Chapter 03 : Not Knowing What Happened

897 147 14
                                    

"Gun, berhenti mengikutiku."

Langkah Gun Atthaphan terhenti tepat ketika kaki nya baru menginjak undakan tangga pertama, Gun mendongak, menatap sosok yang hampir sejak setengah jam yang lalu ia ikuti kesana-kemari. Ia melihat sosok itu berkacak pinggang dengan sorot mata penuh kekesalan tengah berdiri di anak tangga yang lebih tinggi dari nya.

Gun menghela nafas lelah, di tangan nya masih senantiasa menggenggam erat sebuah piring berisikan makanan lengkap dengan lauk pauk.

Sudah satu Minggu lebih Gun bekerja di kediaman keluarga Adulkittiporn akan tetapi sosok anak kecil di depan nya selalu terlihat sinis, bahkan yang lebih parahnya Gun harus menghadapi sikap usil dan keras kepala yang Chimon tunjukkan setiap hari nya. Seperti saat ini contohnya, setiap pagi Gun harus memastikan Chimon sarapan namun anak laki-laki itu justru selalu pergi kesana kemari dengan alasan ia tidak lapar ataupun tidak ingin sarapan. Padahal, Gun jelas sangat tahu kalau Chimon melalukan hal itu karena sengaja ingin mengerjai Gun.

"Ayo makan sarapan mu, Mon."

Chimon menggeleng, ia menjulurkan lidah nya seakan meledek Gun. Tidak menyadari jika di belakang nya sudah ada Off yang berdiri memperhatikan putera sulung nya.

"Habiskan sarapan mu." Ucap Off seraya menuruni anak tangga satu persatu, berjalan menghampiri Chimon, ketika ia melihat Chimon membuka mulutnya seperti ingin protes, Off segera meletakkan satu jari telunjuk di depan bibir sebagai pertanda bahwa ia ingin anak nya tidak menjawab apapun, "Jangan membangkang perintah Daddy."

Chimon mempoutkan bibir, ia berbalik dan mencibir Gun yang berada di depan nya. Anak laki-laki itupun melangkah menuju meja makan, melewati Gun begitu saja tanpa mengatakan apapun. Tetapi sesampainya ia duduk di meja makan, Chimon justru berteriak memanggil nama si pria mungil.

"Gun, mana makanan ku?" Pekik Chimon sembari menatap Gun sinis.

Sedangkan Gun sedikit membungkukkan badan tatkala Off melewatinya untuk duduk di sebuah kursi yang berhadapan dengan meja makan. Setelah Off duduk, baru lah Gun menghampiri Chimon, ia meletakkan piring berisi makanan Chimon yang sudah ada di genggaman nya sedari tadi ke atas meja, kemudian Gun bersiap untuk menyiapkan sarapan untuk Off sementara Off hanya diam, tidak berkomentar apapun.

Tidak lama, dari lantai dua. Samar-samar terdengar suara tangisan bayi. Gun mencoba memasang pendengaran nya sebaik mungkin, takut jika ia salah dengar.

"Si pengganggu itu berulah lagi." Gumam Chimon pelan namun masih terdengar di telinga Gun.

Gun melirik Off sekilas, ia bisa melihat Off meletakkan peralatan makan nya ke atas piring dan menatap Chimon dengan pandangan sedikit tidak suka.

"Dia adikmu, Mon. Berhenti menganggap adikmu sebagai pengganggu." Tegur Off, sungguh Off lelah harus mengingatkan putera sulung nya. Off tahu betul, Chimon tidak menyukai Win. Namun harusnya, Chimon tidak sampai perlu membenci bayi itu. Disini Off lah yang salah, bukan Win. Tetapi seberapa keras pun Off mencoba menegur atau memarahi Chimon, anak itu tidak akan pernah mendengarkan nya.

Suara dentingan alat makan terdengar, kali ini bukan berasal dari Off melainkan dari sosok anak kecil yang sedari tadi sudah mulai melahap makanannya, Chimon melemparkan pandangan sinis pada sang ayah, "Dia bukan adik ku dan tidak akan pernah jadi adikku." Ucap Chimon dengan penuh ketegasan di dalam nada nya.

"Chimon!" Teriak Off lantang, sementara sosok kecil yang di teriakan hanya melongos pergi, meninggalkan Off tanpa mempedulikan ayah nya akan semakin marah atau tidak.

Gun bingung dengan situasi yang terjadi, otak nya belum selesai mencerna keadaan namun suara tangisan kembali terdengar dari lantai dua. Sekarang apa yang harus Gun lakukan? Menenangkan Win atau menghampiri Chimon?

My Handsome LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang