Tidak Untukku

58 3 0
                                    


karya: Natasya dewi

Saat perempuan paruh baya itu keluar dari sebuah kamar VIP milik kekasihku tentunya dia terlihat kaget melihatku berada disini dan langsung berjalan meninggalkanku tergesa-gesa. Aku masuk kedalam ruangan tersebut dan betapa kagetnya aku saat mendapati Hoshi sedang menangis "Hoshi-ah, kenapa kau menangis? Apa perutmu sakit lagi? Dimana sakitnya dimana?" Tanyaku khawatir dan ia langsung mengelus puncak kepalaku dan menggeleng seraya tersenyum untuk menenangkanku "Lalu kenapa kau menangis Hoshi-ah?" Dia langsung menggerakkan tangannya _"Apakah tadi adalah mama? Dia memeluk dan menciumku? Apakah itu kebenaran atau hanya mimpi?"_ tanyanya dan langsung membuatkumengangguk dan senyuman terukir diwajahku, "Ya Hoshi-ah mamamu sangat menyayangimu" kataku dan langsung membuat laki-laki itu menangis.

Kini aku dan Hoshi sudah berada di taman belakang rumah sakit, berkeliling dan melihat beberapa pasien lain yang juga sedang berjalan-jalan menikmati angin. Aku memberhentikan kursi roda tersebut karena Hoshi memberikan kode untuk berhenti, "Hoshi-ah? Kenapa?" Tanyaku dan dia langsung menggerakkan tangannya _"kita akan berbincang disini saja"_ katanya dan aku hanya bisa mengangguk "Hoshi-ah, aku tidak bisa melepaskan mu" kataku dan membuat Hoshi menoleh _"hmm, tenanglah,  aku hanya akan pergi untuk operasi dan hanya 3 hari, aku tidak akan melupakanmu, walau..."_ gerakan tangan Hoshi terhenti sejenak dan membuatku penasaran "walau?" Tanyaku _"Walaupun aku pergi untuk selamanya aku tidak akan melupakan gadis yang bisa menerimaku dan mengisi utuh hatiku membuatku merasakan apa itu anugerah cinta"_ gerakan tangannya bukan malah membuatku klepek-klepek namun menangis terisak disebelahnya seakan dia akan pergi selamanya untukku.

Dia mengusap puncak kepalaku dan membuatku menoleh "hmm kenapa?" _"Berjanjilah untuk terus mencintaiku, dan kita akan hidup bersama sampai maut memisahkan karena aku juga sangat mencintaimu"_ gerakan tangan yang penuh makna itu membuatku menangis terisak kembali "Hoshi-ah, walaupun kau tidak memintanya aku akan tetap mencintaimu, tidak akan pernah berubah walau maut sudah memisahkan, kuharap kita bisa bersama hingga kelak dan menghapus segala penderitaan yang telah kita temui, aku akan selalu menyayangimu sampai kapanpun hoshi-ah" kukecup puncak kepala laki-laki itu dan ia mengulas senyum dan mengecup pipiku lalu memeluk lenganku dengan erat, "Hoshi? Apakah kau tertidur? Sebaiknya kita masuk kedalam saja disini juga dingin" kataku sembari menepuk pelan pipinya "Hoshi-ah!! Bangunlahh disini dingin" panggilku sembari menepuk pipi Hoshi dengan sedikit lebih keras "Hoshi-ah!! Jangan bercanda!! Kita tidur di dalam saja jangan disini" kataku sembari meneteskan air mata "Hoshi-ah...."panggilku dan terisak sendiri ditaman yang dingin tersebut setelah memeriksa nafas kekasihku itu, nyaris saja aku ingin pingsan karena mendapati nafasnya yang sudah tidak terasa itu, pelukannya di lenganku melemah seketika, membuatku hanya terpaku menangis melihat tubuh kaku seorang yang sangat kucintai, membuat hatiku hancur sehancur hancurnya.

_*Belitung, 16 juli 2020*_

Goresan di Waktu TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang