Entah apa namanya
Ada yang sebut dia karma
Ada yang sebut dia hukum alam
Bagiku semuanya hanyalah balasan Tuhan
Atas apa-apa yang pernah aku perbuatKini aku tahu rasanya diacuhkan
Aku tahu rasanya ditinggalkan
Sejahat itu kah perlakuanku padamu dulu?
Jika memang hal ini pantas untuk membayarnya
Maka aku akan relaBagiku ini tidak terlambat
Ini hanyalah tarik ulur untuk membuat kita awet
Biarlah dulu kau berjuang
Kini serahkan tugas itu untuk ku pegangApa maumu?
Kau suka puisi? Akan kubuatkan seribu
Kau suka musik? Akan kunyanyikan lagu
Kau suka jalan-jalan? Aku ku bawa kau rantau
Pada sebuah rumah sederhana dengan danau indah di hadapannyaAyolah! Tinggal kau ujar saja!
Apa kau anggap aku berlebihan?
Ketahuilah aku hanya ingin membayar hutang
Dulu aku yang buat kau tertatih-tatih
Kini ku ganti meski berkorban letihDua kali lipat?
Empat kali lipat?
Sepuluh kali lipat?
Seratus kali libat?Aku tidak tahu ada matematika di antara kita
Cukup hanya kupelajari di kelas saja
Aku tidak mau ada perhitungan di antara kita
Aku hanya mau yang sederhana sajaPuisiku akan kecundang elok dengan punyamu
Biasa dicatat halus berjebah rasa
Atau dicatat tandas nan tegas
Maka kini ku cuapnya dengan gaya kedua
KAMU SEDANG MEMBACA
[Poetry Series] Pesan Hati
Thơ caBerisi kumpulan puisi tentang apa-apa yang tak pernah bisa terucapkan untuk orang-orang yang tersayang: keluarga, teman, dan...