Permulaan

71 11 24
                                    

Laboratorium Dekapan

Di ruangan yang dipenuhi kabel-kabel yang mengelilingi lantai ruangan itu dan tumpukan kertas di meja, Professor Dekapan berdiri di depan sebuah kotak besi besar keperakan dengan pintu di bagian depannya. Dia memandang ciptaannya dengan tatapan puas. "Sudah saatnya untuk mengetes alat ini," Katanya dengan senyuman misterius.

"Sayangnya Dayon tidak bisa mengetes alat ini karena tindakan cerobohnya yang membuatnya harus dirawat selama sebulan atau lebih di rumah Sakit Karena luka bakar." Kilas balik memperlihatkan seorang pria bermulut lebar dengan sengaja mengotak-ngatik susunan kabel di atas kotak besi yang baru dikembangkan Dekapan. Professor yang tidak sadar dengan keberadaan Dayon di atas alat tersebut mencoba menyalakan alat tersebut. Dan seperti yang diduga, kejutan listrik terjadi.

Untungnya Professor Dekapan sadar dan segera memutus sambungan listriknya. Setelah itu, Dayon pun segera dilarikan ke rumah sakit. Luka bakarnya lumayan parah. Oleh karena itu setidaknya dia harus dirawat paling tidak sebulan untuk bisa pulih kembali.

"Terkadang aku bingung apa yang ada dipikirannya. Setiap percobaanku selalu dia ikut campur dan kacaukan. Hanya dia satu-satunya yang sering membantuku mengetes percobaan milikku apa boleh buat." Dia mengantungkan tangannya dalam jas Labnya. Dia kembali teringat salah satu percobaannya dulu dengan alat penggabung buatannya yang diambil alih Dayon, kemudian digunakannya untuk menggabungkan beberapa orang yang mereka kenal. Memikirkannya saja membuatnya merinding.

"Yah, setidaknya aku jadi tahu beberapa kerusakan di bagian kabelnya yang ternyata kulitnya terkelupas yang membuat aliran listriknya keluar. Itu bisa mempengaruhi sistem alat ini." Dia mencoba melihat sisi positifnya.

"Setelah insiden terakhir Dayon merubah susunan kabel dikotak ini, nampaknya fungsinya bisa saja jadi sedikit berubah. Padahal awalnya aku hanya ingin membuat semacam mesin waktu atau transportasi instan dasu."  Dekapan mengerutkan dahinya, berpikir. Apa yang jadi bisa alat ini gunakan? Sistem waktu dan perpindahan tempat masih berfungsi. Tapi apa perubahannya?

Sekarang dia harus mencari asisten pengganti selama Dayon tidak ada. Siapa ya? Dia memasang pose berpikir. Iyami? Dia sedang pergi ke luar kota. Chibita? Tidak, terakhir dia ingat orang itu masih sibuk mengembangkan oden spesial miliknya.

Oh iya, Matsuno bersaudara. Mungkin mereka bisa. Mau bagaimana pun mereka masih menganggur hingga sekarang. Mungkin beberapa bayaran bisa membujuk mereka. Sekarang dia hanya perlu mencari salah satu dari mereka untuk diajak bernegosiasi.

.

.

.

Hari-hari yang biasa untuk Kembar enam keluarga Matsuno. Semuanya berkumpul di kamar mereka, sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Makan kripik kentang, memainkan gitar, membaca majalah idol, bermain dengan kucing, mengayungkan tongkat kasti, dan memainkan ponsel. Itu macam-macam kegiatan yang berlangsung di ruangan itu. Produktif sekali bukan?

Choromatsu, memakai hoodie yang sama dengan saudaranya saat ini tetapi berwarna hijau miliknya nampak teringat sesuatu. Kemarin, setelah dari supermarket membeli majalah idol kesukaannya dia bertemu dengan professor Dekapan. Professor itu menawarkan mereka semua untuk menjadi penguji alat ciptaannya yang terbaru. Mungkin selama sebulan atau lebih menggantikan Dayon. Awalnya dia menolak dan berjalan pergi tapi setelah Dekapan menyinggung soal bayaran untuk masing-masing orang, dia langsung berbalik kembali dan setuju. Siapa yang tidak tertarik kalau dibayar. Sekarang dia sedang ingin membeli tiket Konser idol edisi spesial yang cukup mahal harganya. Urusan meyakinkan saudaranya yang lain itu urusan belakangan. Yang penting dia bisa mendapat uang untuk membeli tiket konser itu.

"Hey, semuanya. Aku baru ingat kemarin Professor Dekapan menawarkan kita untuk menguji alat ciptaannya yang terbaru dan-" "Tidak tertarik," Potong Osomatsu saat si anak ketiga itu berbicara. Dia membuka bungkus makanan ringan yang lain mengabaikan tatapan kesal yang ditunjukan Choromatsu.

In to Osomatsu San AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang