"Hidup adalah serangkaian 'kebetulan'. Kebetulan adalah takdir yang menyamar"
- Fiersa Besari
SATUKata apa yang lebih pantas untuk sebuah pertemuan tanpa perencanaan selain kata "takdir"?.
Kami memang sudah lama mengetahui keberadaan satu sama lain dimuka bumi ini, tapi tak pernah membayangkan akan bisa menjadi sedekat kedua mata manusia dan tak pernah menyangka akan sejauh pluto dan matahari seperti sekarang ini.
Satu-satunya hal yang membuat ku merasa gelisah akhir-akhir ini. Aku berpikir aku mungkin sudah gila merasakan hal ini, hal yang tidak seharusnya terjadi.
Hati ini bersorai ingin bertemu dengannya. Iya dia. Orang yang berhasil membuatku memikirkannya selalu dan selalu dalam 2 bulan terakhir ini.
Tapi kami tidak bisa bertemu, bahkan tidak memiliki alasan untuk bertemu. Toh aku bukan siapa-siapa nya hehe.
Masa SMA ku selesai, dan aku merasa aku dan dia benar benar berakhir sekarang. Tapi memangnya aku dan dia pernah memulai? Tidak.
Mungkin bukan takdirku. Yang ku tau sekarang aku mencintainya, lebih dari pria manapun yang pernah ku sukai selama hidupku.
Dia adalah "Kisah" ku.
Aku temannya. Iya teman.
Kalian tau apa itu teman?***
Hari ini aku menulis tentang kisah ku yang tak seharusnya ini. Entah angin apa yang membawa ku pada titik ini atau apapun aku tidak tau.
Yang jelas kalian harus tau, tentang apa yang terjadi diantara aku dengan dia.
Dengan seorang pria aneh yang selalu menyukai Nextar Coklat & Chocolatos Dark. Setauku.
***
Kisah ini berawal dari Januari.
JANUARI 2019
Tahun baru, lembaran baru dan hati yang baru.
Aku berharap tahun ini tak seperti tahun sebelumnya yang bisa dibilang tidak banyak hal manis yang terjadi dalam hidupku. Bahkan saat akhir tahun lalu hidupku dibubuhi oleh masalah yang tak pernah ku duga. Semoga hari-hariku bisa membaik mulai tahun ini.
Generasi milenial, itulah julukan untuk generasi kami. Masa dimana sudah banyak barang canggih yang berkembang, yang menyebabkan perubahan gaya hidup. Tak seperti dulu, belum ada yang namanya social media.
Malam ini seperti biasa yang sering dilakukan oleh ku dan sebagian besar generasi milenial sekarang ini, kami menghabiskan waktu menjelang tidur dengan mengotak-atik smartphone yang dimiliki untuk sekedar membaca-baca timeline maupun berkontak dengan teman-teman.
Aku melihat story whatsapp seseorang yang sepertinya sedang dalam pergumulan & masa sulit. Dia berkata kalau dia butuh Ayat Alkitab yang bisa menguatkannya.
Dengan spontan aku langsung membalas story nya dan memberikan referensi ayat-ayat emasku sebagai penguatan untuknya.
• 1 Pesan Baru •
KAMU SEDANG MEMBACA
IFS [Real Story]
Non-FictionKita teman. Benarkah waktu yang salah atau kita yang memang tak diizinkan untuk bersama ? Kamu penuh dengan tingkah laku yang terkadang membuat ku bertanya-tanya. Meskipun mungkin aku sudah tau mengapa tapi entah kenapa aku tetap seperti itu. Apa se...