Konser Zed dan peristiwa Jungkook menyatakan perasaannya pada Lisa sudah berlalu tujuh bulan lamanya.
Waktu yang berlalu tentu membawa banyak perubahan.
Sehun kini sudah memiliki gandengan. Kim Jisoo namanya.
Hati Lisa mungkin patah. Tetapi, tak sesakit itu.
Karena kini hatinya perlahan berhasil dicuri oleh si pengirim surat berisi tiket konser. Tentu Jeon Jungkook orangnya.
Mereka memang belum jadian. Tapi, Lisa yakin sebentar lagi namja ini akan menyatakan perasaannya kembali. Karena, tanpa sengaja, Lisa melihat Jungkook keluar dari sebuah toko bunga kemarin sore.
Katakanlah Lisa baperan. Tetapi, Lisa merasa yakin bunga yang dibeli Jungkook kemarin sore ditujukan untuknya.
Apalagi, tadi siang Jungkook memintanya untuk bicara empat mata di taman belakang sekolah. Semakin kuat dugaan Lisa.
Dan, disinilah gadis itu sekarang. Di taman belakang sekolah seperti yang Jungkook minta. Tak perlu menunggu lama, Lisa dapat melihat namja rupawan itu berjalan menuju tempatnya berdiri. Dalam genggaman tangan namja itu, dapat Lisa lihat bunga yang Jungkook beli dari toko bunga kemarin.
"Apa kamu sudah menunggu lama?" Tanya Jungkook. Lisa mengangguk. "Ya. Sudah lama sekali. Aku sudah menunggu selama empat bulan lamanya."
Jungkook mengernyit bingung. Lisa terkekeh.
Ya. Aku menunggu empat bulan lamanya untuk kau menembakku kembali. Batin gadis itu menambahkan.
"Bukankah akan lebih romantis jika kau menyembunyikannya lebih dulu?" Lisa berkomentar sambil menunjuk ke arah bunga yang Jungkook genggam. Jungkook mengernyit.
Jangan pikir aku bodoh, Kookie. Batin Lisa gemas. Gadis itu tak bisa menahan senyumnya dan bicara. "Bunga itu. Kau ingin menembak seseorang dengan bunga itu. Benar?"
Jungkook tersenyum dan mengangguk. "Ah, benar. Bagaimana bisa kau mengetahuinya?"
Wajah Lisa memerah. Senyumannya semakin mengembang tanpa bisa ia cegah. Sedangkan Jungkook menatapi bunganya masih sambil tersenyum dan kembali buka suara. "Aku ingin menyatakan perasaanku pada Chou Tzuyu. Jadi, aku ingin berkonsultasi denganmu. Kira-kira, bagaimana caranya agar aku bisa menyatakan perasaanku padanya dengan romantis?"
Senyum Lisa luntur seketika. Apa yang Jungkook bilang tadi? Chou Tzuyu?
Tolong katakan bahwa ini hanya mimpi buruk atau candaan semata.
"Aku... belajar dari kesalahan. Ketika aku menembakmu di konser Zed itu pasti kurang romantis, bukan? Kau juga tampak bingung karena aku tiba-tiba menyatakan perasaanku padamu. Setelah ku baca lagi di internet, ternyata menyatakan perasaan harus romantis dan keren. Jadi, aku bertanya padamu dan memintamu memberikan pendapat dari pandangan seorang perempuan. Bagaimana cara menyatakan perasaan yang keren?"
Menembakku di konser Zed adalah cara menyatakan perasaan terkeren dan ter-romantis yang pernah ku lihat dan rasakan. Tak ada yang menyatakan perasaan padaku lebih keren dan lebih romantis dari itu, Kook. Batin Lisa membantah ucapan Jungkook. Tapi, kata-kata itu tak sanggup Lisa ucapkan.
Plak!
"Hei, Lisa! Kenapa kau menampar dirimu sendiri?" Tanya Jungkook panik. Lisa menggeleng lemah, menunduk.
Ini bukan mimpi. Lisa membatin setelah merasakan rasa nyeri menjalar di pipi dan telapak tangannya. Lisa jadi teringat. Belakangan ini Tzuyu memang dekat dengan Jungkook bahkan dikabarkan sedang pdkt.
"Ah, begitu. Hm. Ya. Aku mengerti." Lisa bergumam tak jelas. Ia membalik badannya, berjalan pergi meninggalkan Jungkook. Belum jauh ia melangkah, genggaman seseorang menahannya. Beberapa detik kemudian, Jungkook menariknya dalam dekapan.
"Maaf. Apa aku sudah kelewatan menjahilimu?" Tanya namja itu lirih. Lisa yang mendengar itu menangis, memukul Jungkook pelan. "Hiks. Kau mengerjaiku?"
Jungkook menggeleng. "Tidak. Aku hanya menjahilimu. Bukan mengerjaimu."
Lisa menatapnya tajam. Jungkook meringis tapi tersenyum kemudian. "Tapi, aku senang aku berhasil."
Gadis dalam dekapannya itu tak bicara. Menunggu penjelasan dari namja yang berhasil membuat jantungnya seakan berhenti berdetak seketika.
"Aku tahu kamu melihatku di toko bunga kemarin. Karena aku tidak mau langsung ketahuan akan menyatakan perasaanku padamu, aku mengerjaimu. Siapa sangka akan berhasil?"
Lisa cemberut. "Kau membuatku takut."
"Maaf, ya." Balas Jungkook sambil mengusap air mata Lisa yang perlahan mengering.
Hening. Hingga akhirnya, pipi mereka merona satu sama lain menyadari mereka sudah terlalu lama saling berpelukan.
"Ah, maaf."
"Y-ya. Tidak apa-apa."
Canggung dan gugup merasuki keduanya. Tapi, Jungkook sadar. Ia tak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini.
"Lisa,"
"Ya?"
"Kamu mau jadi pacar aku?"
Bunga-bunga yang rasanya bermekaran secara tiba-tiba di hatinya membuat ia tak kuasa menahan senyuman yang hendak mengembang. Gadis itu mengangguk malu-malu dengan rona merah jelas terpampang di pipinya.
"Ya. Aku mau."
- t h e
e n d -Gimana pendapat kalian tentang short fanfiction story LizKook ini?
Suka, gak?
Ngena, gak?
Semoga bisa bikin kalian senyam-senyum sendiri yaaaa♡♡♡♡♡
Dengan ini tantangan terpenuhi'^'
Oh, ya. Kalau kalian juga pengen request cerita atau nantang aku buat cerita juga boleh. Silahkan komen atau dm/kirim pesan atau tulis di papan aku juga boleh okey.
See you in another story gaiseee.
You can find me on :
Ig:
(@) cindyaurora07
or
(@) dylevy._
KAMU SEDANG MEMBACA
LizKook♡
FanfictionJeon Jungkook Fanfiction | Lizkook a short fanfiction story by DyLevy Published on 30th July, 2020 #11 in flashfiction (12-08-20) #6 in fastupdate (12-08-20) Don't copy please!