Jan lupa Follow, and vote yah😊
I hope you like this story!IG:@reflinkristania
***
Tring,,Tring
Bel tanda masuk kelas pun berbunyi, para siswa dan siswi pun masuk dan duduk tenang di dalam kelas sembari menunggu guru mapel masing-masing.
Keempat sahabat yang tadinya bergosip pun kembali ke bangkunya masing-masing dan duduk tenang disana.
Pelajaran hari ini pun berlangsung dengan baik. Tak terasa bel pulang pun berbunyi, riuh kegirangan para siswa dan siswi yang tidak sabar ingin pulang sangat terdengar.
Keempat sahabat itu menggobrol di dekat pintu gerbang sekolah sembari menunggu jemputan masing-masing. Karna mereka belum memiliki SIM jadi mereka selalu dia antar jemput oleh orang tua mereka.(kalau ada yang tanya 'kenapa mereka ngak naik sepeda atau angkutan umum') jawabannya mereka tidak suka menghambur uang untuk kendaraan umum dan tidak ingin kakinya pegal jika setiap hari mengayuh sepeda.
Tania dijemput oleh Papanya sepulang dari kantor, Ina di jemput oleh kakaknya, Sisil di jemput oleh Papanya, dan jen dijemput oleh mamanya. Begitulah formasi pulang keempat sahabat itu.
***
Sesampai di rumah, Tania langsung kekamar mandi untuk membersih kan badanya. Suara gemercik air di kamar mandi perlahan mulai mereda pertanda Tania sudah selesai.
Setelah selesai mengganti pakaian Tania berbaring diatas tempat tidurnya sambil memainkan benda pipih miliknya. Banyak notifikasi yang muncul mulai dari IG, whatsapp, dan facebook membuat Tania sedikit risih, pasalnya semua notifikasi itu tidak ada yang penting baginya.
Akhirnya Tania memutuskan untuk menghubunggi teman-temannya di grub.
Hai girls,, mana kalian? Kok belum nongol?
Jen
"Nih gue nongol"Ina
"Kenapa Nia, lo kangen sama gue"Sisil
"Dia itu kangen ama gue
Bukan lo ina""Sumpah nyesel gue ngechat kalian😒"
Jen
"Yah ngambek dia😒"Ina
"Udah ngak usah ngambek, weekend kita ke pantai yok"Sisil
"Ayok, tapi naik apa""Ok, kita naik taksi ajh lah, ngak usah repot mikirinnya"
Jen
"Ok bos"Sisil
"Sip"Ina
"Hmm, terserah"Begitulah akhir dari obrolan mereka, yang berencana akan pergi ke pantai.
Hari demi hari sudah terlewatkan weekend pun tiba, keempat sahabat itu sudah berkumpul di rumah Tania."Nia, mana si Feri? Kata lo dia bakalan lewat sini! Mana udah jam 8:30 lagi, dia kok belum lewat" gerutu Jen
"Iya, sabar gue lagi chat dia nih di Whatsapp" jawab Tania tanpa mengalihkan pandangannya dari benda pipih yang sedang dipegangnya.
"Wah, lo udah dapet nomornya" tanya Jen kaget
"Tunggu, emangnya kita mau naik taksi siapa sih? Feri yang mana sih?" tanya sisil
"Iya jen gue udah dapet nomornya, kemaren pas gue ketemu dia gue minta deh nomornya, sekalian minta dia yang anter kita ke pantai" jawab Tania yang masih sibuk dengan benda pipihnya itu.
"Oh" jawab jen singkat
"Kacang mahal banget" guman Sisil kesal tapi masih di dengan oleh mereka bertiga
"Itu Sil, yang taksinya kita naikin minggu lalu. Masa lo ngak ingat sih!" kata Jen
"Oh" kata Sisil sambil manggut-manggut
"Tania, itu mobilnya kan" kata Ina sambil menunjuk taksi yang berhenti tepat di pintu gerbang rumah Tania
"Oh, iya itu dia, pantes ajh chat gue ngak dibalas ternyata udah sampai aja dia" kata Tania sambil berjalan mendahului sahabat-sahabatnya
"Nih anak main tinggal aja" gerutu jen
Sesampainya di samping pintu mobil, Tania langsung masuk dan duduk di samping kemudi. Diikuti oleh ketiga sahabatnya yang duduk di belakang.
Didalam perjalanan hanya ketiga teman Tania yang dapat menghangat kan suasana karna kedua orang yang berada di depan hanya diam dengan pikiran mereka masing-masing. Belum ada satupun yang membuka suara diantara mereka berdua.
"Ehem" Jen berdehem sambil melirik Ina, menyuruhnya untuk bicara.
"Kalian berdua udah bisu atau apa sih?" tanya Ina
"Emh, apaan sih, lo doain gue bisu yah" kata Tania kesal
"Bukan gitu, maksud gue kok lo diam aja! Ngak biasanyanlo diem gini" kata Ina
"Emangnya gue ngak bisa diam apa!" jawab Tania
Ina hanya melirik sekilas Jen, tapi Jen hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tau dan tidak peduli, Ina pun diam. Setelah menepuh perjalanan yang memakan waktu 40 menit, akhirnya mereka sampai di pantai.
Jen, Ina, Sisil dan Tania pun segera turun dari mobil dan berlari menuju pantai, sedangan Feri, dia sudah pergi mencari penumpang lain. Awalnya Tania ingin mengajak Feri, tapi sayangnya Feri tidak bisa. Akhirnya Feri pun pergi.
"Lo kok diam aja tadi! Lo kenapa?" Tanya ina
Tania menghembuskan nafas lelah "tadi gue mau tanya, kenapa dia ngak bales chat dari gue! Tapi gue ngak berani. Dia juga ngak bicara apa-apa." kata Tania frustasi
Ina, dan jen hanya saling tatap, karena mereka juga tidak tau tentang hubungan Tania dan Feri.
"Sorry yah Tania, gue cuma mau nanya aja, emang hubungan kalian udah sejauh mana?" Tanya jen
Tania yang awalnya tertunduk akhirnya melirik jen " belum pasti sih, gue aja ngak tau dia suka apa enggak sama gue. Dan gue juga ngak tau dia udah punya pacar apa belum" jawab Tania
'Gue pikir udah pacaran' batin Jen sambil melirik Ina, dan ina juga tau apa arti dari lirikan jen.
Sisil hanya memandang binggung dengan ketiga sahabatnya yang ada di depatnya, pasalnya dia sama sekali tidak tau tentang pembicaraan mereka. "Kalian ngomongin apa sih, dari tadi cuma bicarain tuh sopir taksi mulu, ada apa sih?" tanya Sisil binggung.
"Kita tuh lagi bicarain hubungannya si Tania sama Feri, kalo dikasi tau juga lo nggak bakalan ngerti" kata Ina
"Ihh,, mentang-mentang kalian udah pada pacaran jadi songong. Gue juga nggak polos-polos amat kali" ucap Sisil kesal
Tania yang bosan mendengar perdebatan Ina dan sisil pun pergi meninggal kan mereka, menuju ke arah laut dan bermain dengan ombak.
"Kalo lo udah ngak polos lagi, berarti lo udah ngerti dari tadi kita bicara soal apa! Kalo lo ngerti ngapai lo tanya!" Kata Ina lagi
"Terserah lo deh, mending gue kejar Tania aja dari pada bicara mulu sama lo" Kata Sisil sambil berlari mengejar Tania, "Nia, tunggu gue" teriak Sisil
Ina dan Jen pun ikut berlari mendekati Tania yang sedang bermain air. "Ayo kita berenang, nggak komplit kalo lagi di pantai tapi nggak berenang" ucap Jen saat sudah sampai di samping Tania.
"Ayo!" jawab Tania antusias
Mereka pun berlari menerjang ombak-ombak laut sambil tertawa ceria. Tania yang tadinya sedih kini kembali ceria saat sudah berenang bersama teman-temannya.
***
Bersambung gaess!!
vote yah, jangan cuma mampir doang, supaya Author tambah semangan lanjutin ceritanya.
Follow
IG: @reflinkristania
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Janji (On Going)
Teen FictionTania Prisilla, Gadis cantik yang dengan lantang dan beraninya meneriakkan janjinya kepada Tuhan untuk tidak berpacaran lagi. "Tuhan! Gue janji, gue ngak akan pacaran lagi ... gue janji" teriak tania. Kini Tania harus menelan pahitnya kisah cinta y...