan Bagas karna masalah beberapa minggu yang lalu dan sekarang aku sudah tidak kesal padanya lagi jadi aku berencana untuk main ke tempat tongkrongannya nanti malam tapi sekarang aku ingin ke mall dulu membeli beberapa kebutuhan wanita.

Skip di mall.

Saat aku sedang di salah satu restoran aku sekilas melihat seseorang yang mirip dengan bagas sedang bersama wanita tapi aku menepis pikiran negatifku karna aku yakin Bagas tidak akan melakukan hal itu lagi. Jika kalian bertanya tentang 'hal itu lagi' maka aku jawab YA Bagas pernah berselingkuh dibelakangku bersama wanita lain lalu ketauan olehku dan dia berkata bahwa dia meminta maaf dan tak akan melakukan hal seperti itu lagi dan dia juga berkata bahwa dia sudah memutuskan hubungannya bersama wanita itu dan ya.. aku memaafkannya dan mempercayainya kembali, back to story… 

Lalu karna aku penasaran dengan pria tadi jadi aku mengikutinya dan saat sudah dekat dengannya aku kaget karna pria itu ternyata benar Bagas dan aku langsung pergi dari sana dan kurasa dia tidak menyadari keberadaanku setelah itu aku masih kaget dengan kenyataan yang ada bahwa pria tadi adalah Bagas dan  dia bersama wanita itu lagi wanita yang hampir merusak hubungan aku dan Bagas, dan bodohnya lagi aku langsung mempercayai perkataan Bagas bahwa dia sudah memutuskan hubungannya dengan wanita itu. Selama perjalanan pulang aku hanya tersenyum pahit dengan kenyataan Bagas berselingkuh kembali dengan wanita yang sama.

Malamnya.

Malam ini aku sudah siap untuk pergi ke tempat tongkrongan Bagas dan aku yakin bahwa disana juga akan ada wanita itu. Ya.. aku sudah siap dengan apa yang akan terjadi nantinya.

Skip.

Saat sudah sampai disana pemandangan menjijikkan yang kulihat pertama adalah Bagas dan wanita itu sedang tertawa bahagia dan romantis disana, sungguh aku muak dengan pemandangan itu lalu aku menghampiri mereka sambil tertawa paksa dan yang kulihat keterkejutan mereka berdua akan kehadiranku.

"Amel, aku bisa jelasin ini gak seperti yang kamu pikirkan" kata Bagas

"Memangnya apa yang aku pikirkan?" Jawabku dengan dingin dan dia terlihat gugup begitupun dengan wanita itu

"Huh.. kupikir kamu tidak akan melakukan hal itu lagi dan memegang janjimu dulu tapi ternyata aku salah janjimu dulu hanya untuk menenangkanku saja dan sekarang pemandangan ini lagi yang kulihat" ucapku dengan nada angkuh dan dingin.

"Aku tidak berselingkuh kami hanya berteman apa itu salah?" Jawab Bagas 

"Kamu ternyata masih mengelaknya juga? Apakah yang namanya TEMAN harus bergandengan tangan? Dan apakah TEMAN harus serasi seperti itu layaknya sepasang KEKASIH yang harmonis?" Kataku sambil menekan kata teman dan kekasih.

"Apa sih kamu tuh aneh ya aku sama dia cuma teman aja gak lebih" jawab Bagas

"Masih mengelak lagi? Aku melihat kalian berdua di mall bergandengan tangan seperti sepasang kekasih dan kalian terlihat begitu mesra disana dan kamu masih mau ngelak kalau kalian cuma teman? Bahkan saat aku baru datang tadi kalian sedang tertawa bersama sambil bergandengan tangan dengan romantis dan apa itu bisa disebut dengan teman?! Wahh… apa kalian sedang bahagia diatas penderitaanku?" Ucapku dengan tertawa remeh pada mereka dan ya.. mereka diam seribu bahasa seolah-olah mereka kehabisan kata-kata dan tiba-tiba.

"Maaf aku salah padamu, maaf jika aku mengkhianatimu lagi tapi kali ini aku benar-benar serius aku mencintaimu, aku akan memutuskannya di hadapanmu dan aku tidak akan melakukannya lagi" kata Bagas

Aku hanya tersenyum remeh dan berkata "Dulu kamu pernah mengatakan itu dan kenyataannya sekarang kamu melakukannya lagi dan apa karna wanita ini sikapmu akhir-akhir ini berubah padaku? Dan apa karna wanita ini juga kamu tidak pernah ada waktu untukku?"

Bagas terdiam dan aku berkata "Diammu kuanggap iya sebagai jawabannya" lalu bagas berkata "Tapi aku mencintaimu maaf jika aku berubah akhir-akhir ini aku tau aku salah maka dari itu aku minta maaf" dan ku jawab "Dan kamu mengatakan kamu mencintaiku tetapi kamu mengatakan padanya kamu menginginkan dia, kamu bilang kamu minta maaf tapi kemudian kamu pergi mencarinya kembali dan itu membuatku sangat kacau" 

Bagas terdiam dan aku berkata lagi "Mari akhiri hubungan ini dan berbahagialah dengan wanitamu sekarang" setelah berkata seperti itu aku langsung bergegas meninggalkan tempat itu dan masuk ke mobil dan pergi, selama perjalanan aku hanya menangis kenapa rasanya sangat sakit saat kita memberikan kesempatan kepada seseorang tapi seseorang itu malah menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan semuanya berakhir dengan sama yaitu kebohongan dan itu menyakitkan.

Terima kasih yang sudah membacanya.


TAMAT!

Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang