Lidahnya kelu tidak terkata,
Dadanya bagai dijerut,
Sungguh dia terpana,
Mendengar hakikat yang sebenarTanpa dipinta,
Air matanya mengalir serta merta,
Lantas dia mengumpul kekuatan diri,
Bangkit mengambil air wudukDia bersujud,
Mengadu pada yang esa,
Berharap agar tuhan membantunya,
Sungguh dia hanyalah manusia lemah jika tanpa sang pencipta

ANDA SEDANG MEMBACA
PUISI AMKASHA
PoesíaIni puisi dari seorang gadis Yang sering termenung dikegelapan malam, Menghasilkan karya yang terhasil dari lakaran imaginasinya.. Sering tenggelam didalam emosi, Yang sering berubah ubah Lantas idea mula terhasil Dan diabadikan di sini. P/S: mungki...